Shalat lima waktu menjadi kewajiban umat muslim, karena identitas seorang muslim adalah shalat. Jika tidak melaksanakan shalat sudah pasti dia bukan seorang muslim. Dalam Al Quran shalat merupakan tiang agama, maka dari itu jika sholat saja tidak dilaksanakan lantas bagaimana dengan agama kita? Shalat 5 waktu yang seharusnya menjadi identitas seorang muslim sudah mulai luntur bahkan tidak bisa dijadikan sebagai kewajiban bagi beberapa anak remaja. Ini sangat jelas dari berbagai survei tentang anak usia remaja yang melaksanakan shalat dan yang tidak dapat diambil beberapa kesimpulan seperti 83,3% anak remaja atau kaum muda muslim di Indonesia kadang melaksanakan shalat 5 waktu dan kadang juga tidak melaksanakannya. Sebanyak 16,4% sering bahkan tidak pernah bolong dalam melaksanakan shalat 5 waktu dan dari data yang tidak pernah sama sekali melaksanakan shalat 5 waktu hanya 0.3% saja. Dari data itu dapat disimpulkan memang benar banyak bahkan masih banyak anak remaja yang masih melaksanakan shalat 5 waktu tapi tetap saja 83,3% nya mereka masih melaksanakan secara tidak teratur.
Penyebab Anak Remaja Tidak Shalat 5 Waktu
Ada banyak faktor penyebab kenapa anak remaja tidak melaksanakan shalat 5 waktu khususnya untuk umat muslim. Diantaranya adalah :
-
Kebiasaan
Kebiasaan yang biasa dilaksanakan jika tidak dilaksanakan secara rutin akan terasa tidak nyaman begitu juga dengan shalat, jika seorang anak remaja sudah menjadikan shalat sebagai kebiasaan jika mereka belum melaksanakan shalat pasti tidak nyaman jika mereka sudah melaksanakan sesuai dengan syariat islam mereka pasti akan merasa nyaman. Intinya adalah kebanyakan kaum muda tidak menjadikan shalat sebagai kebiasaan malah hanya dijadikan kewajiban saja. Dimana kewajiban saja masih di acuhkan. Maka penting untuk menjadikan ibadah dan shalat untuk dijadikan kebiasaan sejak kecil. Karena jika yang namanya kebiasaan tubuh kita akan otomatis melaksanakan shalat tanpa harus ragu dan tanpa harus membuang buang waktu terlebih dahulu.
-
Keteladanan dari orang yang lebih tua
Keteladanan menjadi salah satu faktor penyebab kenapa anak remaja melaksanakan shalat 5 waktu atau tidak. Karena pada dasarnya anak akan mengikuti apa yang orang tua laksanakan, jika orang tua yang rajin ke masjid maka anak akan ikut sering ke masjid begitu juga sebaliknya. Keteladanan orang tua juga akan menjadi faktor penyebab kesuksesan remaja, memang tidak ada penelitian secara langsung tentang faktor penentu keberhasilan anak dari ibadahnya, tapi tetap saja tanpa shalat yang baik Allah SWT bisa saja murka dan menutup pintu rezeki dan pintu kesuksesan seseorang. Maka dari itu sebagai umat muslim harus bisa saling bisa saling mengingatkan akan pentingnya shalat 5 waktu.
-
Lingkungan
Lingkungan menjadi penyebab kenapa anak remaja tidak melaksanakan shalat 5 waktu. Seperti lingkungan yang baik seperti sekolah yang mengajarkan ibadah shalat 5 waktu atau lingkungan pesantren yang memang mewajibkan ibadah shalat dan akan mendapatkan punishment bagi mereka yang tidak melaksanakannya, ini akan membuat anak lebih mudah melaksanakan shalat dibandingkan dengan lingkungan yang kurang mendukung.
Pondok Pesantren, Solusi Perbaikan Shalat 5 Waktu Anak Remaja
Usia remaja merupakan masa transisi yang penuh dengan perubahan fisik, emosional, dan sosial. Pada masa ini, remaja mulai mencari jati diri dan seringkali terpengaruh oleh teman sebaya. Hal ini dapat membuat mereka lalai dalam menjalankan ibadah shalat 5 waktu.
Pondok pesantren dapat menjadi solusi untuk membantu remaja memperbaiki shalat 5 waktunya. Berikut adalah beberapa alasan kenapa pondok pesantren bisa menjadi solusi perbaikan ibadah anak remaja :
- Lingkungan yang kondusif: Pondok pesantren memiliki lingkungan yang kondusif untuk beribadah. Di sana, remaja dikelilingi oleh orang-orang yang taat beragama dan selalu mengingatkan untuk shalat tepat waktu. Bahkan di pondok pesantren ini sudah pasti para ustadz dan ustadzah melaksanakan shalat 5 waktu berjamaah, dan ini yang akan menjadi contoh dari orang yang lebih tua kepada para peserta didiknya untuk bisa melaksanakan yang sama mengingat ibadah shalat 5 waktu adalah hal yang wajib.
- Pembinaan yang intensif: Di pondok pesantren, remaja mendapatkan pembinaan yang intensif tentang agama, termasuk tentang shalat. Mereka diajarkan tentang pentingnya shalat dan bagaimana cara shalat yang benar.
- Adanya program tahfidz Quran: Banyak pondok pesantren yang memiliki program tahfidz Quran. Program ini membantu remaja untuk menghafal Al-Quran, yang dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan mereka kepada Allah SWT. Ini yang akan menjadi kebiasaan baik untuk para remaja kedepannya, karena biasanya di pondok pesantren tahfidz quran dilaksanakan setelah ba’da shalat dan ini yang akan menjadi kebiasaan yang baik bagi para peserta didik.
- Terhindar dari pengaruh negatif: Di pondok pesantren, remaja terhindar dari pengaruh negatif seperti pergaulan bebas dan narkoba. Hal ini membantu mereka untuk fokus pada ibadah dan belajar. Shalat juga merupakan hal yang dapat membuat anak remaja terhindari dari kegiatan keji dan munkar seperti firman Allah SWT dalam Qs. Al Ankabut : 45
ٱتْلُ مَآ أُوحِىَ إِلَيْكَ مِنَ ٱلْكِتَٰبِ وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ ۖ إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ تَنْهَىٰ عَنِ ٱلْفَحْشَآءِ وَٱلْمُنكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ ٱللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
Artinya: Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Ankabut: 45)
- Terbentuknya kebiasaan baik: Di pondok pesantren, remaja dibiasakan untuk bangun pagi, shalat berjamaah, dan belajar agama. Kebiasaan-kebiasaan ini dapat membantu mereka untuk menjadi pribadi yang lebih disiplin dan taat beragama.
Namun, perlu diingat bahwa pondok pesantren bukanlah satu-satunya solusi untuk memperbaiki shalat 5 waktu anak remaja. Orang tua juga perlu memberikan contoh yang baik dan membimbing anak-anak mereka tentang pentingnya shalat. Selain itu, orang tua juga dapat mengajak anak-anak mereka untuk mengikuti kegiatan keagamaan di luar pondok pesantren.
Berikut adalah beberapa tips bagi orang tua untuk membantu anak remaja mereka memperbaiki shalat 5 waktunya:
- Berikan contoh yang baik: Orang tua perlu menjadi contoh yang baik bagi anak-anak mereka dalam hal shalat.
- Ajarkan tentang pentingnya shalat: Jelaskan kepada anak-anak tentang pentingnya shalat dan manfaatnya bagi kehidupan mereka.
- Ajak anak shalat berjamaah: Ajak anak-anak untuk shalat berjamaah di masjid atau mushola.
- Berikan pujian dan penghargaan: Berikan pujian dan penghargaan kepada anak ketika mereka shalat tepat waktu.
- Bersabarlah: Jangan mudah marah dan kecewa jika anak masih belum konsisten dalam shalatnya. Teruslah membimbing mereka dengan sabar dan kasih sayang.
Dengan kerjasama yang baik antara orang tua dan pondok pesantren, diharapkan remaja dapat memperbaiki shalat 5 waktunya dan menjadi pribadi yang lebih taat beragama.