Perbuatan Menentang Allah dan Rasul-Nya, Ganjaranya Api Neraka

‎أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

اَلَمْ  يَعْلَمُوْۤا  اَنَّهٗ  مَنْ  يُّحَا دِدِ  اللّٰهَ  وَرَسُوْلَهٗ  فَاَ نَّ  لَهٗ  نَا رَ  جَهَـنَّمَ  خَا لِدًا  فِيْهَا  ۗ ذٰلِكَ  الْخِزْ يُ  الْعَظِيْمُ

“Tidakkah mereka (orang munafik) mengetahui bahwa barang siapa menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya Neraka Jahanamlah baginya, dia kekal di dalamnya. Itulah kehinaan yang besar.” (QS. At-Taubah 9: Ayat 63)

Perbuatan menentang Allah dan Rasul-Nya, ganjaranya adalah api neraka

Dalam tafsir lengkap Kementrian Agama RI; Semestinya orang munafik segera sadar karena tidak mungkin mereka tidak mengetahui bahwa membuat-buat tuduhan terhadap Rasul seperti tuduhan berlaku curang dalam membagi zakat atau menuduh Rasul dengan sifat senang mendengar laporan tanpa meneliti kebenarannya adalah termasuk perbuatan menentang Allah dan Rasul-Nya. Orang yang demikian halnya akan mendapat ganjaran api neraka, kekal di dalamnya. Azab seperti ini adalah suatu kehinaan yang besar yang tentunya harus ditakuti dan dijauhi.

Ayat ini adalah peringatan keras kepada orang-orang munafik dan mereka yang menentang ajaran Allah dan Rasul-Nya. Allah mengingatkan bahwa menentang perintah-Nya bukanlah perkara sepele, melainkan akan membawa akibat berat berupa siksa neraka Jahannam yang kekal. Makna utama dari ayat ini:

  1. Menentang Allah dan Rasul berarti menolak perintah agama, membuat kerusakan, serta memusuhi dakwah Islam.
  2. Siksa neraka Jahannam adalah bentuk balasan yang setimpal bagi orang-orang yang dengan sengaja memilih untuk menentang kebenaran.
  3. Kekekalan dan kehinaan di neraka menggambarkan betapa beratnya siksa bagi mereka yang tidak mau bertobat dan terus menerus menentang Allah dan Rasul-Nya.

Ayat ini mengajarkan umat Islam agar menjauhi sikap munafik dan membangun ketaatan penuh kepada Allah dan Rasul-Nya sebagai jalan selamat.

Doa Agar Diberi Ketaatan dan Dijauhkan dari Maksiat

اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي لَكَ ذَكَّارًا لَكَ شَكَّارًا لَكَ رَهَّابًا لَكَ مِطْوَاعًا لَكَ مُخْبِتًا إِلَيْكَ أَوَّاهًا مُنِيبًا

Allahumma aj‘alni laka dzakkaran laka syakkaran laka rahhaban laka mithwa‘an laka mukhbitan ilayka awwahan muniban

“Ya Allah, jadikanlah aku orang yang selalu berdzikir kepada-Mu, selalu bersyukur kepada-Mu, selalu takut kepada-Mu, selalu taat kepada-Mu, selalu tunduk kepada-Mu, dan selalu kembali kepada-Mu dengan penuh penyesalan.”