Dibalik prestasi akademis yang selalu diraih oleh siswa SMP Al Masoem, awal tahun baru 2024 Al Masoem kembali memberikan berita baik tentang prestasi dibidang non akademis. Siswa SMP Al Masoem yang telah mengukir prestasi gemilang di bidang hafalan Al Quran.. Mereka bukan hanya sekadar siswa biasa, melainkan para hafiz dan hafizah Al Qur’an yang mampu menghafal hingga 9 Juz. Hal seperti ini tidak lain tidak bukan adalah hasil dari upaya sebentar, melainkan perjalanan panjang dan ketekunan yang memang dibuat dan ditempa dengan baik dari lingkungan dan keluarga yang juga mendukung para putra putrinya.
Dalam menghafal Al Quran membutuhkan proses dan dukungan yang baik, entah itu dari lingkungan dan dari keluarga. Lingkungan yang dimaksud adalah baik itu sekolah atau pesantren, kemudian juga adanya dukungan dari pihak keluarga terutama orang tua. Karena rata rata mereka para hafidz Quran karena mereka sudah dibiasakan dari pihak keluarga terutama orang tua sehingga tidak hanya mereka memiliki motivasi untuk bisa menambah hafalan Al Quran tapi juga memang karena hafalan Al Quran bukan lagi menjadi tuntutan tapi sudah menjadi hobi dan ada prestasi tersendiri ketika mereka mampu menambah hafalan Al Quran.
Dalam diseminasi yang diadakan pada hari Senin (08/01) semuanya ada 17 siswa yang berhasil meraih prestasi di tahfidz Quran baik itu siswa kelas 7 SMP hingga kelas 9 SMP Al Masoem dan berikut adalah daftar siswa yang berprestasi di bidang tahfidz Quran awal tahun 2024 ini :
- Irsyad Aufaa Kurniawan IX-C Hafidz 9 juz yaitu 30, 29, 28, 27, 26, 1, 2, 3 dan 4
- Adilla Aprilia Furkon VII-C Hafidzah juz 30
- Reynaldi Alfarisi VII-G Hafidz juz 30
- Muhammad Hirzam Abiyasa H VII-E Hafidz juz 30
- Elita Silva Komara VIII-C Hafidzah juz 30
- Khansa Nabila Yumna VIII-G Hafidzah juz 30
- Muhammad Raffa Aditya VIII-G Hafidz juz 30
- Nasywan Idhar Al Baihaqi VII-A Hafidz juz 30 dan 29
- Azzam Dzaki Pradana VIII-A Hafidz juz 30, 29 dan 28
- Fabiano Abbasy Ghaisan Rahm VII-A Hafidz juz 30, 29 dan 1
- Khairunnisa Fitri Widodo IX-D Hafidzah juz 30
- Nuranisa IX-E Hafidzah juz 30
- Disti Amalia Ramadhanty Awalud IX-G Hafidzah juz 30
- Muhammad Fadel Faeyza IX-E Hafidz juz 30
- Finishia Ardiyanti IX-G Hafidzah juz 30 dan 29
- Keenan Fachrizal Fairuz IX-D Hafidz juz 30 dan 29
- Diyon Ahmad Baihaqi IX-C Hafidz juz 30 dan 29
Dan semua siswa yang berprestasi tersebut berhak mendapatkan beasiswa tahfidz Quran Al Masoem
Dukungan dari orang Tua, Kunci Sukses Tahfidz Quran di Sekolah
Kunci utama suksesnya seorang siswa dan santri dalam menghafal Al Quran tidak lain tidak bukan adalah karena dukungan dari orang tua. Itu adalah kunci utama kenapa ada beberapa siswa dan santri yang bisa menghafal lebih dari target Al Masoem yang hanya 3 juz saja setelah lulus SMP. Seperti Irsyad Aufaa Kurniawan ketika dihubungi dalam sela sela diseminasi yang diadakan pada Senin di komplek Yayasan Al Ma’soem Bandung, Irsyad Aufaa Kurniawan mengungkapkan bahwa keberhasilannya dalam menghafal Al Quran hingga 9 juz di jenjang SMP tidak lain tidak bukan karena ada motivasi dan dukungan dari orang tua secara langsung.
“Alhamdulilah dapat dukungan dari orang tua yang memang ibu dan bapak saya selalu mengaji dan mengajarkan saya betapa pentingnya menghafal Al Quran,” ungkapnya. Tapi dibalik itu juga, Irsyad Aufaa Kurniawan tidak bisa memungkiri bahwa tanpa adanya dukungan dan fasilitas serta mentor dari SMP Al Masoem dan pesantren siswa Al Masoem, dirinya tidak yakin bisa menambah hafalan dan menghafal Al Quran hingga benar benar fasih.
“Tidak bisa memungkiri juga sekolah berperan penting dalam menghafal Al Quran saya, tanpa sekolah yang mendukung (lingkungan) dan tanpa adanya mentor (ustadz) yang siap membantu dan membina saya, saya tidak ada apa apanya, semuanya saling berinteraksi sehingga jika ditanya mana yang lebih penting semuanya penting karena faktor faktor itu penentu keberhasilan seorang siswa dalam menghafal Al Quran,” tambahnya.
Irsyad Aufaa Kurniawan bersyukur karena bisa menghafal Al Quran di sela sela kesibukannya di kelas 9 yang dimana sekolah sudah mulai memfokuskan siswa untuk bisa lulus dan melanjutkan ke SMA, tapi karena memang konsep sekolah pesantren yang diambil irsyad membuat dia bersyukur karena konsep sekolah seperti ini yang benar benar bisa memberikan waktu kepadanya untuk tetap bisa menjaga hafalan ditengah sekolah yang sudah memfokuskan siswa kepada jenjang karir yang lebih luas lagi.
“Alhamdulillah bersyukur kepada Allah SWT, karena kelas 9 SMP sudah mulai berat dan mulai fokus pada karir untuk melanjutkan ke jenjang SMA dan sudah ada pemantapan dan lain sebagainya, tapi karena saya masih dan berpesantren disini hafalan Al Quran saya tetap terjaga dan bahkan bertambah,” tutupnya.