Hari Ketika Semua Manusia Dikumpulkan untuk Dihisab

‎أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

اِنَّ  فِيْ  ذٰلِكَ  لَاٰ يَةً  لِّمَنْ  خَا فَ  عَذَا بَ  الْاٰ خِرَةِ  ۗ ذٰلِكَ  يَوْمٌ  مَّجْمُوْعٌ  ۙ لَّهُ  النَّا سُ  وَذٰلِكَ  يَوْمٌ  مَّشْهُوْدٌ

“Sesungguhnya pada yang demikian itu pasti terdapat pelajaran bagi orang-orang yang takut kepada azab akhirat. Itulah hari ketika semua manusia dikumpulkan (untuk dihisab), dan itulah hari yang disaksikan (oleh semua makhluk).” (QS. Hud 11: Ayat 103)

Hari, ketika semua manusia dikumpulkan untuk dihisab

Dalam tafsir lengkap Kementrian Agama RI; Pada ayat ini, Allah swt menerangkan bahwa apa yang telah dikisahkan tentang kehancuran umat-umat dahulu sebagai akibat dari penganiayaan yang telah dilakukannya, adalah menjadi bahan pelajaran bagi orang-orang yang mau sadar dan takut kepada azab akhirat. Allah yang menyiksa mereka di dunia ini, tentu mampu pula menyiksa mereka di akhirat kelak dan apa yang meliputi mereka di dunia ini, merupakan gambaran dan contoh dari apa yang akan ditemuinya di akhirat nanti.

Kejadian-kejadian seperti topan, gempa bumi, tanah longsor, dan sebagainya, yang menghancurkan harta benda dan jiwa yang tidak sedikit jumlahnya, adalah azab dan teguran dari Allah swt kepada manusia untuk menyadari kesalahan-kesalahan, dosa-dosa, penganiayaan-penganiayaan yang diperbuatnya, dan bukan hanya bencana alam yang tidak ada sangkut pautnya dengan kekuasaan Allah swt. Sebelum terjadi hal-hal seperti tersebut di atas, rasul-rasul Allah telah memperingatkan kepada kaumnya akan terjadinya sesuatu, supaya mereka berhati-hati. Itu semua menunjukkan bahwa kejadian-kejadian itu tidaklah secara kebetulan, tetapi erat hubungannya dengan Qadha dan Qadar, salah satu rukun iman yang wajib diyakini dan dipercayai, perhatikanlah firman Allah swt: “Dan orang-orang yang zalim kelak akan tahu ke tempat mana mereka akan kembali. (asy-Syuara/26: 227).

Orang-orang yang tidak mau sadar akan peringatan Allah di dunia ini, akan diazab nanti di akhirat, pada hari di mana semua makhluk akan berkumpul untuk dihisab semua amalnya, kemudian dibalas dengan seadil-adilnya. Kejadian itu disaksikan oleh semua makhluk baik manusia, jin, malaikat, maupun makhluk-makhluk yang lain.

Hari ketika semua manusia dikumpulkan untuk dihisab disebut “Yaumul Mahsyar” — yaitu Hari Berkumpulnya seluruh manusia setelah dibangkitkan dari kubur untuk mempertanggungjawabkan amal perbuatannya di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Keadilan Allah akan sempurna di akhirat, tidak ada amal sekecil apa pun yang luput dari perhitungan.

يَوْمَئِذٍ  يَّصْدُرُ  النَّا سُ  اَشْتَا تًا  ۙ لِّيُرَوْا  اَعْمَا لَهُمْ

فَمَنْ  يَّعْمَلْ  مِثْقَا لَ  ذَرَّةٍ  خَيْرًا  يَّرَهٗ

‎وَمَنْ  يَّعْمَلْ  مِثْقَا لَ  ذَرَّةٍ  شَرًّا  يَّرَهٗ

“Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan berkelompok-kelompok, untuk diperlihatkan kepada mereka (balasan) semua perbuatannya.”
“Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.”
“Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.”

(QS. Az-Zalzalah 99: Ayat 6,7, 8)

Karenanya, setiap manusia hendaknya hidup dengan kesadaran akan hisab dan balasan akhirat.
Diingatkan minimal 17 kali dalam sehari;

مٰلِكِ  يَوْمِ  الدِّيْنِ

“Pemilik hari pembalasan.” (Al-Fatihah Ayat 4)

اللَّهُمَّ حَاسِبْنَا حِسَابًا يَسِيرًا

Allahumma ḥāsibnā ḥisāban yasīrā

“Ya Allah, hisablah kami dengan hisab yang mudah.”