Orang Beriman Diselamatkan di Dunia dan Akhirat

‎أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
وَ  لَمَّا  جَآءَ  اَمْرُنَا  نَجَّيْنَا  هُوْدًا  وَّا لَّذِيْنَ  اٰمَنُوْا  مَعَهٗ  بِرَحْمَةٍ  مِّنَّا  ۚ وَ  نَجَّيْنٰهُمْ  مِّنْ  عَذَا بٍ  غَلِيْظٍ
“Dan ketika azab Kami datang, Kami selamatkan Hud dan orang-orang yang beriman bersama dia dengan rahmat Kami. Kami selamatkan (pula) mereka (di akhirat) dari azab yang berat.” (QS. Hud 11: Ayat 58)
Orang beriman diselamatkan di dunia dan diselamatkan di akhirat
Dalam tafsir lengkap Kementrian Agama RI; Pada ayat ini Allah swt menerangkan bahwa sewaktu datang azab Allah kepada kaum Hud a.s. sebagai akibat dari pembangkangan mereka, Nabi Hud a.s. beserta pengikut-pengikutnya yang beriman telah diselamat-kan Allah dari azab dunia yang sangat dahsyat itu sebagai rahmat dan karunia Allah kepada mereka dan akan menyelamatkan mereka dari azab Allah yang lebih berat di akhirat nanti. Sedang kaum Hud a.s. yang tetap menentang dan membangkang itu, musnah semuanya dan akan mendapat azab yang lebih berat di akhirat nanti.
Adapun azab Allah yang ditimpakan kepada kaum Hud a.s. yaitu berupa angin yang sangat dingin lagi kencang, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah: Sedangkan kaum ad, mereka telah dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin, Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapan hari terus-menerus; maka kamu melihat kaum ad pada waktu itu mati bergelimpangan seperti batang-batang pohon kurma yang telah kosong (lapuk). Maka adakah kamu melihat seorang pun yang masih tersisa di antara mereka? (al-Haqqah/69: 6-8).
Inti QS Hud 58 adalah bahwa orang beriman diselamatkan Allah, baik di dunia maupun di akhirat:
• Di dunia → Allah menyelamatkan Nabi Hūd dan para pengikutnya dari azab yang menimpa kaum ‘Ād.
• Di akhirat → Allah menjanjikan keselamatan dari azab neraka, karena mereka beriman dan taat.
Tadabbur dari Hūd: 58
  1. Keselamatan hanya dengan rahmat Allah;  Walaupun Hūd dan pengikutnya beriman, keselamatan tetap dinisbatkan kepada rahmat Allah. Iman adalah sebab, tapi rahmat Allah adalah penentu.
  2. Iman membawa perlindungan di dunia dan akhirat;  Orang beriman dijaga dari musibah yang menimpa kaum zalim, serta diselamatkan dari azab akhirat.
  3. Bersama pemimpin yang benar adalah kunci selamat;  Pengikut Hūd selamat karena mereka mengikuti nabi dan pemimpin yang lurus. Mengikuti pemimpin salah membawa kebinasaan.
  4. Azab Allah pasti datang kepada kaum yang durhaka; Penyelamatan Hūd dan pengikutnya menjadi bukti bahwa azab tidak salah alamat. Allah Maha Adil: siapa yang zalim dibinasakan, siapa yang beriman diselamatkan.
  5. Minoritas yang beriman tetap ditolong Allah; Kaum ‘Ād jumlahnya besar, tetapi yang beriman sedikit. Namun Allah tetap mengutamakan kualitas iman, bukan kuantitas manusia.
Tadabur  utama ayat ini adalah jangan takut menjadi minoritas dalam kebenaran, karena Allah akan menjaga dan menyelamatkan orang beriman dengan rahmat-Nya, di dunia maupun di akhirat.
Doa keselamatan ;
اللَّهُمَّ أَجِرْنَا بِرَحْمَتِكَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَثَبِّتْنَا عَلَى الْإِيمَانِ، وَاجْعَلْنَا فِي زُمْرَةِ عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ، وَنَجِّنَا مِنَ الْعَذَابِ الْأَلِيمِ.
Allāhumma ajirnā biraḥmatika fī ad-dunyā wal-ākhirah, wa ṯabbitnā ‘ala al-īmān, waj‘alnā fī zumrati ‘ibādika aṣ-ṣāliḥīn, wa najjinā mina al-‘aḏābi al-alīm.
“Ya Allah, selamatkanlah kami dengan rahmat-Mu di dunia dan di akhirat. Teguhkanlah kami di atas iman. Masukkanlah kami ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh, dan lindungilah kami dari azab yang pedih.”