Adab

Sekolah Entrepreneur Indonesia

Entrepreneur merupakan seseorang yang menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain, lapangan pekerjaan ini bisa berupa barang atau jasa dimana biasanya mereka (para entrepreneurship) menjadikan sistem untuk bekerja untuk dirinya, dimana dia tidak masuk ke dalam bagian sistem yang dia buat. Artinya entrepreneur lebih mampu menciptakan sistem yang menghasilkan uang bagi dirinya tanpa dirinya melibatkan dirinya sendiri ke dalam sistem tersebut. Jika suatu saat seorang entrepreneur sakit atau bahkan meninggal dunia, sistem akan tetap berjalan dengan baik. Berbeda dengan wirausaha yang dimana mereka melibatkan dirinya sendiri ke dalam sistem yang ada.

Ketika seorang wirausaha sakit, meninggal dunia bahkan sedang melaksanakan liburan maka bisnis yang mereka buat akan mati untuk sementara waktu atau bahkan selamanya. Contoh entrepreneur adalah pebisnis, dan orang orang yang mampu menggerakan perusahaan tanpa dirinya turun tangan secara langsung sedangkan contoh pengusaha adalah pedagang di pasar, penjual barang barang di toko dan lain sebagainya. Tapi ada beberapa toko yang mampu berkembang dengan sistem yang seorang entrepreneur buat, jadi tidak semua toko adalah seorang wirausaha.

Sekolah entrepreneur Indonesia

Jika ada yang bertanya apakah harus ada Sekolah entrepreneur Indonesia? Jawabannya jelas harus ada karena pada dasarnya entrepreneur itu tidak bisa dilaksanakan secara otodidak alias harus ada ilmu khusus dalam pengebangannya. Salah satu paling mudah adalah dengan ikut terjun dalam sebuah proyek yang dirintis orang lain (baik teman, saudara atau keluarga) atau bisa juga dengan bersekolah yang memang menjadi sekolah entrepreneur Indonesia. Ada banyak sekolah entrepreneur di Indonesia dari sekolah yang berbasis internasional hingga sekolah khusus entrepreneurship. Namun biasanya entrepreneur ini tidak hanya bisa didapatkan di sekolah khusus tapi di sekolah berpesantren modern juga bisa didapatkan baik itu dalam ekstrakurikuler dan dari kurikulum yang berlaku di sekolah berpesantren modern.

Al Ma’soem sekolah berpesantren modern yang menjadikan entrepreneur sebagai bagian dari kurikulum dan bagian dari ekstrakurikuler sekolah. Dalam ekstrakurikuler entrepreneur siswa diajarkan bagaimana membangun dan mengelola sebuah sistem agar sistem bisa berjalan dengan semestinya, namun uniknya ekstrakurikuler seperti ini kurang diminati siswa. Ada beberapa alasan kenapa ekstrakurikuler entrepreneur kurang banyak peminatan diantaranya adalah : 

Mindset orang Indonesia yang menganggap bahwa menjadi PNS atau bahkan bekerja di Perusahaan besar menjadi sebuah hal yang bergengsi dibandingkan dengan menjadi seorang entrepreneur padahal faktanya perusahaan besar dirintis oleh seorang entrepreneur.

Malas. Orang indonesia terkenal dengan sifatnya yang santuy, dengan menjadi seorang entrepreneur mereka terkadang malas untuk merintis sebuah usaha karena takut gagal takut akan begini begitu padahal setiap usaha yang dilaksanakan secara berat akan menghasilkan hasil yang maksimal.

Perguruan tinggi negeri lebih menggiurkan daripada lulus SMA kemudian merintis usaha. Sebuah pola pikir yang umum dimiliki orang Indonesia, dan bahkan beberapa orang (mudah mudahan bukan anda pembaca yang budiman) yang menganggap bahwa merintis usaha setelah lulus SMA merupakan hal yang sangat tidak dianjurkan karena menjadikan masa depan seorang anak suram, terlihat sangat kurang (dalam arti materi) padahal tidak begitu, lulus SMA kemudian merintis usaha merupakan sebuah hal bijaksana yang bisa dilaksanakan setiap orang lulusan SMA. Mindset bahwa PTN itu penting memang benar tapi dengan merintis usaha di usia muda insya Allah kesuksesan lebih jauh lebih baik daripada massa dengan siswa yang lanjut ke PTN untuk menjadi seorang Pekerja.

Manfaat belajar entrepreneur

Selain itu ada juga manfaat menjadi seorang entrepreneur dan manfaat bersekolah di sekolah yang mendukung jiwa jiwa entrepreneur siswa diantaranya adalah : 

1. Ekstrakurikuler Entrepreneur dapat meningkatkan kreativitas anak

Hal utama yang akan jadi manfaat bagi siswa yang memang belajar di sekolah yang mendukung entrepreneur adalah mereka dapat meningkatkan kreativitas mereka masing masing. Karena setiap anak memiliki ide ide yang cemerlang dan inovatif, jika sekolah mampu memberi wadah bagi siswanya untuk mengembangkan minat bakatnya maka ide ide cemerlang dan inovatif siswa bisa lebih terwadahi dibandingkan dengan siswa yang tidak diberi wadah sama sekali.

2. Melatih rasa disiplin dan tanggung jawab

Dengan belajar entrepreneurship siswa akan dilatih rasa disiplin dan tanggung jawab. Karena kunci utama seseorang terjun ke dalam sebuah entrepreneurship adalah mereka harus memiliki kedisiplinan yang tinggi dan tanggung jawab yang tinggi. bagaimana tidak, jika mereka tidak memiliki rasa disiplin terutama disiplin dalam waktu mereka akan tertinggal dan akan hancur sebelum mereka berhasil meraih kesuksesan dalam dunia entrepreneurship.

3. Melatih siswa untuk bisa lebih mandiri

Entrepreneurship dapat meningkatkan kemandirian siswa. Mereka juga tidak akan menggantungkan keputusan kepada orang lain, mereka akan memiliki jiwa kepemimpinan yang baik dan akan menjadi seorang yang mampu berdiri diatas kakinya sendiri. Meskipun ada beberapa seorang entrepreneur yang membangun entrepreneurship secara berkelompok, tapi beberapa diantaranya akan gagal di masa depan dibandingkan dengan mereka yang membangun entrepreneur sendiri.

Al Ma’soem merupakan sekolah berbasis pesantren modern. Dimana kami memberikan edukasi positif kepada siswa tentang pentingnya masuk PTN tapi dibalik itu kami juga memberikan edukasi kepada siswa betapa pentingnya menjadi seorang entrepreneur. Al Masoem dibangun oleh seorang entrepreneur muslim dari Jawa Barat, hingga bisa berkembang dan besar seperti sekarang karena memang pendiri Al Masoem memiliki visi dan misi yang jelas dan memiliki rasa disiplin yang tinggi. Rasa disiplin ini juga dibangun secara baik di Al Masoem dengan tata tertib dan aturan aturan yang berlaku di sekolah maupun pesantren.