أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
وَاُ تْبِعُوْا فِيْ هٰذِهِ الدُّنْيَا لَعْنَةً وَّيَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ اَ لَاۤ اِنَّ عَا دًا كَفَرُوْا رَبَّهُمْ ۗ اَ لَا بُعْدًا لِّعَا دٍ قَوْمِ هُوْدٍ
“Dan mereka selalu diikuti dengan laknat di dunia ini dan (begitu pula) di hari Kiamat. Ingatlah, kaum ‘Ad itu ingkar kepada Tuhan mereka. Sungguh, binasalah kaum ‘Ad, umat Hud itu,” (QS. Hud 11: Ayat 60)
Mendustakan rasul-rasul-Nya dengan angkuh dan keras kepala hanya karena mengejar keberuntungan duniawi yang tidak kekal
Dalam tafsir lengkap Kementrian Agama RI; Pada ayat ini Allah swt menerangkan bahwa kaum ad yang terus-menerus membangkang dalam kekafiran itu, telah ditimpa kutukan Allah di dunia ini, sehingga mereka musnah semuanya ditiup angin keras yang sangat dahsyat dan kelak disusul dengan azab yang lebih pedih dan lebih dahsyat lagi pada hari Kiamat.
Selanjutnya Allah memperingatkan kepada semua hamba-Nya agar menyadari bahwa demikian itulah balasan terhadap kaum ad yang kafir, yang mengingkari keesaan Allah Yang Mahakuasa, yang telah menciptakan mereka. Mereka juga mendustakan rasul-rasul-Nya dengan angkuh dan keras kepala, hanya karena mengejar keberuntungan duniawi yang tidak kekal.
Kemudian pada akhir ayat ini, Allah menyatakan dengan jelas bahwa kebinasaanlah bagi kaum ad yang telah jauh dari rahmat Allah, mereka adalah kaum Hud a.s. yang tidak percaya kepada Hud a.s. dan kepada dakwah yang dibawanya, sehingga mereka mendapat kutukan di dunia dan di akhirat.
Akar kehancuran mereka adalah:
- Mendustakan risalah (tidak mau menerima kebenaran).
- Kesombongan & keras kepala (merasa kuat dengan harta, teknologi, bangunan besar, kekuasaan).
- Kecintaan pada dunia sehingga melupakan akhirat.
Mereka mendustakan rasul dengan angkuh karena mengejar dunia yang fana.
Tadabbur dari Hud 60
- Laknat yang berkesinambungan. Bukan hanya dihancurkan di dunia, tetapi juga diazab di akhirat. Ini menunjukkan bahwa dosa kekufuran punya akibat jangka panjang.
- Kekuatan duniawi tidak bisa menyelamatkan. Kaum ‘Ad terkenal kuat dan megah, namun semua hancur dalam sekejap.
- Ingatlah! (diulang dua kali dalam ayat). Allah sengaja menekankan agar kita jangan menganggap kisah ini hanya dongeng, tapi ibrah yang harus diwaspadai.
- Binasanya sebuah kaum bukan karena lemahnya peradaban, tetapi karena rusaknya iman.
- Peringatan pribadi: kita pun bisa terkena kutukan dunia berupa hidup yang tidak berkah meski tampak makmur, jika jauh dari Allah.
Renungan singkat (bisa jadi catatan tadabbur)
- Dunia yang dibanggakan akan sirna, tapi laknat Allah bisa kekal.
- Kesombongan membuat manusia menolak kebenaran, meski bukti nyata di depan mata.
- Azab bukan hanya sejarah kaum ‘Ad, tapi ancaman bagi siapa pun yang mengulangi kesalahan mereka.
Doa memohon agar kita dijauhkan dari sikap sombong, keras kepala, dan terhindar dari laknat dunia-akhirat sebagaimana kaum ‘Ad: “Ya Allah, jadikanlah kami hamba-hamba-Mu yang mendengar kebenaran lalu mengikutinya dengan rendah hati. Jangan Engkau jadikan kami termasuk orang-orang sombong yang berpaling dari ayat-ayat-Mu. Anugerahkan kepada kami hati yang khusyuk, lisan yang selalu berdzikir, dan amal yang Engkau terima. Selamatkan kami dari laknat dan azab-Mu di dunia maupun di akhirat.”

