Kenapa Orang Beriman selalu Diuji, Simak Penjelasannya!

‎أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

يٰۤـاَيُّهَا  الَّذِيْنَ  اٰمَنُوْا  لَيَبْلُوَنَّكُمُ  اللّٰهُ  بِشَيْءٍ  مِّنَ  الصَّيْدِ  تَنَا لُـهٗۤ  اَيْدِيْكُمْ  وَ  رِمَا حُكُمْ  لِيَـعْلَمَ  اللّٰهُ  مَنْ  يَّخَا فُهٗ  بِا لْـغَيْبِ  ۚ فَمَنِ  اعْتَدٰى  بَعْدَ  ذٰلِكَ  فَلَهٗ  عَذَا بٌ  اَ  لِيْمٌ

“Wahai orang-orang yang beriman! Allah pasti akan menguji kamu dengan hewan buruan yang dengan mudah kamu peroleh dengan tangan dan tombakmu agar Allah mengetahui siapa yang takut kepada-Nya, meskipun dia tidak melihat-Nya. Barang siapa melampaui batas setelah itu, maka dia akan mendapat azab yang pedih.” (QS. Al-Ma’idah 5: Ayat 94)

Allah akan selalu menguji orang beriman, Kenapa orang beriman diuji ;

Sunatullah hidup adalah ujian

ٱلَّذِيْ  خَلَقَ  الْمَوْتَ  وَا لْحَيٰوةَ  لِيَبْلُوَكُمْ  اَيُّكُمْ  اَحْسَنُ  عَمَلًا  ۗ وَهُوَ  الْعَزِ يْزُ  الْغَفُوْرُ
“yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun,” (QS. Al-Mulk 67: Ayat 2)

Mengetahui orang yang dusta atau tidak

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ.وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ

Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, “Kami telah beriman” dan mereka tidak diuji? (QS Al Ankabut 2)

Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta.

Menunjukkan jalan Allah tidak mudah tetapi pasti Allah menolong,

أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۖ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّىٰ يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَىٰ نَصْرُ اللَّهِ ۗ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ

Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “Kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat (QS Al baqarah ayat 214,

Kesungguhan, apakah sungguh sungguh dalam beramal?

اَمْ  حَسِبْتُمْ  اَنْ  تُتْرَكُوْا  وَلَـمَّا  يَعْلَمِ  اللّٰهُ  الَّذِيْنَ  جَاهَدُوْا  مِنْكُمْ  وَلَمْ  يَتَّخِذُوْا  مِنْ  دُوْنِ  اللّٰهِ  وَلَا  رَسُوْلِهٖ  وَلَا  الْمُؤْمِنِيْنَ  وَلِيْجَةً  ۗ وَا للّٰهُ  خَبِيْرٌ  بِۢمَا  تَعْمَلُوْنَ
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan (begitu saja), padahal Allah belum mengetahui orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil teman yang setia selain Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman. Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. At-Taubah 9: Ayat 16)

Semoga Allah SWT tidak menguji kita diluar batas kemampuan.

ۚ رَبَّنَا  وَلَا  تَحْمِلْ  عَلَيْنَاۤ  اِصْرًا  كَمَا  حَمَلْتَهٗ  عَلَى  الَّذِيْنَ  مِنْ  قَبْلِنَا  ۚ رَبَّنَا  وَلَا  تُحَمِّلْنَا  مَا  لَا  طَا قَةَ  لَنَا  بِهٖ  ۚ وَا عْفُ  عَنَّا  ۗ وَا غْفِرْ  لَنَا  ۗ وَا رْحَمْنَا  ۗ اَنْتَ  مَوْلٰٮنَا  فَا نْصُرْنَا  عَلَى  الْقَوْمِ  الْكٰفِرِ يْنَ

“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.”(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 286)