Menjadi siswa yang jujur memiliki nilai lebih di mata teman dan mata Allah SWT. Kejujuran merupakan buah keberhasilan, mereka yang jujur cenderung lebih memiliki masa depan yang cerah dibandingkan mereka yang berbohong. Bohong adalah bibit dari kegagalan dan kehancuran. Seperti yang kita tahu tidak ada orang yang sukses karena berbohong, kalau pun ada kesuksesannya tidak akan berjalan dan bertahan lama. Maka dari itu istilah kejujuran dan kebohongan merupakan perilaku yang sangat bertolak belakang, dan islam mengajarkan kita untuk selalu berbuat jujur. Dalam artikel ini kita akan membahas bagaimana caranya agar kita selalu menjadi siswa yang jujur, manfaat dari kejujuran dan alasan kenapa kita harus jujur dan berikut penjelasannya.
Manfaat Menjadi Siswa yang Jujur
Menjadi siswa yang jujur memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah :
- Lebih dipercaya
Mereka yang memiliki sifat yang jujur cenderung lebih memiliki kepercayaan yang tinggi dari orang lain. Ketika seseorang yang sudah memiliki kepercayaan yang tinggi dari orang lain apapun yang mereka lakukan akan sangat mudah. Seperti siswa yang biasa jujur di lingkungan sekolah cenderung lebih mudah untuk bergaul, ketika mereka lulus dan berambisi menjadi pemimpin seperti caleg mereka cenderung lebih mudah untuk mendapatkan suara dari masyarakat. Mereka yang jujur akan lebih mudah mendapatkan apapun. Bahkan ada filosofi bapak H Ma’soem (pendiri Al Masoem) yaitu lamun jujur dimana ge bisa hirup yang artinya kalau bisa menjadi orang yang jujur dimanapun kamu berada kamu pasti bisa hidup dan itu related dengan kehidupan beliau hingga akhir hayatnya.
- Hidup lebih tenang
Mereka yang selalu berkata jujur auh lebih memiliki kualitas hidup yang tenang. Hidup tenang karena tidak perlu memikirkan kebohongan yang sudah mereka perbuat. Mereka yang berbohong cenderung lebih tidak tenang karena beberapa hal salah satunya adalah takut kebohongannya terungkap dan mereka takut kalau misalkan kebohongannya diungkit orang lain. Jadi yang menjadi pertanyaan apa keuntungan berbohong? TIdak ada. Yang ada malah membuat hidup tidak nyaman dan tidak tenang.
- Lebih memiliki banyak teman
Mereka yang selalu berkata jujur akan memiliki banyak teman dibandingkan mereka yang berbohong. Para pembohong cenderung akan ditinggalkan bahkan dikucilkan orang lain, baik di lingkungan masyarakat bahkan di lingkungan sekolah. Kalau kamu ingin menjadi pembohong, maka orang tidak akan menyukaimu. Dan itu memang hukum alam yang berlaku di dunia ini dari dulu hingga sekarang.
- Menjadi Teladan bagi Orang Lain
Mereka yang jujur bisa menjadi teladan bagi orang lain. Siapa sih yang tidak ingin menjadi teladan bagi orang lain? Ada salah satu tokoh yang menjadi teladan bagi semua orang yaitu Rasulullah SAW, bahkan setiap adab yang belum lakukan dijadikan sunnah hingga saat ini. Ketika kamu bisa menjadi teladan kamu akan memiliki pengaruh yang besar kepada semua orang.
Kenapa Siswa Masih Berbohong Padahal Jujur itu Penting?
Setelah mengetahui beberapa manfaat dari kejujuran lantas mengapa masih banyak siswa yang tidak jujur? Dan dari semua yang kami tahu kami ambil beberapa alasannya saja seperti :
- Lingkungan tidak mendukung
Lingkungan yang tidak mendukung kejujuran akan membuat kejujuran menjadi sebuah hal yang hanya menjadi boomerang bagi pelakunya. Contoh ketika seseorang berlaku jujur karena melakukan kesalahan tapi bukannya dimaafkan malah di judge hingga diberikan hukuman yang berat. Hal seperti ini yang memang selalu terjadi dilingkungan masyarakat kita. Yang membuat kejujuran jadi hal yang percuma. Ketika nilai kejujuran saja dianggap sampah maka orang yang berlaku jujur akan semakin sedikit, kalau sudah begini ya tidak akan benar.
- Kurangnya apresiasi
Kalau ini bersifat tidak terlalu mengikat tapi juga memang menjadi salah satu alasan kenapa orang lebih memilih tidak jujur. Misalkan seseorang menemukan dompet berisi uang 500 ribu, akhirnya inisiatif lah dia untuk mengembalikan kepada pemiliknya dengan harapan mendapatkan ongkos bensin (mungkin karena kurang ridho juga untuk membantu), pada saat diberikan sang pemilik hanya memberikan ucapan terimakasih tanpa memberikan sepeserpun kepada sang penemu dompet tersebut. Dalam hal seperti ini kadang kita tidak bisa menyalahkan pemilik dompet dan kita tidak bisa menyalahkan juga mereka yang menemukan, tapi cobalah memberikan apresiasi lebih atas jasa seseorang yang sudah berlaku jujur.
- Takut Hukuman:
Siswa dapat merasa takut mendapatkan hukuman atau konsekuensi negatif jika mereka jujur tentang tindakan atau perilaku mereka. Mereka mungkin berpikir bahwa berbohong dapat menghindari sanksi yang mungkin diterima. Hal seperti ini yang kadang harus kita sebagai orang tua untuk bisa meluruskan kesalahan persepsi seperti itu dengan berbagai cara seperti jika anak salah tapi mereka jujur maka kurangi hukumannya atau jika mereka bersikap kooperatif maafkan saja tanpa berikan hukuman tapi cukup diberikan arti bahwa kejujuran yang mereka perbuat adalah hal yang sangat bagus.
- Kurangnya Pendidikan Moral:
Terkadang, pendidikan moral yang kurang dapat menyebabkan siswa tidak sepenuhnya memahami nilai kejujuran dan dampak positifnya dalam kehidupan mereka. Sehingga penting bagi orang tua untuk bisa menyekolahkan putra putrinya ke sekolah yang mendukung pendidikan moral dan etika sejak dini.
Kesimpulan : Menjadi Siswa yang Jujur dengan Pendidikan Moral di Sekolah
Tips untuk memperbaiki adab siswa yang kurang jujur adalah dengan menyekolahkan mereka ke tempat yang disebut pesantren atau sekolah berasrama, karena konsep sekolah ini biasanya menekankan pendidikan moral dan karakter siswa. Al Ma’soem merupakan salah satu jenis sekolah tersebut dimana sekolah dan pesantren ini menjadikan kejujuran sebagai sarana perkembangan siswa sehingga mereka yang tidak jujur akan diberikan punishment yang tinggi bahkan bisa sampai dikeluarkan di sekolah. Tapi mereka yang mampu berlaku jujur akan diapresiasi dengan baik. Adapun contoh apresiasi yang biasa diberikan kepada siswa yang jujur mereka cenderung akan diberikan apresiasi berupa uang jajan atau uang saku yang cukup lumayan dan mereka yang melakukan kebohongan seperti contohnya adalah mencontek mereka akan mendapatkan punishment bahkan bisa sampai dikembalikan kepada orang tuanya.