Kaum yang Mengingkari Ayat-ayat Allah

‎أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

كَدَأْبِ  اٰلِ  فِرْعَوْنَ  ۙ وَا لَّذِيْنَ  مِنْ  قَبْلِهِمْ  ۗ كَفَرُوْا  بِاٰ يٰتِ  اللّٰهِ  فَاَ خَذَهُمُ  اللّٰهُ  بِذُنُوْبِهِمْ  ۗ اِنَّ  اللّٰهَ  قَوِيٌّ  شَدِيْدُ  الْعِقَا بِ

“(keadaan mereka) serupa dengan keadaan pengikut Fir’aun dan orang-orang yang sebelum mereka. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya. Sungguh, Allah Maha Kuat lagi sangat keras siksa-Nya.” (QS. Al-Anfal 8: Ayat 52)

Dosa orang kafir sepanjang masa, mengingkari ayat ayat Allah

Dalam tafsir lengkap Kementrian Agama RI; Keadaan orang-orang musyrikin Quraisy itu serupa dengan keadaan Fir’aun dan pengikut-pengikutnya dan orang-orang kafir sebelumnya. Mereka itu mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah membalas dengan menyiksa mereka, disebabkan karena dosa-dosanya dengan siksaan yang ditimpakan Tuhan Yang Mahakuasa lagi Mahaperkasa. Telah menjadi Sunnatullah bahwa Allah menyiksa orang-orang kafir disebabkan dosa-dosanya, maka demikian pulalah yang terjadi ketika Perang Badar. Allah memberikan pertolongan kepada Rasul-Nya dan kaum Muslimin, dan menghancurkan orang-orang kafir disebabkan dosa-dosa mereka. Allah adalah Mahakuasa lagi pedih siksa-Nya. Tidak ada seorang pun dapat meloloskan diri dari azab yang telah ditentukan-Nya.

Nabi Muhammad bersabda: “Sesungguhnya Allah Taala memberikan kesempatan (tidak segera menyiksa) kepada orang yang zalim, akan tetapi bilamana akan menyiksanya, maka dia tidak akan lolos dari siksa-Nya.” (Riwayat al-Bukhari dan Muslim).

Dalam sejarah, terdapat banyak orang dan kaum yang mengingkari ayat-ayat Allah dan ajaran para nabi. Beberapa yang disebut dalam Al-Qur’an dan sejarah Islam sebagai orang-orang atau kaum yang menolak kebenaran dari Allah antara lain:

  1. Kaum Nabi Nuh (AS). Kaum Nabi Nuh menolak untuk percaya kepada Allah meskipun Nabi Nuh berdakwah kepada mereka selama ratusan tahun. Mereka tetap dalam kekafiran dan kesyirikan hingga akhirnya Allah mengazab mereka dengan banjir besar (Surah Nuh 71:1-28).
  2. Kaum ‘Ad (Nabi Hud AS). Kaum ‘Ad yang merupakan kaum Nabi Hud adalah orang-orang yang sangat kuat dan diberi banyak nikmat oleh Allah, namun mereka tetap mengingkari-Nya. Mereka dihancurkan oleh angin yang sangat dahsyat karena keingkaran mereka (Surah Hud 11:50-60, Surah Al-Ahqaf 46:21-25).
  3. Kaum Tsamud (Nabi Shaleh AS). Kaum ini menolak untuk mengikuti ajaran Nabi Shaleh. Mereka meminta mukjizat, yaitu unta betina, namun setelah mukjizat itu diberikan, mereka tetap menolak dan bahkan membunuh unta tersebut. Mereka akhirnya dihukum oleh gempa bumi yang dahsyat (Surah Asy-Syu’ara 26:141-159, Surah Al-Hijr 15:80-84).
  4. Kaum Nabi Luth (AS). Kaum Luth dikenal karena perbuatan homoseksual dan perilaku buruk lainnya. Mereka menolak peringatan dari Nabi Luth dan malah mencoba menyakiti para utusan Allah. Akhirnya, mereka dihancurkan oleh hujan batu dan bumi yang dibalik (Surah Al-Hijr 15:73-77, Surah Hud 11:77-83).
  5. Fir’aun dan Kaumnya (Nabi Musa AS). Fir’aun dikenal sebagai penguasa Mesir yang sangat sombong dan mengaku sebagai tuhan. Meskipun Nabi Musa menunjukkan berbagai mukjizat, Fir’aun dan pengikutnya tetap mengingkari Allah. Mereka akhirnya dihukum dengan ditenggelamkan di laut merah (Surah Al-Qasas 28:38-42, Surah Taha 20:78-79).
  6. Kaum Bani Israil. Bani Israil sering kali disebut dalam Al-Qur’an sebagai kaum yang banyak mengingkari ajaran para nabi. Meskipun Allah telah menyelamatkan mereka dari penindasan Fir’aun, mereka terus membangkang, menyembah patung anak lembu, dan menolak berbagai perintah Allah (Surah Al-Baqarah 2:51-61, Surah Al-Ma’idah 5:20-26).
  7. Abu Lahab dan Abu Jahal (Mekah, Zaman Nabi Muhammad SAW). Kedua tokoh ini merupakan pemuka Quraisy yang sangat keras menentang dakwah Rasulullah. Abu Lahab khususnya disebut dalam Surah Al-Lahab di mana Allah menjelaskan kebinasaan yang menantinya karena kebenciannya terhadap Islam dan Rasulullah (Surah Al-Lahan 111:1-5).

Mereka ini menjadi contoh bagaimana Allah menurunkan azab dan kebinasaan kepada orang-orang yang terus-menerus mengingkari kebenaran yang disampaikan melalui para nabi dan ayat-ayat-Nya.

Sampaikanlah kisah kisah untuk dijadikan ibrah (pelajaran)

‎ فَا قْصُصِ  الْقَصَصَ  لَعَلَّهُمْ  يَتَفَكَّرُوْنَ

“Maka ceritakanlah kisah-kisah itu agar mereka berpikir.” (QS. Al-A’raf 7: Ayat 176)

Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari kisah kisah umat umat terdahulu.