Pembelajaran di kelas bisa menyenangkan di bawah seorang mentor atau guru yang menyenangkan. Dalam kurikulum merdeka belajar, seorang guru dapat memaksimalkan metode pembelajaran untuk siswa dan siswinya, karena kurikulum merdeka memberikan sepenuhnya kepada guru sebagai mentor yang paham betul dengan siswa dan siswinya tentu saja di bawah bimbingan kepala sekolah dan yayasan sebagai lembaga yang menaungi sekolah terutama sekolah sekolah swasta. Pembelajaran di kelas dengan kurikulum merdeka belajar ini menjadi lebih menarik dan menyenangkan, karena guru dituntut untuk mampu memberikan pembelajaran yang kreatif dengan berbagai macam metode yang bisa mereka lakukan. Adapun fasilitas penunjang pembelajaran di kelas yang bisa didapatkan guru dari fasilitas sekolah. Yang merupakan menjadi hal wajib yang harus mampu sekolah berikan agar proses pembelajaran dapat ditunjang dengan baik.
Berbicara tentang pembelajaran di kelas ada beberapa ciri khas dari kurikulum merdeka belajar yang dilaksanakan di SMA Al Ma’soem, yaitu menjadikan kelas bukan hanya sekedar kelas untuk menunjang pembelajaran rapi juga menjadikan kelas sebagai kanvas dan sebagai wahana atau tempat pameran siswa dan SMA. Seperti dalam mata pelajaran Seni Rupa, kelas bukan hanya menjadi wahana pembelajaran tapi juga menjadi kanvas, tempat kreasi, tempat pameran dan berbagai macam kegiatan lainnya. Karena pada dasarnya, dalam sebuah karya seni rupa, dunia adalah kanvas bagi para pecandu seni. Begitu juga ruang kelas dan berbagai macam fasilitas sekolah, bisa di dekor dan dijadikan sebuah ajang pemberian informasi kepada orang lain. Seni sendiri dibagi menjadi beberapa jenis namun pada umumnya seni dibagi menjadi dua jenis yaitu seni murni dan seni terapan. Seni rupa murni adalah ungkapan daya cipta pembuatnya. Beberapa contoh seni murni adalah, seni lukis, seni grafis, seni patung, seni keramik, dan seni musik. Sedangkan seni terapan merupakan suatu karya seni yang juga memiliki kegunaan dalam keseharian. Contoh-contoh karya seni rupa terapan: Lemari ukir digunakan sebagai tempat simpan pakaian. Kursi dan sofa dipakai untuk duduk.
Dalam pembelajaran sebuah karya seni tidak hanya bisa menjadi sebuah kanvas bagi para pecinta seni tapi juga bisa dijadikan sebagai sebuah bahan untuk menyalurkan sebuah informasi kepada orang lain. Memang secara umum seni rupa terutama memiliki fungsi yaitu Fungsi estetis adalah fungsi yang semata-mata ditujukan sebagai benda hias misalnya, karya batik atau tenun yang dibuat khusus untuk hiasan dinding, benda kerajinan, topeng, dan vas bunga. Sedangkan fungsi kedua yaitu fungsi praktis adalah dimana tujuan pokok pembuatannya ditujukan sebagai benda pakai misalnya, perabotan rumah tangga, meja, kursi dan tekstil. Namun di era serba digital ini seni dijadikan sebuah ajang untuk menyalurkan informasi yang sangat penting kepada orang lain.
Seperti yang dilaksanakan di SMA Al Ma’soem beberapa waktu lalu, salah satu kelas 11 menjadikan kelas sebagai sarana untuk berbagi tentang pentingnya menjaga kesehatan mental yang dibalut sebuah karya seni rupa yang memiliki makna yang sangat dalam. Dibawah bimbingan guru Seni yang memang sudah profesional dibidangnya anak anak kelas 11 diberikan sebuah project khusus dengan tema Mental Health yang memberikan makna bahwa setiap orang berhak untuk mendapatkan kebahagiaan. Karya seni yang memberikan informasi yang sangat mendalam seperti ini memang jarang dilaksanakan di dunia seni yang sebenarnya, namun di Al Masoem ini menjadi sebuah hal yang memang patut diapresiasi karena karya seni tidak hanya untuk dinikmati tapi juga untuk dijadikan sebuah bahan promosi kepada orang lain agar mampu untuk mencintai dirinya sendiri, mencintai dan menghargai orang lain dan membuat orang lain paham bahwa mereka itu sangat berharga dengan berbagai macam kekurangan yang mereka miliki.
Karya seni ini mendapatkan apresiasi dari pihak sekolah terutama dari kepala SMA Al Masoem karena selain menyajikan berbagai macam hal karya siswa Al Masoem juga memberikan informasi yang sangat bijaksana di tengah lautan stress yang memang selalu menyelimuti anak anak remaja. Karya seni anak siswa kelas 11 ini dijadikan sebuah dokumenter tentang betapa pentingnya memiliki mental yang kuat agar bisa menjalani kehidupan yang nyata. Karena pada dasarnya setiap orang memiliki masalahnya masing masing, tidak hanya remaja begitu juga orang tua. Inti dari karya seni anak siswa SMA ini adalah sebagai ajang agar kita bisa saling menghargai, dan mampu mencintai diri sendiri. karena kesehatan mental merupakan sebuah hal yang mahal, jika penyakit fisik bisa disembuhkan dengan obat berbeda dengan kesehatan mental beberapa obat penenang juga tidak bisa menjadi sebuah hal yang mampu untuk membuat seseorang keluar dari masalah mental. Mungkin dengan terapis bisa tapi tidak semua orang mampu menyimpan sejuta masalah dalam dirinya. Karya seni ini bukan bagian dari ekstrakurikuler seni rupa, tapi project siswa kelas 11 sebagai ajang penilaian pengganti ujian pada kurikulum merdeka belajar.
https://almasoem.sch.id/galeri-video-almasoem/mental-health-project-sma-al-masoem/