أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَا دِهٖ وَيُرْسِلُ عَلَيْكُمْ حَفَظَةً ۗ حَتّٰۤى اِذَا جَآءَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ تَوَفَّتْهُ رُسُلُـنَا وَهُمْ لَا يُفَرِّطُوْنَ
“Dan Dialah penguasa mutlak atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila kematian datang kepada salah seorang di antara kamu, malaikat-malaikat Kami mencabut nyawanya, dan mereka tidak melalaikan tugasnya.” (QS. Al-An’am 6: Ayat 61)
Kematian datang, malaikat pencabut nyawa sesuai perintah Allah SWT tidak dapat ditangguhkan dan tidak dapat dimajukan
Dalam tafsir lengkap Kementrian Agama RI menjelaskan bahwa ayat ini menegaskan kekuasaan, pemeliharaan dan pengawasan Allah terhadap hamba-hamba-Nya. Dia tidak dapat dikuasai sedikit pun oleh makhluk-makhluk-Nya termasuk sembahan-sembahan dan patung-patung yang disembah oleh orang-orang musyrik, karena sembahan dan patung itu tidak mampu memegang kekuasaan dan tidak mampu memberi pertolongan, bahkan ia sendirilah yang diberi pertolongan.
Dari ayat ini dipahami bahwa hendaklah manusia menghambakan diri kepada Allah, karena segala ilmu, kekuasaan, kemerdekaan, kemampuan bergerak dan berdaya cipta merupakan anugerah Allah kepada mereka. Dia sanggup menambah atau mencabut anugerah-Nya kapan Dia kehendaki. Di saat Dia mencabut semua anugerah-Nya itu, maka manusia tidak mempunyai arti sedikit pun.
Allah juga mengirimkan kepada manusia malaikat-malaikat penjaga yang menjaga mereka dan merekam tindak-tanduk mereka setiap waktu. Semuanya dicatat dan tidak ada sesuatu pun yang tertinggal.
وَاِ ذَا الصُّحُفُ نُشِرَتْ
“Dan apabila lembaran-lembaran (catatan amal) telah dibuka lebar-lebar,” (QS. At-Takwir 81: Ayat 10)
وَاِ نَّ عَلَيْكُمْ لَحٰـفِظِيْنَ
“Dan sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu),” (QS. Al-Infitar 82: Ayat 10)
كِرَا مًا كَا تِبِيْنَ
“yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (perbuatanmu),” (QS. Al-Infitar 82: Ayat 11)
يَعْلَمُوْنَ مَا تَفْعَلُوْنَ
“mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Infitar 82: Ayat 12)
Bahkan bagi tiap-tiap manusia ada beberapa malaikat yang tetap menjaganya secara bergiliran dan ada pula yang mencatat amalan-amalannya, yaitu Raqib dan Atid, sebagaimana firman Allah swt:
Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. (ar-Ra’d/13: 11)
Sabda Nabi saw:
Para malaikat berganti-ganti menjagamu, yaitu malaikat malam dan malaikat siang, mereka bertemu (berganti giliran) pada waktu salat subuh dan waktu salat asar. Kemudian malaikat yang menjagamu di malam hari naik ke langit, maka Tuhan menanyakan kepada mereka (sedang Dia lebih tahu dari mereka) “Bagaimanakah kamu tinggalkan hamba-hamba-Ku.” Mereka menjawab, “Kami tinggalkan mereka dalam keadaan salat dan kami datangi mereka dalam keadan salat pula.” (Riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)
Sebenarnya Allah tidak memerlukan malaikat pencatat untuk mencatat segala perbuatan manusia, karena Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. Dengan adanya malaikat pencatat yang mencatat seluruh perbuatan manusia, diharapkan manusia akan berhati-hati jika hendak mengerjakan suatu pekerjaan, apakah pekerjaan itu diridai Allah atau tidak.
Demikianlah para malaikat penjaga dan pencatat itu menjaga, mengawasi dan mencatat seluruh perbuatan manusia, sampai saat datangnya kematian kepadanya. Dengan datangnya malaikat maut mencabut nyawa manusia untuk melaksanakan perintah Allah sampailah ajal manusia itu.
قُلْ يَتَوَفّٰٮكُمْ مَّلَكُ الْمَوْتِ الَّذِيْ وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ اِلٰى رَبِّكُمْ تُرْجَعُوْنَ
“Katakanlah, Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikan kamu, kemudian kepada Tuhanmu, kamu akan dikembalikan.”(QS. As-Sajdah 32: Ayat 11).
Doa supaya meninggal dalam keadaan Husnul khotimah ;
Allahumma ahsin ‘aaqibatana fil umuuri kullihaa wa ajirnaa min khizyid dun-yaa wa ‘adzaabil aakhirah.
“Ya Allah, baguskanlah akhir dari segala urusan kami dan hindarkanlah kami dari kehinaan godaan dunia dan siksa di akhirat nanti.”