Days sd 1

Pentingnya Mengajarkan Berpikir Positif Kepada Siswa

Pada suatu kesempatan, saya bertemu dengan salah satu guru SD Al Ma’soem. Sebut saja ibu M. Sembari mengurus keperluannya, beliau berbicara tentang tentang kondisi SD saat ini. Ada hal menarik yang sempat disinggung, yaitu peran guru untuk mengajarkan berpikir positif kepada para muridnya.

Maka dari itu, pada artikel ini saya akan menggali lebih dalam makna berpikir positif dan manfaat mengajarkannya kepada siswa. Yuk mari simak bersama penjelasannya!

Pentingnya Mengajarkan Berpikir Positif Kepada Siswa

Sedikit cuplikan obrolan dari Ibu M, “sebenarnya anak SD itu perlu diajarkan untuk berpikir positif. Ketika ada anak yang bilang kalau sepatunya hilang, sampaikan balik kalau sepatunya bukan hilang, tapi sepatunya belum ditemukan.

Apa yang disampaikan oleh Ibu M ini ternyata cukup membuka mata saya tentang fenomena yang dirasakan oleh anak kecil. Sebagai anak kecil, umumnya cara dia berkomunikasi adalah dengan menyampaikan apa adanya dari apa yang dilihat ataupun didengar. Istilah lainnya adalah sifat polos.

Namun yang perlu disadari, itu adalah cara yang ‘hanya’ bisa dilakukan oleh anak kecil. Padahal kenyataannya bisa jauh lebih luas dari sekedar A adalah A atau B adalah B. Ketika anak tidak mendapatkan yang dia cari, maka otomatis dia akan menganggap itu hilang.

Maka dari itu berpikir positif adalah salah satu langkah yang cocok diajarkan sejak dini untuk menambah wawasan berpikir mereka. Lalu apa itu berpikir positif itu?

Arti Berpikir Positif

Kalau merujuk pada Gramedia, ada tulisan dari Susetyo (1998) yang menjelaskan berpikir positif sebagai kemampuan berpikir seseorang untuk memusatkan perhatian pada sisi positif dari keadan diri, orang lain, dan situasi yang dihadapi.

Jadi bisa dibilang, berpikir positif mengajak diri kita untuk melihat sisi yang baik-baik dari seseorang atau situasi yang dihadapi. Istilah yang “baik-baik” ini bisa bermacam-macam, selama itu menjurus pada hal-hal yang bernilai baik yang dilakukan oleh diri sendiri, orang lain maupun kondisi atau situasi yang sedang dihadapi.

Mengapa ini penting diajarkan bagi anak maupun siswa? Salah satu manfaat berpikir positif yang bisa dirasakan adalah menumbuhkan sikap optimis dan bersemangat dalam menghadapi tantangan. Ketika siswa menggunakan sudut pandang yang positif dalam menghadapi sebuah persoalan, maka mereka akan lebih percaya diri dan yakin untuk menghadapi hal tersebut.

Manfaat berpikir positif lainnya adalah mengajak siswa dalam berpikir rasional. Seperti contoh yang disampaikan oleh Ibu M di atas, berpikir positif mendorong siswa tersebut untuk menenangkan diri dan diajak berpikir secara rasional. Kapan sepatu terakhir dipakai? Dimana terakhir sepatunya dipakai? Bareng sama siapa tadi? Jadi peran guru disini adalah memberikan dukungan yang positif atas masalah yang sedang dihadapi.

Dan yang tak kalah penting, manfaat berpikir positif bagi siswa adalah melatih sifat empati. Berpikir positif berarti mengajak kita untuk melihat perspektif lain selain diri sendiri. Agar bisa memahami perspektif orang lain dibutuhkan sifat empati atau sifat memahami perasaan dan pengalaman yang dialami orang lain.

Memiliki sifat empati akan sangat membantu hubungan pertemanan antar siswa. Para siswa akan saling memahami satu sama lain dan mengikat tali persaudaraan yang kuat. Hubungan pertemanan yang kuat bisa menumbuhkan aura positif di kehidupan sehari-hari, hidup lebih bahagia dan hal positif lainnya.

Itulah sedikit pembahasan dari pentingnya mengajarkan berpikir positif bagi siswa. Kita sebagai orang tua maupun guru sudah waktunya untuk menanamkan perilaku berpikir yang positif karena manfaat yang diberikan cukup besar dampaknya. Inilah adalah salah satu cara untuk membuka wawasan mereka sekaligus menjadi bekal untuk terus berkembang menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Sampai jumpa di artikel topik pendidikan lainnya di Yayasan Al Ma’soem!

 

 

Penulis: Gumilar Ganda