Pandemi Covid-19 saat ini, khususnya di Indonesia sudah mulai melandai. Beberapa sektor kehidupan mulai menggeliat, dunia Wisata adalah salah satunya. Beberapa tempat wisata di Indonesia sudah mulai dipadati oleh masyarakat yang haus untuk berlibur bersama keluarga setelah lebih dari setahun dibatasi dengan regulasi PPKM karena pandemi Covid-19.
Bagi sebagian orang, dunia wisata identik dengan hura-hura atau kesenangan belaka, tapi saat ini berbagai macam wisata tersaji mulai dari fun, edukasi, culture dan religi. Hal ini tidak terlepas dari inovasi-inovasi yang lahir dari para pelaku dunia wasita.
Menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan Bab 1 Pasal 1 dinyatakan bahwa wisata adalah “Kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara”.
Wisata religi tidak sebatas dengan ziarah kubur atau mengunjungi pusat-pusat penyebaran dakwah Islam di masa lalu, namun menurut Shihab, wisata religi bisa merupakan sebuah perjalanan untuk memperoleh pengalaman dan pelajaran (Ibrah).
Motif wisata religi adalah untuk mengisi waktu luang, untuk bersenang-senang, bersantai, studi dan kegiatan Agama untuk ber i’tibar keislamaan. Selain itu semua kegiatan tersebut dapat memberi keuntungan bagi pelakunya baik secara fisik maupun psikis baik sementara maupun dalam jangka waktu lama (Chalik, 2011).
Wisatawan tidak hanya datang dari masyarakat usia produktif saja, namun untuk usia lanjut juga bisa menikmatinya. Wisata religi adalah satu jenis wisata yang cocok untuk usia lanjut. Wisata religi lebih menuntut kepada adrenalin ukhrowi, sehingga atmosfernya sangat cocok untuk persiapan menyongsong akhir hidup yang bahagia.
Selain kebahagian dunia akan didapat saat mengikuti wisata religi, juga kebahagiaan hakiki yang sejatinya akan di dapat karena nuansa yang yang dihadirkan berupa nuansa “taqorrub ilallah” dengan mentadabburi ciptaan Nya.
Salah satu program dari Pesantren Lansia Emaki adalah Pesantren Kilat (tiga hari) untuk para lansia usia 55 tahun ke atas yang dilaksanakan pada tanggal 23-25 November dan 6-8 Desember 2021. Materi-materi yang disampaikan guna persiapan diri menyongsong akhir hidup yang bahagia.
Pesantren Lansia Emaki Al Ma’soem merupakan salah satu pilihan destinasi yang bisa dijadikan alternatif untuk wisata sekaligus wisata religi. Lokasinya di pusat wisata Lembang yang beralamat di Jl. Sukasenang, Kayuambon, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 40391.
