Kisah Burung Gagak dalam Al Qur’an; Mengilhami Pertama Kali Cara Mengubur Jenazah

‎أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

فَبَـعَثَ  اللّٰهُ  غُرَا بًا  يَّبْحَثُ  فِيْ  الْاَ رْضِ  لِيُرِ يَهٗ  كَيْفَ  يُوَا رِ يْ  سَوْءَةَ  اَخِيْهِ  ۗ قَا لَ  يَاوَيْلَتٰۤى  اَعَجَزْتُ  اَنْ  اَكُوْنَ  مِثْلَ  هٰذَا  الْغُرَا بِ  فَاُ وَا رِ يَ  سَوْءَةَ  اَخِيْ  ۚ فَاَ صْبَحَ  مِنَ  النّٰدِمِيْنَ

“Kemudian Allah mengutus seekor burung gagak menggali tanah untuk diperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana dia seharusnya menguburkan mayat saudaranya. (Qabil) berkata, Oh, celaka aku! Mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini sehingga aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini? Maka, jadilah dia termasuk orang yang menyesal.” (QS. Al-Ma’idah 5: Ayat 31)

Burung Gagak menjadi contoh menguburkan jenazah pertama kali di muka bumi

Burung gagak menjadi salah satu hewan yang disebut dalam Al Quran. Hewan ini menjadi contoh pertama cara mengubur jenazah kepada manusia. Hal ini terjadi ketika putra Nabi Adam, Habil dan Qabil mempersembahkan qurban. Namun, qurban dari Qabil tidak diterima oleh Allah SWT. Qabil marah kepada Habil dan ingin membunuhnya.

Habil berusaha mengingatkan Qabil atas kekuasaan Allah di dunia agar ia tidak berusaha membunuhnya. Hal tu tertulis dalam Quran surat Al Ma’idah ayat 28

Allah SWT mengutus seekor gagak untuk memberi contoh cara menguburkan jenazah, yakni dengan menggali tanah. Ia pun menyesal atas perbuatannya.

Arab: فَبَعَثَ اللّٰهُ غُرَابًا يَّبْحَثُ فِى الْاَرْضِ لِيُرِيَهٗ كَيْفَ يُوَارِيْ سَوْءَةَ اَخِيْهِ ۗ قَالَ يٰوَيْلَتٰٓى اَعَجَزْتُ اَنْ اَكُوْنَ مِثْلَ هٰذَا الْغُرَابِ فَاُوَارِيَ سَوْءَةَ اَخِيْۚ فَاَصْبَحَ مِنَ النّٰدِمِيْنَ ۛ

Latin: fa ba’aṡallāhu gurābay yab-ḥaṡu fil-arḍi liyuriyahụ kaifa yuwārī sau`ata akhīh, qāla yā wailatā a ‘ajaztu an akụna miṡla hāżal-gurābi fa uwāriya sau`ata akhī, fa aṣbaḥa minan-nādimīn

Artinya: Kemudian Allah mengutus seekor burung gagak menggali tanah untuk diperlihatkan kepadanya (Qabil). Bagaimana dia seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Qabil berkata, “Oh, celaka aku! Mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, sehingga aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?” Maka jadilah dia termasuk orang yang menyesal.

Selain itu, dikutip dari buku ‘Fabel Al-Quran’, dari Mujahid berkenaan dengan firman Allah SWT, “Kemudian, Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi.” Dia berkata, “Burung gagak yang satu mengubur burung gagak yang lain.” Dia berkata, “Dia (Qabil) telah memikul jasad Habil selama seratus tahun tanpa tahu apa yang ia lakukan. Sesekali ia pikul dan sesekali ia letakkan, hingga ia melihat seekor gagak menguburkan gagak yang lain. Maka, Qabil pun berkata, ‘Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?’ Maka ia termasuk orang-orang yang menyesal.” (ath-Thabari vol X)

Kisah burung gagak ini pun menjadi contoh menguburkan jenazah pertama kali di muka bumi.

Di dalam Alquran, terdapat banyak sekali kisah menarik yang kaya akan hikmah. Bahkan, di dalamnya pun ada kisah-kisah mengenai hewan dan perilakunya, dengan kelebihan dan kekurangannya.
Mendapatkan ilmu bisa dari mana saja, termasuk memperhatikan perilaku binatang, ada binatang yang sangat rakus, ada binatang sangat penurut, ada binatang yang sosialnya tinggi dan sebagainya

Semoga kita mendapatkan ilmu yang bermamfaat dan dapat mengamalkannya.