Dalam dunia pendidikan, berbicara di depan umum dan berkomunikasi dengan baik adalah keterampilan yang sangat penting. Bagi siswa, kemampuan berbicara dengan keyakinan dan memberikan informasi yang jelas dapat membantu mereka dalam presentasi kelas, wawancara siswa, atau berinteraksi dengan teman sekelas dan guru.
Salah satu alat yang berguna untuk mengembangkan keterampilan komunikasi ini adalah teknik STAR. Teknik ini cocok digunakan ketika bercerita tentang pengalaman diri yang disusun dengan efektif bagi pendengarnya. Maka dari itu, artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai berlatih komunikasi di sekolah dengan teknik STAR dan cara menggunakannya. Selamat membaca!
Apa itu Teknik STAR?
Teknik STAR atau metode STAR adalah singkatan dari “Situation, Task, Action, Result” (Situasi, Tugas, Aksi, Hasil). Teknik ini dapat membantu siswa merinci pengalaman mereka secara terstruktur dan efektif saat mereka diminta untuk memberikan contoh atau menjawab pertanyaan yang melibatkan pengalaman tertentu.
Adapun keempat elemen dalam teknik ini meliputi:
- Situation: Unsur pertama ini menjelaskan gambaran situasi atau pengalaman yang pernah dialami sesuai dengan pertanyaan yang diajukan. Misalnya saja saat momen liburan, saat kerja kelompok dan lain sebagainya. Tidak perlu panjang-panjang, cukup inti poinnya saja.
- Task: Unsur kedua ini menjelaskan peran atau tanggung jawab diri kalian dalam situasi yang dihadapi tersebut. Terdapat ekspetasi yang perlu dijaga ketika hendak berbicara hal ini, misalnya seperti perintah orang tua, guru ataupun pihak lainnya.
- Action: Unsur ketiga ini menjelaskan aksi yang diperbuat ketika menghadapi situasi tersebut dan bila perlu menjelaskan alasan mengapa itu dilakukan.
- Result: Unsur terakhir ini menjelaskan hasil yang didapatkan setelah menjalankan aksi tersebut.
Menggunakan Teknik STAR di Sekolah
Kebanyakan artikel online menjelaskan teknik STAR ketika digunakan untuk proses interview kerja, namun tak ada salahnya bagi siswa untuk menggunakannya sebagai proses belajar keterampilan komunikasi. Tentunya hal ini akan menjadi bekal yang bermanfaat di masa mendatang. Mari kita jelajahi lebih lanjut bagaimana teknik STAR dapat digunakan oleh siswa di sekolah.
- Situasi (Situation)
Pertama-tama, siswa harus menggambarkan situasi atau konteks latar belakang di mana mereka berada. Ini adalah langkah awal dalam menjelaskan pengalaman mereka. Misalnya, seorang siswa dapat menggambarkan situasi di mana mereka terlibat dalam sebuah proyek sekolah atau situasi sosial di sekolah. - Tugas (Task)
Setelah menggambarkan situasi, siswa harus menjelaskan tugas atau peran yang mereka miliki dalam situasi tersebut. Apa yang diharapkan dari mereka? Apa tujuan atau target yang harus mereka capai dalam konteks tersebut? Ini membantu mengidentifikasi peran mereka dalam pengalaman tersebut. - Aksi (Action)
Rincian langkah-langkah konkret yang diambil oleh siswa untuk mengatasi situasi atau menyelesaikan tugas menjadi fokus langkah ini. Siswa harus menjelaskan apa yang mereka lakukan secara pribadi, menggambarkan tindakan yang mereka ambil untuk mengatasi tantangan atau mencapai tujuan mereka. - Hasil (Result)
Terakhir, siswa harus menjelaskan hasil dari tindakan mereka. Apa yang berhasil mereka capai? Bagaimana tindakan mereka memengaruhi situasi atau tugas tersebut? Ini adalah langkah untuk menunjukkan dampak positif dari kontribusi siswa.
Contoh Penggunaan Teknik STAR oleh Siswa
Mari kita lihat contoh penggunaan teknik STAR oleh seorang siswa:
- Situasi: “Saya pernah menghadapi situasi di sekolah ketika kami harus mengorganisir sebuah acara amal untuk mengumpulkan dana bagi sebuah yayasan lokal. Acara ini bertujuan untuk membantu anak-anak yang kurang beruntung.”
- Tugas: “Tugas saya adalah menjadi koordinator acara. Saya harus merencanakan semua detail, mengoordinasi tim sukarelawan, dan memastikan bahwa acara berjalan lancar.”
- Aksi: “Pertama, saya merencanakan rapat tim untuk mendengarkan ide-ide dari anggota tim kami. Kemudian, saya menetapkan tanggung jawab masing-masing anggota, seperti dekorasi, pengumpulan sumbangan, dan hiburan. Selama persiapan, saya terus berkomunikasi dengan semua anggota tim untuk memastikan semuanya berjalan sesuai rencana.”
- Hasil: “Hasilnya sangat memuaskan. Acara amal itu sukses mengumpulkan dana yang signifikan untuk yayasan, dan kami juga memberikan pengalaman berharga kepada siswa dan anggota komunitas yang berpartisipasi. Selain itu, saya belajar banyak tentang manajemen acara dan kepemimpinan dalam proses ini.”
Itulah salah satu contoh dari penggunaan teknik STAR bagi seorang siswa yang diberikan amanah sebagai koordinator acara amal. Disini kalian akan mengetahui dengan jelas apa situasi yang dihadapi siswa tersebut beserta motif didalamnya. Lalu Ia menjelaskan langkah yang diambil untuk menghadapi situasi tersebut agar bisa terlaksana dengan baik dan ternyata berbuah manis alias hasilnya memuaskan.
Tidak hanya pengalaman organisasi, pengalaman mengikuti kompetisi juga bisa diceritakan menggunakan teknik ini. Sampaikan saja kisah perjalanan selama perlombaan secara singkat, rintangan yang dihadapi, lalu langkah yang diambil untuk menghadapi hal tersebut dan yang terakhir sampaikan hasilnya. Pastikan apa yang ingin disampaikan tidak terlalu panjang dan cukup pada poin-poin penting saja.
Manfaat Berlatih dengan Teknik STAR
Menggunakan Teknik STAR membantu siswa untuk:
- Mengorganisir pengalaman mereka dengan lebih baik.
- Menyampaikan informasi dengan lebih terstruktur dan jelas.
- Meningkatkan keterampilan berbicara di depan umum.
- Memberikan contoh konkret dalam wawancara siswa atau presentasi kelas.
Kesimpulan
Teknik STAR adalah alat yang berguna bagi siswa di sekolah untuk mengembangkan keterampilan komunikasi mereka. Dengan merinci pengalaman mereka dalam format yang terstruktur, siswa dapat lebih efektif berbicara tentang pengalaman mereka dan memberikan informasi yang jelas kepada teman sekelas dan guru. Dengan berlatih menggunakan teknik ini, siswa dapat menjadi komunikator yang lebih percaya diri dan efektif di masa depan.