Ciri-ciri Orang Munafik (2)

Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh.
SUBHANALLAH. WALHAMDULILLAH WALAILLAHAILLOH. WALLAHU AKBAR.

Semoga kita selalu sehat dalam lindungan Allah SWT ;

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

يُخٰدِعُوْنَ  اللّٰهَ  وَا لَّذِيْنَ  اٰمَنُوْا     ۚ وَمَا  يَخْدَعُوْنَ  اِلَّاۤ  اَنْفُسَهُمْ  وَمَا  يَشْعُرُوْنَ
“Mereka menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanyalah menipu diri sendiri tanpa mereka sadari.”
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 9)

Ibnu Katsir menafsirkan ayat ini bahwa orang-orang munafik menyatakan keimanan dan menyembunyikan kekufuran pada saat yang bersamaan. Mereka mengira karena kebodohan telah menipu Allah dan hal itu mendatangkan manfaat untuk mereka. Perbuatan itu tidak memperdaya dan menipu siapapun kecuali diri mereka sendiri. Sedangkan mereka tidak sadar

اِنَّ  الْمُنٰفِقِيْنَ  يُخٰدِعُوْنَ  اللّٰهَ  وَهُوَ  خَا دِعُهُمْ   ۚ وَاِ ذَا  قَا مُوْۤا  اِلَى  الصَّلٰوةِ  قَا مُوْا  كُسَا لٰى   ۙ يُرَآءُوْنَ  النَّا سَ  وَلَا  يَذْكُرُوْنَ  اللّٰهَ  اِلَّا  قَلِيْلًا
“Sesungguhnya orang munafik itu hendak menipu Allah, tetapi Allah-lah yang menipu mereka. Apabila mereka berdiri untuk sholat, mereka lakukan dengan malas. Mereka bermaksud riya (ingin dipuji) di hadapan manusia. Dan mereka tidak mengingat Allah kecuali sedikit sekali.”
(QS. An-Nisa’ 4: Ayat 142).

Firaun dilaknat karena mengaku dirinya Tuhan, munafik ditempatkan di neraka paling dasar karena menipu Allah SWT.

اِنَّ  الْمُنٰفِقِيْنَ  فِى  الدَّرْكِ  الْاَ سْفَلِ  مِنَ  النَّا رِ   ۚ وَلَنْ  تَجِدَ  لَهُمْ  نَصِيْرًا
“Sungguh, orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka,”
(QS. An-Nisa’ 4: Ayat 145)
Mudah mudahan kita tidak termaauk golongan munafik.

Berdoa mudah mudahan istiqomah di jalan yang lurus ;

رَبَّنَا  لَا  تُزِغْ  قُلُوْبَنَا  بَعْدَ  اِذْ  هَدَيْتَنَا  وَهَبْ  لَنَا  مِنْ  لَّدُنْكَ  رَحْمَةً   ۚ اِنَّكَ  اَنْتَ  الْوَهَّا بُ
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.”
(QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 8)
Aamiin ya robbal aalamin