Ric 1445 H (4)

Pengembangan Karakter dan Pembinaan Moral di Pondok Pesantren Al Masoem

Di tengah gempuran arus modernisasi dan sekularisme, Pondok Pesantren Al Masoem berdiri kokoh sebagai benteng pertahanan karakter dan akhlak mulia generasi muda. Sejak didirikan pada tahun 1957, Al Masoem telah menginspirasi dan membimbing para santrinya untuk menjadi insan yang berilmu, berakhlak mulia, dan siap berkontribusi bagi bangsa dan negara.

Menyelami Filosofi Pembinaan Karakter di Al Masoem:

Pengembangan karakter dan pembinaan moral di Al Masoem bukan sekadar transfer ilmu pengetahuan agama, melainkan sebuah proses penanaman nilai-nilai luhur dan akhlak mulia dalam diri para santri. Al Masoem meyakini bahwa pendidikan karakter haruslah menyentuh seluruh aspek kehidupan, mulai dari akidah, ibadah, hingga muamalah.

Pembinaan karakter di Pondok Pesantren Al Masoem terbilang melampaui zaman, dulu ketika tidak ada atau belum ada istilah sekolah ramah anak, Al Masoem sudah menerapkan konsep itu sejak lama, dulu sebelum ada istilah memaksimalkan minat dan bakat, Al Masoem sudah lama menerapkannya, bahkan yang menarik adalah hasil studi banding ke beberapa sekolah di tahun 2000’an Al Masoem menjadi sekolah dan pesantren pertama yang menerapkan sistem poin pelanggaran yang dimana konsep sistem ini tidak akan ada hukuman fisik kepada para siswa tapi hukuman secara moral.

Sistem poin pelanggaran ini memang terbilang jarang ada di sekolah dan pondok pesantren pada umumnya, tapi konsep seperti ini sangat bagus digunakan untuk anak anak zaman sekarang yang memang memiliki mental yang lemah tidak seperti generasi 70-90an dulu.

Kurikulum Berkarakter dan Kegiatan Ekstrakurikuler yang Membangun:

Kurikulum Al Masoem dipadukan dengan berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang dirancang untuk menanamkan nilai-nilai positif dan melatih berbagai keterampilan hidup. Di antaranya adalah shalat berjamaah, tadarus Al Quran, kajian kitab, ceramah agama, pramuka, kepanduan, seni bela diri, dan kegiatan sosial.

Adapun daftar ekstrakurikuler yang ada di Al Masoem tidak kurang tidak lebih hampir sama seperti sekolah swasta yang sekelas yang berbeda adalah karena Al Ma’soem memiliki konsep sekolah berpesantren maka ada beberapa ekstrakurikuler kepesantrenans eperti hadroh, kaligrafi, kitab kuning dan lain sebagainya sebagai wadah bagi mereka yang memang berminat ke hal seperti itu. Ekstrakurikuler Al Ma’soem juga tidak bersifat wajib, tapi pilihan hanya saja setiap siswa diwajibkan mengikuti minimal satu jenis ekstrakurikuler. 

Menciptakan Lingkungan Kondusif dan Suportif:

Al Masoem menyediakan lingkungan asrama yang aman, nyaman, dan penuh kekeluargaan. Para santri dibimbing oleh ustadz dan ustadzah yang berpengalaman dan berakhlak mulia, yang senantiasa menjadi teladan dan pembimbing dalam proses pengembangan diri mereka. Interaksi positif antar santri pun menjadi sarana untuk saling menguatkan dan menumbuhkan semangat kebersamaan.

Ustadz dan para tenaga didik Al Masoem juga tidak sembarangan, tapi mereka yang sudah masuk kualifikasi dan tes yang cukup berat, untuk tenaga didik di pesantren rata rata lulusan UIN SUNAN GUNUNG DJATI Bandung agar memiliki pola asuh dan pola mengajar yang sama dan yang pasti bermadzhab sama dengan Al Ma’soem. 

Lingkungan Al Masoem dibuat dan diciptakan sedemikian rupa agar menjadi lingkungan yang historis, lingkungan yang baik untuk mengajarkan pendidikan moral dan pendidikan karakter para peserta didiknya. Al Masoem juga membuat budaya pesantren yang cukup kental di SMP dan SMA, selain itu juga Al Masoem juga mampu memberikan lingkungan yang kental dengan kompetensi, sehingga banyak siswa yang termotivasi untuk menjadi yang terbaik dari semua siswa yang baik. 

Pendekatan Personal dan Pendampingan Intensif:

Al Masoem memahami bahwa setiap santri memiliki karakter dan kebutuhan yang berbeda. Oleh karena itu, para ustadz dan ustadzah menerapkan pendekatan personal dan pendampingan intensif untuk membantu setiap santri mencapai potensi terbaiknya. Bimbingan konseling, motivasi, dan keteladanan menjadi kunci dalam proses pembinaan karakter ini.

Tidak hanya ustadz dan ustadzah tapi juga para peserta didik lain juga dituntut untuk bisa menggunakan metode yang sama. Penyamaan visi misi juga dilaksanakan setiap pergantian tahun ajaran baru, ini untuk menumbuhkan keseragaman antara guru dan para peserta didik lainnya untuk bisa memberikan edukasi dan contoh yang sama kepada para peserta didik. Bahkan Al Ma’soem juga bekerjasama dengan orang tua dirumah untuk bisa memberikan pendampingan intensif seperti yang guru lakukan di sekolah dan pesantren.

Menumbuhkan Keteladanan dan Kontribusi Bagi Masyarakat:

Al Masoem tidak hanya fokus pada pengembangan diri para santrinya, tetapi juga mendorong mereka untuk menjadi agen perubahan dan teladan bagi masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat, seperti bakti sosial dan dakwah, menjadi wadah bagi para santri untuk mengamalkan ilmu dan akhlak mulia yang telah mereka pelajari.

Menjadi Bagian dari Komunitas Al Masoem:

Pengembangan karakter dan pembinaan moral di Pondok Pesantren Al Masoem merupakan proses yang bertujuan untuk membentuk individu yang memiliki kepribadian yang kuat serta moralitas yang tinggi.

Bagi orang tua yang ingin anaknya tumbuh menjadi insan yang berilmu, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan masa depan, Al Ma’soem merupakan pilihan yang tepat. Dengan komitmen kuat dalam pengembangan karakter dan pembinaan moral, Al Masoem melahirkan generasi muda yang siap berkontribusi untuk kemajuan bangsa dan negara.

Dengan demikian, Pondok Pesantren Al Masoem dapat dianggap sebagai lembaga yang tidak hanya fokus pada pendidikan akademik, tetapi juga memegang peranan penting dalam pembentukan karakter dan moralitas generasi muda yang kuat dan beretika.