Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh.
SUBHANALLAH WALHAMDULILLAH WALAILLAHAILLOH. WALLAHU AKBAR.
Semoga kita selalu sehat dalam lindungan Allah SWT.
Mari saling mendoakan ;
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
اَلْحَـقُّ مِنْ رَّبِّكَ فَلَا تَكُوْنَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِ يْنَ
“Kebenaran itu dari Tuhanmu, maka janganlah sekali-kali engkau (Muhammad) termasuk orang-orang yang ragu.”
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 147)
Perintah-perintah yang baik, penyucian jiwa, mengajaknya kepada hal-hal yang mendatangkan manfaat dan menolak mudharat adalah bersumber dari Tuhan dan yang termasuk dalam bimbinganNya adalah bahwa Dia menurunkan Alquran yang berisi pendidikan bagi akal, jiwa dan segala kemaslahatan. “Sebab itu janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu,” yakni, jangan sampai ada sedikit keraguan dan kebimbangan darimu, akan tetapi renungkan dan pikirkanlah hal itu hingga kamu sampai kepada keyakinan, karena berpikir tentangnya sudah pasti akan menghilangkan keraguan dan akan menyampaikan kepada keyakinan.
Beragama karena keyakinan…
Ada pertanyaan Iman dulu Islam dulu ?
Nabi Shallallahu‘alaihi wasallam menjadikan Islam sebagai suatu nama yang tampak dari perbuatan, dan menjadikan iman sebagai sebuah nama dari bentuk perbuatan hati yang berupa keyakinan. Hal tersebut dikarenakan amal perbuatan bukanlah termasuk ke dalam Iman, dan pembenaran dalam hati bukan termasuk ke dalam Islam. Akan tetapi hal tersebut perlu perincian dalam setiap keadaan, karena terkadang Islam dan Iman itu maknanya satu yaitu agama.
Pembenaran dalam hati dan amal perbuatan, keduanya mencakup nama Iman dan Islam seluruhnya. Hal ini sebagaimana Firman Allah Ta’ala:
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ
“Sesungguhnya Agama (yang benar) di sisi Allah adalah Islam” (QS. Al-Imran:19),
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ
“Barangsiapa yang mencari agama selain agama Islam, maka tidak akan diterima (agama tersebut)” (QS. Al-Imran 85).
Dari hal ini Allah Ta’ala mengabarkan bahwa agama yang diridhoi dan diterimaNya sebagai sebuah agama bagi hamba-hambanya adalah Al-Islam. Dan agama seseorang tidak mungkin dapat diterima dan diridhoi melainkan dengan disertai pembenaran di dalam hati dan amal perbuatan.
Dari keterangan tersebut, maka Islam dulu baru Iman, sehingga menjadi Agama yang diterima di sisi Allah. Ibnu Katsir berkata: “setelah Islam ada tingkatan selanjutnya yang lebih tinggi adalah iman.
Apalagi doa yang dipanjatkan itu meminta agar Allah SWT menguatkan iman dan mengekalkan hidayah.
Doa supaya dikuatkan keimanan (QS Al Imron 8)
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ
Rabbana la tuzigh qulubana ba’da idz hadaitana wahablana minladunka rahmatan innaka antal wahhab.
“Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau palingkan hati kami dari Islam setelah Engkau beri hidayah kepada kami. Limpahkanlah keimanan kepada kami dari sisi-Mu. Engkau Maha Pemberi rahmat kepada orang-orang mukmin.”
