أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَهَا جَرُوْا وَجٰهَدُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَا لَّذِيْنَ اٰوَوْا وَّنَصَرُوْۤا اُولٰٓئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ حَقًّا ۗ لَّهُمْ مَّغْفِرَةٌ وَّرِزْقٌ كَرِ يْمٌ
“Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang Muhajirin), mereka itulah orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki (nikmat) yang mulia.” (QS. Al-Anfal 8: Ayat 74)
Kaum Muhajirin dan Kaum Anshar, kaum terbaik dibandingkan muslim lainnya, contoh teladan dalam hal pengorbanan, keimanan, dan persaudaraan
Dalam tafsir lengkap Kementrian Agama RI; Pada ayat ini Allah menerangkan kelebihan kaum Muhajirin dan Anshar atas kaum Muslimin yang lain. Mereka diberi predikat orang-orang yang benar-benar beriman, yakni orang yang telah sempurna imannya. Hal itu telah mereka buktikan dengan perbuatan yang nyata semenjak dari turunnya wahyu kepada Nabi Muhammad sampai berdirinya pemerintah Islam di Medinah. Orang Anshar telah berkorban dengan segala kesanggupan baik dengan harta benda maupun dengan jiwa untuk menegakkan agama Allah. Kalau tidaklah pertolongan dan bantuan sepenuhnya dari mereka belum tentu kaum Muhajirin akan dapat membina kekuatan Islam dengan sempurna.
Berkat keimanan dan persatuan yang kuat antara kedua golongan ini dan kerja sama yang erat antara mereka, terwujudlah kekuatan yang hebat yang tak bisa dilumpuhkan oleh musuh-musuh Islam meskipun kekuatan mereka berlipat ganda banyaknya. Karena kelebihan mereka itu pulalah Allah menjanjikan bagi mereka ampunan dari segala kesalahan yang mereka perbuat sebelumnya dan bagi mereka disediakan pula di akhirat kelak rezeki yang tidak pernah putus yaitu surga yang penuh dengan nikmat yang tiada taranya.
Untuk menjelaskan derajat tiga golongan yang pertama, kedua dan ketiga yang memiliki beberapa keutamaan ini, Allah berfirman:
(Harta rampasan itu juga) untuk orang-orang fakir yang berhijrah yang terusir dari kampung halamannya dan meninggalkan harta bendanya demi mencari karunia dari Allah dan keridaan(-Nya) dan (demi) menolong (agama) Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar. (al-hasyr/59: 8)
Dan firman Allah: Dan orang-orang (Ansar) yang telah menempati kota Medinah dan telah beriman sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah ke tempat mereka. Dan mereka tidak menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (Muhajirin), atas dirinya sendiri, meskipun mereka juga memerlukan. Dan siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. (al-hasyr/59: 9)
Dan firman-Nya:
Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa, “Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, Sungguh, Engkau Maha Penyantun, Maha Penyayang.” (al-hasyr/59: 10).
Kaum Muhajirin dan Kaum Anshar disebut sebagai kaum utama dalam Islam karena peran dan pengorbanan mereka yang luar biasa dalam mendukung dakwah Nabi Muhammad SAW pada masa-masa awal Islam, terutama ketika menghadapi tantangan yang sangat berat. Berikut beberapa alasan mengapa mereka dianggap utama:
1. Pengorbanan dan Kesetiaan Kaum Muhajirin.
Kaum Muhajirin adalah para sahabat Nabi Muhammad SAW yang hijrah dari Makkah ke Madinah untuk melarikan diri dari penyiksaan dan penindasan kaum Quraisy. Mereka rela meninggalkan rumah, harta, dan keluarga demi menjaga iman dan mengikuti ajaran Islam. Hijrah ini adalah bentuk pengorbanan besar, dan dalam Al-Quran, Allah SWT sering memuji mereka karena kesabaran, keikhlasan, dan komitmen mereka pada agama.
2. Keikhlasan dan Kedermawanan Kaum Anshar.
Kaum Anshar adalah penduduk Madinah yang dengan tulus menerima kaum Muhajirin dan menyediakan tempat tinggal serta bantuan untuk mereka. Mereka berbagi harta dan sumber daya mereka dengan kaum Muhajirin, bahkan sering kali mengutamakan saudaranya dari kaum Muhajirin di atas kebutuhan mereka sendiri. Allah memuji Kaum Anshar dalam Al-Quran karena kemurahan hati dan persaudaraan mereka yang tulus.
3. Peran Kritis dalam Penegakan Islam.
Kerjasama antara Kaum Muhajirin dan Kaum Anshar sangat penting dalam mendirikan komunitas Islam pertama di Madinah. Mereka menjadi tulang punggung dalam berbagai peristiwa besar, seperti Perang Badar, Uhud, dan Khandaq, yang menentukan perkembangan dan keselamatan umat Islam. Tanpa persatuan dan perjuangan mereka, Islam mungkin tidak akan berkembang seperti sekarang.
4. Dipuji dalam Al-Quran dan Hadis.
Allah SWT secara khusus memuji Kaum Muhajirin dan Kaum Anshar dalam Al-Quran karena iman, kesetiaan, dan pengorbanan mereka. Misalnya, dalam Surah At-Taubah ayat 100, Allah menyatakan bahwa Dia meridhai mereka dan menjanjikan mereka surga. Dalam banyak hadis juga, Nabi Muhammad SAW sering kali memuji keutamaan dan keistimewaan kedua golongan ini.
Secara keseluruhan, Kaum Muhajirin dan Kaum Anshar adalah contoh teladan dalam hal pengorbanan, keimanan, dan persaudaraan. Mereka dijadikan contoh oleh generasi Muslim selanjutnya karena keutamaan akhlak dan pengabdian mereka yang luar biasa pada Islam dan Nabi Muhammad SAW.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَـنَا وَلِاِ خْوَا نِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِا لْاِ يْمَا نِ وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا رَبَّنَاۤ اِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ
“Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sungguh, Engkau Maha Penyantun, Maha Penyayang.”
(QS. Al-Hasyr 59: Ayat 10)

