أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
كَاَ نْ لَّمْ يَغْنَوْا فِيْهَا ۗ اَ لَا بُعْدًا لِّمَدْيَنَ كَمَا بَعِدَتْ ثَمُوْدُ
“seolah-olah mereka belum pernah tinggal di tempat itu. Ingatlah, binasalah penduduk Madyan sebagaimana kaum Samud (juga) telah binasa.” (QS. Hud 11: Ayat 95)
Kaum Madyan dibinasakan sebagaimana kaum Samud (juga) telah dibinasakan
Dalam tafsir ringkas Kementrian Agama RI; Keberadaan kaum Nabi Syuaib yang dibinasakan Allah seolah-olah mereka belum pernah tinggal di tempat itu, karena semua makhluk hidup telah binasa dan bangunan tempat tinggal mereka pun telah hancur. Ingatlah, binasalah penduduk Madyan sebagaimana kaum Samud juga telah binasa dengan suara yang mengguntur; kaum Samud dibinasakan oleh suara yang mengguntur dari bawah, sedang penduduk Madyan dibinasakan oleh suara yang mengguntur dari atas akibat kedurhakaan dan kesombongan mereka.
Hud 95 menegaskan bahwa Kaum Madyan dibinasakan sebagaimana Kaum Samud. pelajaran besar bahwa azab Allah nyata bagi orang yang mendustakan.
Manusia tetap saja melakukan kemungkaran meskipun sudah ada bukti sejarah azab, biasanya disebabkan oleh beberapa hal:
- Hati yang keras; peringatan tidak masuk karena tertutup oleh kesombongan.
- Cinta dunia berlebihan ;harta, kekuasaan, dan kesenangan membuat mereka lalai.
- Menganggap azab hanya dongeng; mereka merasa aman dan menolak menghubungkan peristiwa dengan hukuman Allah.
- Pengaruh lingkungan; kemaksiatan dianggap biasa karena mayoritas masyarakat melakukannya.
- Menunda taubat ; merasa masih ada waktu sehingga terus berbuat dosa.
Allah menyebutkan dalam QS Al-Hadid 16 bahwa hati bisa mengeras bila terlalu lama berpaling dari kebenaran
اَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اَنْ تَخْشَعَ قُلُوْبُهُمْ لِذِكْرِ اللّٰهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَـقِّ ۙ وَلَا يَكُوْنُوْا كَا لَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ مِنْ قَبْلُ فَطَا لَ عَلَيْهِمُ الْاَ مَدُ فَقَسَتْ قُلُوْبُهُمْ ۗ وَكَثِيْرٌ مِّنْهُمْ فٰسِقُوْنَ
“Belum tibakah waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk secara khusyuk mengingat Allah dan mematuhi kebenaran yang telah diwahyukan (kepada mereka) dan janganlah mereka (berlaku) seperti orang-orang yang telah menerima Kitab sebelum itu, kemudian mereka melalui masa yang panjang sehingga hati mereka menjadi keras. Dan banyak di antara mereka menjadi orang-orang fasik.” (QS. Al-Hadid 57: Ayat 16)
Doa agar kita dijauhkan dari sikap keras hati seperti kaum kaum terdahulu;
اللَّهُمَّ اجْعَلْ قُلُوبَنَا لَيِّنَةً بِذِكْرِكَ، وَلاَ تَجْعَلْهَا قَاسِيَةً كَمَا جَعَلْتَ قُلُوبَ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَفَرُوا، وَاهْدِنَا إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيمِ
Allāhumma aj‘al qulūbanā layyinatan bidzikrika, wa lā taj‘alhā qāsiyatan kamā ja‘alta qulūbal-qaumilladzīna kafarū, wahdinā ilā shirāthikal-mustaqīm.
(Ya Allah, jadikan hati kami lembut dengan mengingat-Mu, jangan Engkau jadikan keras seperti hati kaum yang kafir, dan bimbinglah kami ke jalan-Mu yang lurus).

