Negeri-Negeri yang Dibinasakan, Ada yang Berbekas Ada yang Musnah Tidak Ada Bekasnya

‎أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
ذٰلِكَ  مِنْ  اَنْۢبَآءِ  الْـقُرٰ ى  نَقُصُّهٗ  عَلَيْكَ  مِنْهَا  قَآئِمٌ  وَّحَصِيْدٌ
“Itulah beberapa berita tentang negeri-negeri (yang telah dibinasakan) yang Kami ceritakan kepadamu (Muhammad). Di antara negeri-negeri itu sebagian masih ada bekas-bekasnya dan ada (pula) yang telah musnah.” (QS. Hud 11: Ayat 100)
Negeri negeri yang dibinasakan, ada yang berbekas ada yang telah musnah tidak ada bekasnya
Dalam tafsir lengkap Kementrian Agama RI; Pada ayat ini Allah swt menerangkan bahwa perisitwa yang telah terjadi pada umat terdahulu dan kejadian-kejadian penting baik di kota maupun di desa-desa sejak dari kaum Nabi Nuh a.s. hingga kaum nabi-nabi sesudahnya, sengaja dicantumkan di dalam Al-Quran, supaya Nabi Muhammad dapat membacakan kepada manusia dan dapat pula dibaca oleh orang-orang sepeninggalnya untuk dapat dijadikan pelajaran dan peringatan.
Di antara negeri-negeri yang telah dibinasakan itu ada yang masih nampak bekas-bekasnya ibarat tanaman yang masih tegak berdiri di muka bumi seperti halnya negeri kaum Nabi Saleh a.s. Ada pula yang tidak mempunyai bekas sama sekali laksana tanaman yang telah dituai yang tidak mempunyai bekas-bekas sedikit pun seperti halnya negeri kaum Nabi Luth a.s. yang telah dijungkirbalikkan itu.
Ada negeri negeri yang masih ada bekasnya atau jejaknya ;
Ini yang bisa ditelusuri secara arkeologis atau geografis: – Kaum ‘Ad → dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin.
Diperkirakan berada di Al-Ahqaf (antara Yaman dan Oman, daerah Rub’ al-Khali / Empty Quarter).
→ Jejak arkeologinya: reruntuhan kota Iram Dzāt al-‘Imād (kota bertiang tinggi), ditemukan di wilayah Oman.
– Kaum Tsamud → dibinasakan dengan teriakan yang mengguntur.
Daerah Al-Hijr (Mada’in Shalih, Arab Saudi).
→ Hingga kini masih ada peninggalan rumah-rumah mereka yang dipahat di bukit batu.
–  Kaum Fir’aun (Mesir kuno) → ditenggelamkan di laut, namun bangunan peradabannya masih ada.
Mesir (Piramida, kuil-kuil, mumi Fir’aun).
– Kaum Saba’ (Ratu Balqis, Yaman) → negeri mereka rusak karena bendungan Ma’rib jebol.
Yaman, bekas bendungan Ma’rib masih bisa dilihat.
Dan ada negeri negeri yang telah musnah tanpa bekas yang jelas
–  Kaum Madyan (umat Nabi Syu’aib) → dibinasakan dengan gempa bumi dan teriakan.
Dulu diperkirakan di perbatasan Yordania – Arab Saudi, tetapi jejak kotanya hilang, tidak seterkenal kaum Tsamud.
–  Kaum Luth (Sodom dan Gomorrah) → dibinasakan dengan hujan batu belerang dan bumi yang terbalik.
Diperkirakan di sekitar Laut Mati (Dead Sea), Yordania – Palestina.
→ Kota aslinya lenyap, tenggelam atau hancur, tidak ada peninggalan kota yang utuh.
–  Kaum Nuh → ditenggelamkan oleh banjir besar.
Lokasi kotanya tidak tersisa sama sekali, hanya ada dugaan bahwa bahteranya terdampar di Gunung Judi (Turki).
Ringkasannya:
• Masih ada bekasnya: Kaum ‘Ad (Oman/Yaman), Kaum Tsamud (Mada’in Shalih, Saudi), Fir’aun (Mesir), Saba’ (Yaman).
• Sudah musnah tanpa bekas: Kaum Madyan (sekitar Yordania), Kaum Luth (Sodom, sekitar Laut Mati), Kaum Nuh (lokasi tenggelam, Gunung Judi hanya sisa bahtera).
Dan Fir’aun masih ada mummynya dan al quran menyebutkan diselamatkan untuk jadi ibrah.
Jasad Fir’aun yang diselamatkan agar menjadi pelajaran (‘ibrah) bagi manusia setelahnya, Al-Qur’an menyebutkannya dalam:
فَالْيَوْمَ نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنْ خَلْفَكَ آيَةً ۚ وَإِنَّ كَثِيرًا مِّنَ النَّاسِ عَنْ آيَاتِنَا لَغَافِلُونَ
“Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu, supaya engkau dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu. Dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lalai dari tanda-tanda (kekuasaan) Kami.” (QS. Yunus: 92).
Tahun pastinya tidak diketahui dengan pasti.
•Diperkirakan peristiwa tenggelamnya Fir‘aun terjadi sekitar abad ke-13 SM (antara 1200–1220 SM). Mummy itu bisa bertahan sampai sekarang 3.225 tahun ( 1200 + 2025 ).
Masih ragukah dengan kebenaran al Quran ?
Doa diberi keyakinan bahwa al Quran benar.
اللَّهُمَّ اجْعَلْ قَلْبِي مُطْمَئِنًّا بِكِتَابِكَ، وَارْزُقْنِي يَقِينًا أَنَّ الْقُرْآنَ كَلَامُكَ الْحَقُّ، وَاهْدِنِي بِنُورِهِ إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيمِ
Allāhumma aj‘al qalbī muṭma’inna bikitābik, warzuqnī yaqīnan anna al-Qur’āna kalāmuka al-ḥaqq, wa-hdinī binūrihī ilā ṣirāṭika al-mustaqīm.
Ya Allah, jadikanlah hatiku tenang dengan Kitab-Mu, anugerahkan kepadaku keyakinan bahwa Al-Qur’an adalah firman-Mu yang benar, dan tuntunlah aku dengan cahayanya menuju jalan-Mu yang lurus.