Fasilitas al masoem (4)

Perbedaan Fakultas Kedokteran Gigi dengan Kedokteran Umum

Perbedaan Fakultas Kedokteran Gigi dengan Kedokteran Umum. Fakultas Kedokteran Gigi dan Fakultas Kedokteran Biasa (umumnya merujuk pada studi kedokteran umum) memiliki beberapa perbedaan dalam hal fokus studi, ruang lingkup praktik, dan bidang spesialisasi. Maka dari itu fakultas kedokteran gigi tidak bisa disamakan dengan fakultas kedokteran umum, meskipun secara bidang pelajaran terlihat mirip tapi fakultas kedokteran gigi dengan kedokteran umum memiliki beberapa perbedaan. Berikut ini adalah beberapa perbedaan utama antara kedua fakultas tersebut:

1. Fokus studi: 

Fakultas Kedokteran Gigi berfokus pada studi dan praktek perawatan gigi dan kesehatan mulut, sedangkan Fakultas Kedokteran Biasa lebih menitikberatkan pada studi dan praktek perawatan medis secara umum. Fakultas Kedokteran Gigi mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi dokter gigi yang kompeten dalam mendiagnosis, mencegah, dan mengobati penyakit dan masalah gigi dan mulut. Fakultas Kedokteran Biasa atau umum, di sisi lain, melatih mahasiswa untuk menjadi dokter umum yang dapat mendiagnosis dan mengobati berbagai kondisi medis di seluruh tubuh.

2. Spesialisasi: 

Setelah lulus dari Fakultas Kedokteran Gigi, seorang dokter gigi dapat memilih untuk mengikuti program spesialisasi dalam berbagai bidang seperti ortodonti, endodontik, periodonti, atau bedah mulut. Di sisi lain, lulusan Fakultas Kedokteran Biasa dapat melanjutkan ke spesialisasi di bidang kedokteran seperti bedah, kardiologi, neurologi, atau psikiatri, tergantung pada minat dan pilihan mereka.

3. Pasien dan ruang lingkup praktik: 

Dokter gigi umumnya merawat pasien di klinik gigi, fokus pada perawatan gigi dan mulut seperti pembersihan gigi, penambalan gigi, perawatan akar, dan pemakaian gigi palsu. Mereka juga dapat melakukan pemeriksaan kesehatan rutin dan memberikan edukasi kesehatan gigi kepada pasien. Dokter umum, di sisi lain, melayani pasien di rumah sakit, klinik, atau praktek swasta dan mengobati berbagai kondisi medis, memberikan diagnosis, memberikan perawatan, dan mengarahkan pasien ke spesialis jika diperlukan.

4. Durasi studi: 

Biasanya, program studi di Fakultas Kedokteran Gigi memiliki durasi yang lebih pendek daripada program studi di Fakultas Kedokteran Biasa. Di banyak negara, studi kedokteran gigi biasanya berlangsung selama sekitar 5 tahun, sementara program studi kedokteran biasa berlangsung selama 6 tahun atau lebih.

Meskipun ada perbedaan dalam fokus dan ruang lingkup praktik, kedua fakultas tersebut berperan penting dalam menyediakan layanan kesehatan yang holistik bagi masyarakat. Kedokteran gigi dan kedokteran umum bekerja sama dalam banyak kasus, mengkoordinasikan perawatan pasien untuk memastikan kesehatan yang optimal secara keseluruhan.

Di Al Masoem sendiri dokter umum dan dokter gigi menjadi salah satu fasilitas bagi siswa dan santri yang memang mengalami perihal dalam penyakit gigi dan penyakit umum. Ini menjadi bagian dari program Al Masoem yaitu membentuk generasi yang Cageur. Cageur sendiri bermakna sehat maka kesehatan adalah perihal utama yang memang diberikan Al Ma’soem sebagai salah satu upaya pencegahan dan cara menanggulangi penyakit yang menyerang siswa. Selain itu, siswa kelas 12 SMA juga selalu diberikan training motivasi agar mereka berniat untuk bisa masuk ke fakultas kedokteran baik itu kedokteran umum maupun kedokteran gigi. Karena selain memang memiliki jenjang karir yang bagus, siswa yang masuk dan diterima ke fakultas kedokteran juga dapat menjadi track record bahwa lulusan sekolah Al Masoem memang tersebar ke berbagai macam fakultas yang berjenjang salah satunya adalah fakultas kedokteran.