Whatsapp Image 2023 06 17 At 7.45.01 Am

Tips Membujuk Anak Agar Mau Masuk Pesantren

Pesantren, sebagai lembaga pendidikan Islam tradisional, memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan spiritualitas anak-anak. Namun, bagi sebagian orang tua, mengajak anak memasuki dunia pesantren bisa menjadi tantangan tersendiri. Ada banyak pertimbangan dan kekhawatiran yang muncul, mulai dari ketidaknyamanan anak terhadap perubahan lingkungan hingga kekhawatiran tentang kualitas pendidikan di pesantren tersebut.

Namun, bagaimanapun, pesantren tetap menjadi pilihan bagi sebagian orang tua yang menginginkan pendidikan agama yang kokoh dan berkualitas untuk anak-anak mereka. Maka dari itu, diperlukan strategi yang tepat dan bijak untuk membujuk anak agar mau memasuki pesantren dengan sukarela dan penuh semangat.

Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa tips jitu yang telah teruji untuk membujuk anak agar mau masuk pesantren tanpa adanya tekanan yang berlebihan. Dengan pendekatan yang tepat dan pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan dan keinginan anak, proses ini bisa menjadi lebih lancar dan berkesan bagi semua pihak yang terlibat.

Tips Jitu Membujuk Anak Agar Mau Masuk Pesantren

Membujuk anak untuk mau pesantren memang tidak mudah. Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan dan dikomunikasikan dengan baik kepada anak. Berikut beberapa tips jitu yang bisa membantu Anda:

  1. Niat Lurus dan Doa Tulus

Langkah pertama dan terpenting adalah niat yang lurus dan doa yang tulus dari orang tua. Yakinlah bahwa pesantren adalah pilihan terbaik untuk pendidikan anak Anda. Doakan agar anak diberikan hidayah dan kemudahan untuk menimba ilmu di pesantren.

Jangan lupa juga beritahukan kepada anak tentang pendidikan pesantren, kelebihannya buat mereka dan beritahu mereka juga bahwa ketika kamu dipesantrenkan bukan berarti orang tua tidak sayang pada mereka, justru karena orang tua sayang pada anak sehingga harus dipesantrenkan. Komunikasi yang baik dapat menciptakan hubungan yang jauh lebih baik.

  1. Bangun Mimpi dan Visi Misi Masa Depan Bersama

Ajak anak berdiskusi tentang mimpi dan visi misinya di masa depan. Tanyakan apa yang ingin dicapai dalam hidup. Bantulah dia untuk melihat bagaimana pesantren dapat membantunya mencapai mimpinya. Ceritakan kisah inspiratif tentang alumni pesantren yang sukses dan berkontribusi bagi masyarakat.

Perlu diketahui juga, pondok pesantren saat ini tidak hanya mengedepankan pendidikan agama tapi juga menggabungkan pendidikan agama dengan pendidikan umum atau formal sehingga, pendidikan agama di pesantren, kadang bukan menjadi tujuan utama tapi malah bisa dijadikan sebagai bahan bagi para peserta didiknya untuk bisa mendapatkan bekal ilmu agama yang akan bermanfaat bagi dirinya hingga akhir hayatnya. 

  1. Bangun Urgensi Dalam Diri Anak

Bantulah anak untuk memahami mengapa dia perlu belajar di pesantren. Jelaskan tentang manfaat pesantren yang tidak bisa didapatkan di sekolah umum, seperti:

  • Pendidikan agama yang mendalam
  • Pengembangan karakter dan moral
  • Pembelajaran mandiri dan disiplin
  • Persaudaraan dan komunitas yang kuat
  • Peluang untuk menghafal Al-Qur’an
  • Mempersiapkan diri untuk menjadi pemimpin

Pondok pesantren juga bukan hanya bisa dijadikan sebagai sarana untuk menjadi seorang ustadz atau ahli agama, tapi juga bisa dijadikan sebagai bekal bagi para peserta didik untuk bisa menjadi manusia manusia yang soleh dan solehah serta berakhlakul karimah.

  1. Hidupkan Suasana Kehidupan Pesantren di Rumah

Cobalah untuk menerapkan beberapa kebiasaan pesantren di rumah, seperti:

  • Membiasakan anak untuk bangun pagi dan shalat subuh
  • Mengajarkan anak untuk membaca Al-Qur’an dan menghafal ayat-ayatnya
  • Menerapkan pola hidup sederhana dan disiplin
  • Menanamkan nilai-nilai agama dan moral dalam kehidupan sehari-hari

Hal seperti ini sedikit demi sedikit bisa memberikan edukasi kepada anak tentang kehidupan di pesantren nanti seperti apa, meskipun sulit tapi anak anak lulusan pesantren lebih terbiasa untuk bisa mandiri. 

  1. Ajak Anak Berkunjung ke Pesantren

Ajaklah anak untuk berkunjung ke beberapa pesantren yang Anda minati. Biarkan dia melihat langsung lingkungan pesantren, bertemu dengan ustadz dan santri, dan merasakan suasana pesantren. Hal utama yang kami sebagai lembaga pendidikan dalam melakukan promosi sekolah dan pesantren adalah mengajak santri dan para calon santri untuk bisa berkunjung ke Al Masoem, ini adalah agar mereka sudah memiliki gambaran nanti akan bagaimana dan akan seperti apa.

Rata rata mereka yang tidak pernah mesantren akan merasa bingung tapi mereka yang pernah merasakan mondok pasti akan terbiasa dan akan mudah beradaptasi, apalagi ditambah Al Ma’soem memiliki banyak sekali fasilitas yang bisa mereka gunakan untuk memaksimalkan minat dan bakat mereka, para santri dari pesantren lain kadang iri ketika mereka berkunjung ke Al Masoem.

  1. Berikan Dukungan Penuh dan Motivasi

Berikan dukungan penuh kepada anak selama proses persiapannya untuk masuk pesantren. Bantulah dia untuk memilih pesantren yang tepat, mengurus pendaftaran, dan menyiapkan segala kebutuhannya. Motivasi dia dengan kata-kata positif dan yakinkan dia bahwa dia akan mampu beradaptasi dengan kehidupan di pesantren.

  1. Berikan Contoh yang Baik

Orang tua adalah contoh terbaik bagi anak-anak. Tunjukkan kepada anak Anda bahwa Anda sendiri sebagai orang tua juga rajin beribadah, berakhlak mulia, dan memiliki ilmu agama yang cukup.

  1. Jangan Memaksa Anak

Memaksa anak untuk masuk pesantren hanya akan membuatnya semakin enggan. Berikan dia waktu untuk berpikir dan pertimbangkan keputusannya dengan matang. Ingat jangan pernah memaksa anak dengan pilihan orang tua, karena pada dasarnya anak memiliki kehidupannya sendiri. 

Tips Tambahan:

  • Libatkan anak dalam proses pemilihan pesantren.
  • Berikan anak kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi.
  • Siapkan anak secara mental dan emosional untuk berpisah dengan keluarga.
  • Jaga komunikasi dengan anak saat dia berada di pesantren.
  • Berikan anak reward ketika dia menunjukkan prestasi di pesantren.

Membujuk anak untuk mau pesantren memang membutuhkan kesabaran dan ketelatenan. Namun, dengan usaha dan doa yang tulus, Insya Allah anak Anda akan tergerak hatinya untuk menimba ilmu di pesantren dan menjadi anak yang sholih dan sholihah.