Program Hafalan Tahfidz Al Masoem

Metode Ummi dan Sistem Simaan, Sebagai Metode Terbaik Dalam Hafalan Al Qur’an Di Boarding School Terbaik Sumedang

Metode Ummi adalah salah satu metode membaca Al Qur‟an yang langsung memasukkan dan mempraktekan bacaan tartil sesuai kaidah ilmu tajwid dengan menggunakan pendekatan bahasa ibu yang menekankan kasih sayang dengan metode klasikal baca simak dan sistem penjamin mutu.

Kata ummi berasal dari bahasa arab “ummun” yang bermakna ibuku. Pemilihan nama Ummi juga untuk menghormati dan mengingat jasa ibu. Karena jasa seorang ibu itu sangat tinggi, ibulah yang mengajarkan banyak hal kepada putra/inya, ibu juga yang dapat membimbing dan mendidik putra/i nya untuk menjadi orang yang sukses, dan orang pertama yang mengajarkan seorang anak menjadi pandai dalam berbahasa adalah ibu. Maka dari itu metode ummi adalah bahasa untuk menghormati jasa seorang ibu atau ummi. Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran Al-Quran metode Ummi adalah pendekatan bahasa ibu.

Strategi Pendekatan Bahasa Ibu Yang Dilakukan Di Boarding School Al Masoem

Program Hafalan Tahfidz (3 Ayat A Day) - 01 (Custom)
Program Hafalan Tahfidz Al Masoem

Ada 3 strategi dalam metode pendekatan bahasa Ibu atau metode ummi yang dilaksanakan di Al Masoem sebagai boarding school terbaik di Sumedang, diantaranya adalah :

  • Pendekatan Secara Langsung (Direct Method)

Pendekatan secara langsung yaitu pendekatan atau cara mendidik dengan cara langsung dibaca tanpa dieja/diurai atau tidak banyak penjelasan. Atau dengan kata lain belajar sambil berjalan, atau belajar dengan melakukan secara langsung namun jika ada kesalahan langsung diperbaiki.

  • Mengulang ulang (Repetition)

Keindahan dan kekuatan serta kemudahan dalam bacaan Al Qur’an dapat terlihat dengan cara mengulang ulang ayat atau surat dalam Al Qur’an. Seperti metode pembelajaran seorang ibu dalam mengajarkan bahasa kepada putra/i-nya. 

  • Kasih Sayang yang Tulus (Affection)

Strategi pendekatan kasih sayang dan kesabaran, merupakan strategi yang mencontoh cara mendidik seorang ibu kepada putrinya yang dimana mendidik dengan cinta, kesabaran dan kasih sayang yang tulus. Strategi ibu dalam mendidik anak adalah kunci kesuksesan putra/i-nya. Strategi pendekatan ini diterapkan oleh guru/wali santri dalam mengajarkan Al Qur’an kepada siswa/i dan santrinya. Jika siswa/i dan santri ingin sukses sudah selayaknya untuk mengikuti seorang ibu dalam menyentuh hati siswa untuk bisa menjadi seorang hafidz yang sukses.

Metode Ummi juga memiliki beberapa keunikan yaitu teknik klasikal dibedakan menjadi beberapa cara. Hal itu bertujuan untuk guru dimana guru dapat lebih memahami dimana letak kekurangan siswa dalam hal memahami materi yang diberikan kepada para siswa, dan bagi siswa sendiri lebih memahami materi yang disampaikan oleh guru.

Selain pada teknik klasikal, metode Ummi juga memperkenalkan bacaan yang sulit dalam al Qur’an yang disebut gharib, kemudian diperkenalkan dengan huruf fawatihus suwar. 

Tujuan Metode Ummi bagi Siswa/i dan Santri Boarding/Full day School Al Masoem

Hafidza Al Masoem
Hafidza Al Masoem

Ada beberapa tujuan dari metode Ummi yang diajarkan kepada siswa/i dan santri baik fullday ataupun boarding school Al Masoem diantaranya adalah untuk memenuhi kebutuhan bagi sekolah-sekolah atau lembaga dalam pengelolaan sistem pembelajaran al-Qur’an yang secara manajemen mampu memberikan jaminan bahwa setiap siswa/i dan santrinya yang lulus dari sekolah/boarding mereka dipastikan dapat membaca Al Qur‟an dengan tartil.

Setelah selesai jenjang pendidikan selama 3 tahun, ditargetkan setiap siswa dapat menguasai pendidikan yang terdiri dari:

  • Dapat membaca Alquran dengan tartil yang meliputi Makhraj dan sifat huruf sebaik mungkin,
  • Mampu membaca Al Qur’an dengan bacaan tartil,
  • Mengenal bacaan gharib dan mempraktekkan dalam bacaan Al Qur’an.

Sistem Simaan/Semaan Tradisi Membaca dan Mendengarkan Pembacaan Al Qur’an di Boarding School Al Masoem

sistem atau metode simaan di Al masoem
sistem atau metode semaan di Al Masoem

Semaan atau simaan adalah kegiatan membaca dan mendengarkan Al Qur’an berjamaah atau bersama-sama, di mana dalam semaan itu juga selain mendengarkan Al Qur’an, yang hadir (sami’in) juga bersama-sama melakukan ibadah shalat wajib secara berjamaah juga sholat-sholat sunnah yang lain, dari ba’da subuh hingga khatamnya Al Qur’an. 

Semaan ini merupakan kegiatan yang selalu dilaksanakan rutin di pesantren pesantren, semaan juga merupakan tradisi membaca dan mendengarkan pembacaan Al Qur’an di masjid-masjid dan pesantren pada umumnya.

Di Boarding school Al Masoem sistem semaan ini dilaksanakan bagi siswa/santri yang sedang melaksanakan tes tahfidz baru. Dimana kelompok santri akan mendengarkan dan membaca satu surat atau lebih secara berbarengan, jika ada salah atau ada satu bacaan yang lafaznya keliru maka akan saling memperbaiki atau diperbaiki oleh wali santri yang membimbingnya agar tafsirannya benar.

Semaan juga dapat diartikan sebagai kegiatan membaca Al Qur’an sekaligus menyimaknya. Sehingga dengan sistem ini siswa/i dan santri akan dapat saling mengoreksi jika ada lafalnya yang keliru.

Tahapan Semaan Al Qur’an

Semaan Al Qur’an memiliki beberapa tahapan, diantaranya adalah :

  • Menyimak bacaan Al Qur’an yang dilantunkan oleh penghafal Al-Qur’an,
  • Menyimak sekaligus membaca Al Qur’an saat semaan dilaksanakan,
  • Membenarkan bacaan Al Qur’an manakala terjadi kesalahan dalam pembacaan dan
  • Mengalami hambatan seperti rasa kantuk dan sebagainya, namun hambatan tidak selalu terjadi karena sifatnya relatif.

Dan penggunaan metode semaan Al Qur’an dikarenakan manfaat dari metode itu yakni:

  • Menjaga hafalan

Metode menghafal semaan dapat menjaga hafalan seorang siswa/i dan santri. Karena dengan metode ini siswa akan dibiasakan dan terus mengulang ulang dengan metode murajaah. Jika anda santri boarding school Al Masoem itu tidak akan terjadi. Karena hampir setiap malam dan setiap ba’da shalat wajib, santri akan dituntut untuk murajaah. Sehingga hafalan santri yang sebelumnya akan tetap terjaga.

  • Memotivasi muraja’ah

Metode semaan juga dapat memotivasi siswa/i dan santri untuk terus melaksanakan murajaah. Karena akan sangat disayangkan ketika seorang santri sudah hafal beberapa juz, tapi tidak dimurajaahkan. Karena bisa jadi santri itu akan lupa dan akhirnya harus terus berputar putar di juz yang dia lupakan.

  • Mengetahui bacaan yang benar dan kerancuan bacaan

Karena metode semaan ini dilaksanakan berkelompok dan di imami oleh seorang guru atau wali santri yang sudah lebih paham dibidang tersebut, maka jika ada santri yang salah dalam bacaan bisa langsung diperbaiki, tanpa ada sedikitpun perlakuan kepada santri tersebut.

  • Mendapat pahala dan barokah.

Sudah menjadi keutamaan membaca Alquran salah satunya adalah mendapat pahala mau menggunakan metode apapun pasti jika kita membaca Al Qur’an dengan benar maka kita akan mendapatkan pahala.