Libur sekolah selalu di mulai di akhir semester genap dan semester ganjil. Di Indonesia sendiri libur sekolah bisa juga dilaksanakan sebelum dan sesudah hari raya Idul Fitri, karena mayoritas masyarakat Indonesia adalah umat islam, maka sudah pasti selama libur sekolah di hari Raya Idul Fitri sekolah meliburkan siswa dan pesantren meliburkan santrinya untuk bisa menikmati liburan sekolah. Adapun liburan sekolah ini merupakan waktu istirahat siswa setelah beberapa bulan berjuang dan berjibaku dengan buku dan pelajaran. Namun meski begitu bukan berarti siswa harus menekan “tombol” liburan sekolah selama 2 minggu atau bahkan sampai akhir liburan sekolah. Beberapa siswa melakukan itu bahkan mayoritas siswa menjadikan waktu liburan sekolah untuk hanya bermain dan menikmati hari libur tanpa memikirkan pelajaran sama sekali, padahal itu bukan hal yang baik terutama bagi siswa itu sendiri.
Liburan sekolah memang selayaknya dinikmati dengan bijaksana, tapi yang namanya anak remaja rata rata tidak mengerti arti memanfaatkan waktu dengan bijaksana, beberapa diantaranya siswa lebih memilih melepas semua hal yang menjadi penopang mereka dalam menjalani keseharian dan menghabiskan waktu dengan bermain bahkan rebahan di rumah tanpa melakukan aktivitas lainnya. Beberapa orang tua risih bahkan mengharapkan anda untuk bisa kembali sekolah karena memang jika jadi benalu saja di rumah hanya akan membuat orang tua merasa risih dan pusing. Tapi beberapa orang tua menganggap itu hal yang wajar karena itu adalah bonus bagi anda karena sudah melaksanakan kerja keras selama di sekolah, apalagi jika anda adalah anak yang merantau jauh di pesantren. bayangkan saja betapa anda rindu rumah dan bagaimana anda ingin menikmati waktu anda dirumah bersama keluarga. Meskipun kenyataannya anda hanya kangen gadget dan hape anda saja bukan dengan suasana rumah yang sebenarnya. Yang membuat kadang sekolah dan guru kecewa adalah ketidaksiapan orang tua dalam menghadapi anaknya ketika di rumah, beberapa orang tua memang sibuk dengan pekerjaannya sehingga menelantarkan anak dan membiarkan anak yang sibuk dengan gawai dan gadgetnya masing masing, tapi ini yang akan menjadi batu karang mengapa anak tidak bisa berkembang dan balik lagi ke NOL setelah liburan sekolah.

Bagi guru, liburan sekolah menjadi momok tersendiri, karena apa yang sudah kami kembangkan, apa yang sudah kami buat dan kami bangun bisa hancur hanya dengan satu minggu atau bahkan 3 minggu liburan sekolah. Ini yang membuat anak menjadi tidak bisa berkembang dan lupa setiap pelajaran yang sudah mereka ambil selama satu semester. Jadi liburan sekolah bagaikan pedang bermata dua jika orang tua tidak bisa bekerjasama dengan guru dan sekolah. Maka dari itu penting sosialisasi dan kerjasama dari sekolah dengan orang tua tentang pendidikan anak selama liburan sekolah. Ini agar orang tua paham, tanggung jawab siswa adalah tanggung jawab kami selama di sekolah, dan tanggung jawab orang tua adalah selama mereka liburan sekolah, setidaknya jika anak anda memiliki bakat di bidang akademis, usahakan beri mereka waktu untuk belajar meskipun hanya satu jam diantara 24 jam mereka, jika anak memiliki bakat di bidang hafalan Al Quran, beri atau atur waktu anak satu jam saja untuk murajaah hafalan Al Qurannya jangan sampai mereka lupa hanya karena sibuk menikmati masa liburan sekolah.
Wali kelas dan Wali Santri Al Ma’soem selalu mengamanatkan kepada orang tua tentang kerjasama dalam mendidik anak selama liburan sekolah
Entah bagaimana konsep pendidikan di sekolah lain, Al Masoem selalu mengamanatkan kepada orang tua masing masing siswa dan masing masing santri untuk bisa memberikan waktu “khusus” bagi putra putrinya belajar di rumah, ini penting agar ketika ba’da libur sekolah siswa tidak NOL sama sekali. Bahkan komunikasi kami sengaja bangun setiap hari dan setiap waktu untuk menciptakan chemistry yang baik antara orang tua dengan wali kelas dan wali santri. Ini penting agar kerjasama antara orangtua dengan guru dan wali santri bisa tercipta dengan baik. Toh nantinya juga kan untuk putra dan putri orang tua itu sendrii bukan?
Intinya kerjasama dari orang tua dengan wali santri dan wali kelas bukan hal yang sekaan kami membebankan anak kepada orang tua, tapi adalah cara terbaik untuk mendidik anak dengan metode yang sama. Agar anak bisa menjadi pribadi yang mandiri, pribadi yang cageur, bageur dan pintar. Yaitu pribadi yang sesuai dengan motto dan harapan Al Masoem. Cageur yang artinya sehat secara jasmani dan rohani, bageur yang artinya memiliki attitude yang baik dan memiliki rasa hormat dan sopan santun dan pintar yaitu pintar cerdas dan memiliki wawasan yang luas.
Sebenarnya harapan guru kepada siswa dan santrinya ketika libur sekolah itu simpel dan mudah yaitu ingin meminta waktu walaupun hanya 1 jam saja untuk belajar agar mereka tidak lupa dengan pelajaran selama di sekolah, maka dari itu kadang guru selalu mengakali dengan memberikan soal untuk dikerjakan di rumah, ini adalah bentuk dari kegelisahan guru terhadap siswa dan santri jika harus menghadapi liburan sekolah. So buat anda yang sedang menikmati liburan sekolah, jangan pernah lupa untuk ibadah dan belajar.