Setiap sekolah selalu menggunakan psikotes sebagai sarana untuk menyeleksi siswa. Psikotes menjadi sebuah sarana atau patokan kelayakan seorang siswa untuk menempuh pembelajaran di sekolah yang akan mereka tuju. Meskipun beberapa sekolah menjadikan psikotes sebagai bahan pertimbangan seperti itu, namun beberapa sekolah juga menjadikan psikotes sebagai salah satu cara untuk mengetahui dan mengembangkan potensi siswa. Dimana hasil psikotes ini akan diberikan kepada setiap wali kelas agar mampu memberikan metode pembelajaran yang terbaik kepada setiap siswa dan siswinya. Dari psikotes ini juga guru dapat mewanti wanti akan kelebihan dan kekurangan siswa, dimana kekurangan dan kelebihan siswa ini bisa diminimalisir dan dimaksimalkan sehingga menjadi sebuah prestasi yang maksimal sesuai dengan bakat siswa. Jadi secara tidak langsung, psikotes memang syarat masuk sekolah tapi juga sebagai sarana untuk mempermudah guru dalam memberikan metode pembelajaran yang layak dan terbaik bagi setiap individu siswa bukan kelompok siswa. Karena setiap siswa pasti memiliki passionnya masing masing.
Lantas apakah ini membuat sekolah menjadi kewalahan karena siswa itu banyak dan memiliki minat dan bakat atau passion yang berbeda beda? Pastinya, tapi dengan pengalaman yang sudah dipegang lama dan penyeragaman visi misi dari lembaga dengan tenaga pendidikan dan juga sistem reward and punishment yang berlaku di Al Masoem ini bukan hal yang sulit. Karena dalam setiap metode pembelajaran yang dilaksanakan guru terhadap siswa itu akan diberikan apresiasi yang layak jika mereka mencapai goal yang sesuai dengan standar sekolah. Positifnya bagi guru, pendapatan mereka bisa lebih meningkat ketika mereka berhasil menyajikan metode pembelajaran yang baik sesuai dengan karakter dan passion siswa, dan positifnya bagi siswa mereka akan mampu menalar setiap pembelajaran di sekolah.
Psikotes itu penting diadakan sekolah sebagai bahan pertimbangan, bukan seleksi bagi siswa. Memang dalam psikotes ada Sistem Penilaian dimana secara umum penilaian psikotes itu adalah :
- Nilai 41 – 60 : Kurang
- Nilai 61 – 80 : Cukup
- Nilai 81 – 100 : Baik
Yang biasanya tidak bisa melanjutkan ke sesi selanjutnya atau gugur dalam psikotes adalah mereka yang memiliki nilai psikologi yang tidak memenuhi syarat (TMS) yaitu dengan nilai 60 ke bawah, sedangkan yang memenuhi syarat (MS) adalah 61 ke atas.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang gagal dalam psikotes, diantaranya adalah :
- Datang terlambat
- Kurang persiapan
- Kurang percaya diri
- Tidak memberikan jawaban yang jujur
- Tidak memiliki pengetahuan akan soal soal yang akan muncul
Datang terlambat
Setiap diadakan psikotes sekolah, pihak sekolah selalu memberitahukan untuk datang tepat waktu. Jauh lebih baik juga jika datang satu jam atau setengah jam sebelum pelaksanaan psikotes. Ini penting karena ketika seseorang peserta psikotes datang terlambat, itu akan membuat seorang peserta psikotes akan merasa panik dan tergesa gesa. Endingnya mereka akan kurang fokus dan kurang berkonsentrasi. Meskipun psikotes di Al Masoem dibagi menjadi 4 sesi dan sesi pertama adalah pengenalan dasar saja yang jika memang terpaksa tidak bisa mengikuti tidak menjadi masalah, namun alangkah lebih baiknya jika anda sebagai peserta yang ikut serta dalam psikotes untuk bisa datang tepat waktu. Selain dapat memberikan waktu untuk anda mempersiapkan diri, dengan datang tepat waktu anda juga bisa memiliki waktu lebih untuk mengecek kembali alat tulis kantor (ATK) yang memang dibutuhkan dalam psikotes. Karena biasanya dalam setiap psikotes seorang siswa harus menggunakan ATK milik mereka sendiri, tidak boleh meminjam kepada teman sebangku atau teman lainnya karena akan mengganggu konsentrasi dari teman teman yang lainnya. Adapun ATK yang dibutuhkan untuk psikotes seperti Pensil 2B 2 buah atau lebih, Penghapus, Pulpen atau Ballpoint, Tipe X dan Pengserut pensil.
Kurang persiapan
Kurang persiapan menjadi faktor kedua yang membuat seseorang gagal dalam psikotes. Persiapan disini adalah persiapan secara fisik, jiwa dan juga persiapan barang barang yang akan digunakan untuk tes. Jangan lupa juga untuk sarapan terlebih dahulu karena psikotes ini dilaksanakan selama 4 jam nonstop, meskipun siswa biasanya diberikan cemilan, namun tetap saja sarapan dengan makanan yang bergizi menjadi salah satu syarat persiapan yang baik untuk menunjang fisik seseorang untuk bisa memaksimalkan psikotes yang akan dihadapinya.
Kurang percaya diri
Percaya diri akan memberikan efek positif terhadap diri dan pemikiran anda. Yang perlu anda ingat adalah, soal psikotes bukan seperti soal akademis yang bersifat hitungan atau hafalan. Tapi lebih kepada soal soal yang bersifat visual dan verbal yang dimana memang tujuannya untuk menilai fungsi kognitif dan emosional seseorang atau sederhananya adalah soal yang diberikan untuk memberikan gambaran tentang kepribadian seseorang agar mampu diketahui oleh seorang yang sudah ahli di bidang tersebut. Jadi bukan soal Matematika, Kimia, Fisika, Sejarah dan lain sebagainya. Jadi percaya dirilah dengan diri anda sendiri.
Tidak memberikan jawaban yang jujur
Kejujuran menjadi nilai penting dalam mengerjakan soal psikotes, karena ini memang merupakan hal yang sangat penting untuk mengetahui lebih dalam tentang diri anda. Jujurlah pada diri sendiri, biarkan mereka para profesional mengetahui kemungkinan potensi yang terdapat dalam diri anda sendiri. Bisa jadi karena anda menjawab dengan tidak jujur malah menggugurkan anda untuk bisa lulus psikotes.
Tidak memiliki pengetahuan akan soal soal yang akan muncul
Setidaknya jika anda belum pernah mengikuti psikotes, anda bisa mencari tahu sendiri contoh contoh soal psikotes itu seperti apa. Jadi anda memiliki gambaran soal apa saja yang akan anda lakukan nanti. Ini juga akan meningkatkan rasa percaya diri anda.
Setelah pelaksanaan psikotes biasanya anda akan dilanjutkan dengan sesi wawancara secara langsung, untuk wawancara setelah psikotes sekolah juga anda wajib bersama orang tua anda untuk diwawancarai, terutama untuk siswa tingkat SMP dan SMA. Karena dengan ini sebuah sekolah akan paham betul bahwa melanjutkan sekolah ke Al Masoem (Misalnya) merupakan memang keinginan anda sebagai seorang siswa bukan dari paksaan orang tua.