أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
وَلَمَّا جَآءَ اَمْرُنَا نَجَّيْنَا شُعَيْبًا وَّا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ بِرَحْمَةٍ مِّنَّا ۚ وَاَ خَذَتِ الَّذِيْنَ ظَلَمُوا الصَّيْحَةُ فَاَ صْبَحُوْا فِيْ دِيَا رِهِمْ جٰثِمِيْنَ
“Maka ketika keputusan Kami datang, Kami selamatkan Syu’aib dan orang-orang yang beriman bersamanya dengan rahmat Kami. Sedang orang yang zalim dibinasakan oleh suara yang mengguntur, sehingga mereka mati bergelimpangan di rumahnya,” (QS. Hud 11: Ayat 94)
Mukmin diselamatkan karena rahmat dan kasih sayang Allah SWT
Dalam tafsir lengkap Kementrian Agama RI; Sudah menjadi ketetapan dan sunnah Allah bagi umat-umat yang dahulu bahwa setiap umat yang durhaka dan menolak seruan rasul-Nya akan ditimpa malapetaka dan dibinasakan kecuali orang-orang yang beriman dan patuh serta taat kepada Allah. Akhirnya siksaan dan malapetaka itu ditimpakan pula kepada penduduk Madyan dan dengan rahmat dan kasih sayang Allah, Nabi Syuaib a.s. beserta orang-orang yang beriman diselamatkan dari malapetaka berupa suara yang keras mengguntur yang menggoncangkan hati setiap orang dan menimbulkan goncangan dan gempa bumi yang maha hebat sehingga penduduk negeri itu dengan sekejap mata hilang ditelan bumi, persis seperti malapetaka yang menimpakan kaum namud, kaum Nabi Saleh a.s. yang ingkar dan durhaka pula.
Kaum yang beriman bersama Nabi Syuaib diselamatkan dari azab karena rahmat dan kasih sayang-Nya. Ini menunjukkan bahwa keselamatan tidak hanya karena amal semata, tapi terutama karena rahmat Allah.
Adapun cara agar kita mendapatkan rahmat dan kasih sayang Allah SWT, di antaranya:
1. Beriman dengan sungguh-sungguh
- Iman adalah syarat utama. Tanpa iman, rahmat Allah tidak akan turun secara khusus.
- “Sesungguhnya rahmat Allah itu dekat dengan orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-A‘rāf: 56).
2. Bertaubat dan memohon ampun
- Kaum Nabi Syuaib yang ingkar dibinasakan, sedangkan yang beriman selamat karena kembali kepada Allah.
- Taubat membuka pintu rahmat Allah.
3. Menjalankan amal saleh dan berbuat ihsan
- Menunaikan shalat, zakat, sedekah, serta amal kebaikan lainnya.
- Kebaikan kepada sesama juga menjadi jalan mendapatkan kasih sayang Allah.
4. Menjaga muamalah yang benar (adil dalam timbangan, jujur dalam transaksi)
- Kaum Nabi Syuaib dikenal curang dalam timbangan. Maka, kejujuran dan keadilan menjadi kunci untuk meraih rahmat Allah.
5. Bersabar dan tawakal
- Orang beriman diuji, tetapi dengan sabar dan tawakal, Allah curahkan rahmat-Nya.
6. Meneladani Rasulullah ﷺ
- Nabi bersabda: “Orang-orang yang penyayang akan disayangi oleh Ar-Rahman. Sayangilah siapa saja yang ada di bumi, niscaya yang di langit akan menyayangi kalian.” (HR. Tirmidzi).
Untuk mendapatkan rahmat Allah seperti kaum beriman bersama Nabi Syuaib, kita harus beriman, bertaubat, beramal saleh, adil dalam muamalah, sabar, dan penuh kasih sayang kepada sesama.
Dia yang sebaiknya didawamkan setelah sholat untuk mendapatkan rahmat Allah SWT;
رَبَّنَاۤ اٰتِنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً وَّهَيِّئْ لَـنَا مِنْ اَمْرِنَا رَشَدًا
“Ya Tuhan Kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami.”
(QS. Al-Kahf 18: Ayat 10)

