أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
فَتَـرَ ى الَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌ يُّسَا رِعُوْنَ فِيْهِمْ يَقُوْلُوْنَ نَخْشٰۤى اَنْ تُصِيْبَـنَا دَآئِرَةٌ ۗ فَعَسَى اللّٰهُ اَنْ يَّأْتِيَ بِا لْفَتْحِ اَوْ اَمْرٍ مِّنْ عِنْدِهٖ فَيُصْبِحُوْا عَلٰى مَاۤ اَسَرُّوْا فِيْۤ اَنْفُسِهِمْ نٰدِمِيْنَ
“Maka, kamu akan melihat orang-orang yang hatinya berpenyakit segera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata, Kami takut akan mendapat bencana. Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya, sehingga mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka.” (QS. Al-Ma’idah 5: Ayat 52)
Meminta perlindungan kepada Yahudi dan Nasrani
Adakah negara negara mayoritas Islam yang betul betul mandiri ? Indonesia, Arab Saudi…
Dalam tafsir ringkas Kementrian Agama RI, surat Al-Ma’idah Ayat 52 menjelaskan bahwa orang-orang munafik, yaitu yang antara perkataan dan hatinya berbeda, sesungguhnya mereka akan selalu merasa tidak senang pada umat islam. Bila diperhatikan, maka kamu akan melihat orang-orang yang hatinya berpenyakit itu akan segera mendekati mereka, yaitu kaum yahudi dan nasrani, karena mereka menganggapnya sebagai kelompok yang kuat, sehingga bila hubungannya tidak baik, ada kekhawatiran mereka akan terancam seraya berkata, kami takut akan mendapat bencana.
Sesungguhnya sikap mereka menunjukkan ketidakpercayaan pada umat islam. Karena itu, mudah-Mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan kepada rasul-Nya dan kaum muslim, atau dia berkenan untuk menetapkan suatu keputusan dari sisi-Nya yang membuktikan kekuasaan dan rahmat-Nya kepada kaum muslim, sehingga mereka betul-betul menjadi menyesal terhadap apa yang selama ini mereka rahasiakan dalam diri mereka.
Melihat keadaan orang-orang munafik itu, umat islam heran dengan kondisi mereka, dan selanjutnya orang-orang yang beriman itu akan berkata, inikah orang yang telah bersumpah setia secara sungguhsungguh dengan nama Allah, bahwa mereka benar-benar beserta kamu dan siap untuk menjalin kerja sama dalam menegakkan kedamaian’ ketahuilah bahwa sesungguhnya segala amal dan kegiatan yang mereka kerjakan akan menjadi sia-sia, sehingga sebagai akibatnya mereka betul betul akan menjadi orang yang rugi.
Kalaupun tidak bisa menempatkan pemimpin dari golongan mereka, mereka akan berusaha menempatkan pemimpin yang bisa dikendalikan.
Mereka tidak rela sebelum menguasai kaum muslimin
وَلَنْ تَرْضٰى عَنْكَ الْيَهُوْدُ وَلَا النَّصٰرٰ ى حَتّٰى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ ۗ قُلْ اِنَّ هُدَى اللّٰهِ هُوَ الْهُدٰى ۗ وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ اَهْوَآءَهُمْ بَعْدَ الَّذِيْ جَآءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ مَا لَـكَ مِنَ اللّٰهِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍ
“Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah, Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya). Dan jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak akan ada bagimu pelindung dan penolong dari Allah.” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 120)
Hasbunallah wani’mal wakiil” (Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah sebaik-baik Sandaran)
Semoga hanya kepada Allahlah menjadi pelindung dan penolong bagi kami.