Ppdb al masoem (2)

4 Tips Agar Anak Betah Mondok

Penulis : Mohamad Ramdan

Tips agar anak betah mondok – Menjadi santri di pesantren atau di Boarding School merupakan hal yang baru apalagi jika anda merupakan siswa lulusan SD atau SMP formal yang memang menggunakan sistem sekolah pada umumnya. Di Boarding school hal yang paling selalu menjadi beban pikiran orang tua selain biaya adalah rasa betah anak di pesantren. Maklum namanya orang tua meskipun anak sudah beranjak dewasa tetap saja orang tua menganggap mereka adalah anak anak yang memang masih butuh perlindungan dan perhatian dari orang tua.

Rasa betah atau tidak betah di pondok juga biasanya dipengaruhi beberapa faktor, salah satu faktor utamanya adalah orang tua itu sendiri. Terkadang orang tua yang belum rela mempesantrenkan putra putrinya selalu berkunjung, menengok dan selalu menanyakan kabar putra putrinya. Memang tidak apa hanya saja terkadang itu yang membuat keteguhan santri di pondok menjadi goyah namun hal seperti itu merupakan hal yang wajar apalagi jika anak yang di pesantrenkan adalah anak satu satunya sang orang tua siswa.

Di Al Masoem juga bagi santri tahun ajaran baru tidak ada batasan kapan orang tua boleh berkunjung, bahkan seminggu sekali juga masih diperbolehkan meskipun secara tidak langsung kami tidak merekomendasikan, karena ditakutkan anak tidak akan bisa mandiri. Namun meski begitu, kami tidak pernah melarang, terkadang orang tua memiliki konsep yang berbeda dengan sekolah, meskipun Al Masoem tetap menggunakan konsep seperti itu orang tua tetap boleh untuk melongok seminggu sekali selama bulan pertama, selebihnya beri waktu kepada santri untuk mandiri dengan melepas secara perlahan dan membiarkan mereka fokus dengan pembelajaran di asrama.

Adapun beberapa tips yang bisa orang tua tiru agar anak bisa betah di pesantren dan boarding school dan berikut adalah tips nya :

  1. Tidak sering berkunjung dan berkomunikasi

Seperti yang kami bahas di atas, terkadang orang tua yang membuat anak jadi kurang betah di pesantren alasannya karena rindu sama orang tua. Memang ini hal yang berat namun resiko menyekolahkan anak ke pesantren dan boarding school memang harus jauh dari orang tua.

Namun meski begitu, cara melepaskan putra putri anda ke pesantren juga bisa menggunakan konsep perlahan namun pasti. Tidak harus langsung ditinggalkan begitu saja, tidak ada seminggu sekali mengunjungi anak pada saat pertama kali mesantren, tidak apa juga orang tua berkomunikasi untuk menanyakan kabar anak selama 1 bulan pertama masuk itu juga jika pihak pesantren membolehkan putra putrinya membawa handphone.

Namun tetap orang tua harus memberikan target, cukup sebulan pertama saja karena memang orang tua juga merasa khawatir pada putra putrinya yang mungkin belum biasa jauh dari keluarga. Namun setelah satu bulan, berikan durasi yang lebih lama dalam berkunjung menjadi 2 minggu sekali, kemudian sebulan sekali atau pas kepulangan santri saja.

  1. Ingatkan anak akan tujuannya masuk pesantren

Hal yang paling penting adalah mengingatkan kembali anak akan tujuannya masuk pesantren, itu juga jika anak masuk pesantren atas kehendaknya sendiri. Namun jika itu adalah kehendak orang tua sepihak, usahakan untuk memberikan pengertian kepada putra putri anda tentang tujuan kenapa mereka di pesantrenkan. Seperti agar mereka mendapatkan ilmu agama yang layak, akan pendidikan karakter mereka dapatkan atau hal lain sebagainya. Selain itu juga orang tua berikan anak motivasi agar mereka bisa betah di pondok pesantren. Karena itu jauh lebih baik daripada memaksa anak secara sepihak tanpa memberikan alasan kenapa putra putri anda harus dipesantrenkan.

  1. Ajarkan sikap anak yang kuat dan akur dengan teman temannya

Tinggal di pesantren artinya anak akan berbaur dengan banyak orang dari berbagai macam daerah maka dari itu penting untuk memiliki sikap yang baik bagi anak agar dia mampu akur dan berbaur dengan orang orang baru. Kemampuan untuk beradaptasi seperti ini penting dimiliki seorang anak yang memang sedang menginjak pendidikan pesantren, agar mereka tidak dikucilkan dan tidak merasa sendirian. Dengan mengajarkan sikap yang kuat juga, anka akan menjadi pribadi yang mandiri dalam artian meskipun jauh dari orang tua mereka mampu untuk berdiri diatas kakinya sendiri

  1. Selalu berdoa kepada Allah SWT

Jika usaha sudah maksimal mungkin tinggal doa yang terus di panjatkan. Maka dari itu selain berusaha manusia juga harus berdoa kepada Allah agar selalu diberikan kelancaran bagi anak dalam menimba ilmu di pendidikan pesantren. Doa yang baik dari orang tua juga pasti di ijabah oleh Allah SWT apa lagi doa yang bertujuan baik yaitu pendidikan anak dalam menimba ilmu agama islam. Maka dari itu, setelah shalat fardhu usahakan jangan beranjak dari tempat, berdoa terlebih dahulu mendoakan putra putri anda yang sedang menimba ilmu di pesantren.