Tadabur QS Hud Ayat 108; Ridha Allah adalah Kenikmatan Tertinggi di Surga

‎أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

وَاَ مَّا  الَّذِيْنَ  سُعِدُوْا  فَفِى  الْجَـنَّةِ  خٰلِدِيْنَ  فِيْهَا  مَا  دَا مَتِ  السَّمٰوٰتُ  وَا لْاَ رْضُ  اِلَّا  مَا  شَآءَ  رَبُّكَ  ۗ عَطَآءً  غَيْرَ  مَجْذُوْذٍ

“Dan adapun orang-orang yang berbahagia, maka (tempatnya) di dalam surga; mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tidak ada putus-putusnya.” (QS. Hud 11: Ayat 108)

Orang-orang yang beriman dan beramal saleh akan tinggal kekal dalam surga dengan penuh kenikmatan dan ridha Allah

Dalam tafsir lengkap Kementrian Agama RI; Pada ayat ini, Allah swt menerangkan bahwa orang-orang yang berbahagia karena ketika mereka berada di dunia selalu berhati-hati dan menghindari perbuatan yang bertentangan dengan perintah Allah dan menjauhi godaan-godaan yang akan menjerumuskannya ke lembah maksiat, mereka akan ditempatkan di surga, dan kekal di dalamnya selama-lamanya, kecuali Allah SWT menghendaki yang lain. Balasan dan nikmat yang dianugerahkan kepada orang-orang yang berbahagia adalah karunia semata-mata dari Allah swt yang terus menerus tiada putus-putusnya, sesuai dengan firman-Nya:
Mereka akan mendapat pahala yang tidak ada putus-putusnya. (at-Tin/95: 6).

Hud ayat 108 menunjukkan bahwa masuk surga adalah karena rahmat dan ridha Allah, sedangkan amal saleh menjadi sebab dan jalan menuju ridha itu.

Artinya, amal saleh tidak cukup tanpa rahmat Allah, tetapi rahmat Allah diberikan kepada hamba yang beramal saleh.
Jadi urutannya: amal saleh → mendapat ridha Allah → masuk surga kekal.

Yang bisa ditadaburi dari Hud ayat 108 adalah:

  1. Surga adalah tempat kembali bagi orang yang diridhai Allah, bukan semata hasil usaha manusia — ini menumbuhkan rasa tawadhu’ dan ketergantungan penuh kepada rahmat-Nya.
  2. Amal saleh tetap menjadi jalan menuju ridha Allah, karena ridha Allah tidak mungkin diraih tanpa ketaatan dan kesungguhan beribadah.
  3. Kekekalan nikmat surga menunjukkan kasih sayang Allah yang sempurna, tidak terbatas waktu dan tidak tercampur kesedihan sedikit pun.
  4. Ridha Allah adalah kenikmatan tertinggi di surga, melebihi segala keindahan yang ada di dalamnya — ini mengajarkan bahwa tujuan akhir seorang mukmin bukan hanya surga, tetapi keridhaan Allah.
  5. Ayat ini menumbuhkan optimisme dan ketenangan, bahwa siapa pun yang beriman dan beramal saleh dengan ikhlas, pasti akan mendapatkan tempat yang mulia di sisi Allah.

Doa ingin mendapatkan ridha Allah :

اللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ، وَارْزُقْنَا رِضَاكَ الَّذِي لَا سَخَطَ بَعْدَهُ أَبَدًا

Allāhumma aj‘alnā min ahlil-jannah, warzuqnā ridāka alladzī lā sakhaṭa ba‘dahu abadan.

“Ya Allah, jadikanlah kami termasuk golongan penghuni surga, dan karuniakanlah kepada kami ridha-Mu yang tidak akan pernah berubah menjadi murka selamanya.”