Mengantuk adalah kondisi ketika seseorang merasa ingin tidur, biasanya terjadi di malam hari atau kadang di siang hari. Mengantuk merupakan hal yang wajar, tetapi perlu diatasi jika terjadi secara berlebihan, mengganggu aktivitas, atau menurunkan produktivitas.
Dalam keseharian siswa dan santri Al Ma’soem, mengantuk menjadi salah satu seni dalam kehidupan, namun sebelum kita menjudge seorang yang pemalas dan lain sebagainya, maka penting bagi kita untuk mengetahui dulu alasan kenapa siswa mengantuk.
Mengapa Siswa Sering Mengantuk di Kelas?
Mengantuk di kelas adalah masalah umum yang sering dihadapi oleh siswa. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan siswa mengantuk di kelas antara lain:
- Kurang tidur: Jadwal yang padat, tugas yang menumpuk, atau kebiasaan begadang dapat menyebabkan siswa kurang tidur sehingga merasa lelah di sekolah. Di Pesantren sendiri, Al Masoem mewajibkan santri untuk tidur pas jam 10 malam, jika ada dan ditemukan santri yang masih belum tidur apa lagi keluyuran ke luar kamar pada jam tengah malam maka santri tersebut akan diberikan sanksi atau poin pelanggaran. Ini untuk mencegah santri kurang tidur.
- Nutrisi yang kurang: Asupan makanan yang tidak sehat atau tidak cukup dapat memengaruhi tingkat energi siswa. Setiap siswa memiliki porsi dan asupan makan yang berbeda beda, tapi di pesantren Al Masoem makanan insya Allah sudah bernutrisi dengan baik, maka untuk nutrisi karena sarapan yang tidak sehat insya Allah tidak ditemukan di pesantren Al Masoem.
- Kondisi lingkungan: Suhu ruangan yang terlalu dingin atau terlalu panas, pencahayaan yang kurang baik, dan sirkulasi udara yang buruk dapat membuat siswa merasa tidak nyaman dan mengantuk. Maka penting bagi setiap sekolah untuk bisa memberikan kelas atau lingkungan yang mendukung proses belajar mengajar.
- Materi pelajaran yang membosankan: Materi pelajaran yang monoton atau tidak menarik dapat membuat siswa kehilangan minat dan mudah mengantuk. Hal ini sangat penting bagi guru untuk bisa menggunakan metode pembelajaran yang menyenangkan, minimal bisa membuat siswa menjadi kembali semangat untuk belajar.
- Kondisi kesehatan: Beberapa kondisi kesehatan seperti anemia, gangguan tidur, atau alergi dapat menyebabkan siswa merasa lelah dan mengantuk sepanjang waktu.
Dampak Negatif Sering Tidur di Kelas
Sering tidur di kelas dapat berdampak negatif pada prestasi belajar siswa. Selain berdampak pada prestasi juga, tidur di kelas juga memberikan beberapa dampak negatif, dan Beberapa dampak negatif tersebut antara lain:
- Prestasi belajar menurun: Siswa yang sering tidur di kelas akan kesulitan untuk mengikuti pelajaran dan memahami materi yang disampaikan oleh guru.
- Kepercayaan diri menurun: Siswa yang sering tidur dikelas mungkin merasa minder dan kurang percaya diri karena merasa tidak bisa mengikuti teman-temannya.
- Hubungan sosial terganggu: Siswa yang sering tidur dikelas mungkin akan kesulitan untuk berinteraksi dengan teman-temannya dan membangun hubungan sosial yang baik.
Strategi Guru untuk Mengurangi Siswa Mengantuk
Guru memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mencegah siswa mengantuk. Beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh guru antara lain:
- Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan: Guru dapat menggunakan berbagai metode pembelajaran yang aktif dan menarik, seperti diskusi kelompok, permainan, atau presentasi, untuk menjaga minat siswa.
- Memvariasikan metode pembelajaran: Guru dapat menggabungkan berbagai metode pembelajaran untuk menghindari kebosanan siswa.
- Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bergerak: Guru dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk bergerak, seperti melakukan peregangan atau berjalan-jalan singkat, untuk meningkatkan sirkulasi darah dan mencegah rasa kantuk.
- Membuat jadwal yang fleksibel: Guru dapat membuat jadwal yang fleksibel dan memberikan waktu istirahat yang cukup bagi siswa.
- Memastikan kondisi lingkungan belajar yang nyaman: Guru perlu memastikan bahwa suhu ruangan, pencahayaan, dan sirkulasi udara di dalam kelas sudah sesuai.
Metode Ice Breaking sebagai Solusi
Ice breaking adalah kegiatan yang bertujuan untuk memecah kebekuan dan meningkatkan semangat siswa di awal pembelajaran. Kegiatan ini sangat efektif untuk mencegah siswa mengantuk dan meningkatkan konsentrasi mereka. Di Al Masoem sendiri metode ice breaking sudah sering dilaksanakan baik itu di tingkat SD, SMP maupun SMA. karena apapun tingkatannya, rasa mengantuk itu tidak akan memilih siswa sesuai tingkatannya. Beberapa contoh ice breaking yang dapat dilakukan antara lain:
- Permainan sederhana: Guru dapat mengajak siswa bermain permainan sederhana seperti tebak-tebakan, kuis, atau permainan kata.
- Diskusi ringan: Guru dapat memulai diskusi ringan tentang topik yang menarik bagi siswa untuk merangsang pemikiran mereka.
- Aktivitas fisik ringan: Guru dapat mengajak siswa melakukan aktivitas fisik ringan seperti peregangan atau senam ringan.
Mengatasi masalah siswa yang sering mengantuk di kelas membutuhkan kerja sama antara guru, siswa, dan orang tua. Dengan menerapkan berbagai strategi yang telah disebutkan di atas, diharapkan dapat meningkatkan konsentrasi siswa dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih efektif.