Sebagai identitas bangsa Indonesia, Pancasila memiliki nilai-nilai yang mencerminkan prinsip hidup, moral dan etika yang sebaiknya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Begitu pula bagi santri, dimana sebagai kaum muda yang sedang menempuh pendidikan di pondok pesantren, punya tanggung jawab besar untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam keseharian mereka.
Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam di Indonesia, tidak hanya memberikan pendidikan agama saja, melainkan juga pendidikan karakter dan moral santri. Disinilah nilai-nilai Pancasila bisa diimplementasikan di lingkungan pesantren, agar para santri menjadi individu yang bertanggung jawab, beretika dan bisa berkontribusi positif bagi masyarakat.
Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
Nilai Pancasila pertama yang telah dijalankan oleh Pesantren adalah nilai Ketuhanan Yang Maha Esa. Ini memang sudah menjadi dasar dari berdirinya sebuah pesantren, dimana tempat ini dibangun untuk memfasilitasi pendidikan agama secara mendalam bagi santri. Santri diajarkan untuk memiliki keyakinan yang kuat terhadap keberadaan Allah SWT dan pengabdian kepada-Nya.
Turunan dari hal tersebut yakni santri akan menerapkan nilai-nilai religiusitas dalam segala aspek kehidupan mereka. Dengan kata lain, santri akan belajar untuk menjaga hubungan hablum minallah dan hablum minannas (hubungan yang baik kepada Allah dan hubungan yang baik kepada manusia).
Nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Nilai Pancasila ini juga menjadi pijakan penting bagi kehidupan santri. Selama di pesantren, mereka akan diajarkan pentingnya untuk saling menghormati, menghargai dan menghargai semua manusia dengan adil tanpa memandang suku, agama, ras, atau golongan. Kalau dalam bahasa sederhananya, santri dituntut untuk menjaga tali persaudaraan dan perilaku tolong menolong antar sesama demi menciptakan lingkungan pesantren yang harmonis dan nyaman.
Nilai Persatuan dan Kesatuan
Pesantren bisa menjadi contoh dari penerapan nilai persatuan dan kesatuan dari Pancasila. Santri diajarkan untuk menghargai perbedaan dan bisa bekerja sama dengan orang lain yang memiliki latar belakang dan kepercayaan yang berbeda. Karena ciri khas Indonesia sendiri adalah negara multi-etnis dan multi-agama, walaupun pesantren hanya bisa menerima latar belakang agama yang sama namun tetap bisa menghadirkan pengalaman yang mirip selama menjalani kehidupan di asrama pesantren.
Nilai Kerakyatan
Nilai yang dasarnya dari sila ke empat Pancasila ini sudah bisa ditemukan dalam pesantren. Kehadiran organisasi siswa seperti Dewan Santri (setara OSIS di sekolah formal) ini bisa menjadi praktek demokrasi yang sehat. Santri bisa berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan menyampaikan pendapat mereka. Dalam beberapa kesempatan, santri yang mengikuti organisasi ini diajak untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan argumentasi yang sehat. Ini juga berlaku pada organisasi dan ekstrakurikuler lainnya yang tersedia di pesantren.
Dari sini dapat ditarik sebuah kesimpulan, bahwa penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan santri memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter, menjaga persatuan, dan membangun masyarakat yang beradab. Momen Hari Lahir Pancasila kali ini bisa menjadi pengingat bagi Pesantren akan tanggung jawab besarnya menciptakan santri yang bisa menjadi teladan bagi masyarakat sekitar.
Oleh karena itu, tak ada salahnya untuk mempercayakan pondok pesantren sebagai tempat belajar selanjutnya bagi anak Anda. Salah satunya adalah Pesantren Siswa Al Ma’soem milik Yayasan Al Ma’soem Bandung yang telah dipercaya oleh ratusan keluarga di Bandung dan sekitarnya. Ketahui lebih jauh tentang pondok pesantren milik Yayasan Al Ma’soem ini dengan mengunjungi link berikut.
Ditulis oleh: Gumilar Ganda