Ciptaan Allah Harus Dihormati dan Dijaga

‎أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
وَيٰقَوْمِ  هٰذِهٖ  نَا قَةُ  اللّٰهِ  لَـكُمْ  اٰيَةً  فَذَرُوْهَا  تَأْكُلْ  فِيْۤ  اَرْضِ  اللّٰهِ  وَلَا  تَمَسُّوْهَا  بِسُوْٓءٍ  فَيَأْخُذَكُمْ  عَذَا بٌ  قَرِ يْبٌ
“Dan wahai kaumku! Inilah unta betina dari Allah, sebagai mukjizat untukmu, sebab itu biarkanlah dia makan di Bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apa pun yang akan menyebabkan kamu segera ditimpa (azab).” (QS. Hud 11: Ayat 64)
Harus menjaga amanah dan ciptaan Allah, tidak merusak apa yang dititipkan-Nya, karena perusakan dan pengkhianatan akan mendatangkan akibat buruk dan azab
Dalam tafsir ringkas Kementrian Agama RI; Setelah dijelaskan tentang ajakan Nabi Saleh kepada kaumnya agar tidak menyembah selain Allah, serta tanggapan mereka terhadap ajakan tersebut, maka pada ayat ini dijelaskan tentang bukti kekuasaan Allah berupa mukjizat yang diberikan kepada Nabi Saleh yaitu seekor unta. Dan ketika mukjizat itu datang kepadanya, Nabi Saleh berkata, “Wahai kaumku! Inilah unta betina dari Allah, sebagai mukjizat untukmu karena kamu menuntut agar dibuatkan seekor unta betina dari batu karang, sebagaimana kemampuan kamu memahat gunung menjadi relief yang indah bagaikan sesuatu yang benar-benar hidup (Lihat: Surah al-A’raf/7: 74 dan asy-Syu’ara /26: 149).
Mendengar tantangan tersebut, Allah segera mendatangkan seekor unta betina yang keluar dari sebongkah batu besar. Unta yang diciptakan Allah sebagai mukjizat itu benar-benar hidup, ia memiliki bulu yang tebal, bisa mengandung dan melahirkan, makan dan minum -layaknya makhluk hidup- bahkan unta itu bisa memberikan minum kepada seluruh penduduk dari air susunya. Oleh sebab itu, biarkanlah dia makan di bumi Allah dan minum dari air sumur yang tersedia, sebagai hak yang harus dipenuhi untuk dia (Lihat: Surah asy-Syu’ara/26: 155 dan al-Qamar/54: 27-28). Dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apa pun seperti menyakiti atau membunuhnya yang akan menyebabkan kamu segera ditimpa azab dalam waktu dekat.”
Tadabbur (Pelajaran yang bisa dipetik)
1.Mukjizat adalah tanda kasih sayang Allah.
Unta betina itu diberikan sebagai bukti nyata agar kaum Tsamud beriman, namun mereka tetap membangkang.
2.Ciptaan Allah harus dihormati dan dijaga.
Hewan, alam, dan segala yang ada di bumi adalah milik Allah; manusia hanya sebagai pengelola, bukan perusak.
3.Larangan merusak amanah Allah.
Mengganggu atau merusak ciptaan Allah (seperti unta itu) berarti menolak peringatan Allah, yang berujung pada azab.
4.Azab bisa datang dekat jika larangan dilanggar.
Peringatan Nabi Ṣâlih jelas: jangan sakiti unta itu, kalau dilanggar maka azab segera turun.
5.Ujian keimanan sering berupa hal yang tampak sepele.
Bagi kaum Tsamud, membiarkan seekor unta hidup tampak sederhana, tapi itulah ujian ketaatan mereka.
Doa supaya tidak mengganggu atau merusak tanda-tanda kekuasaan-Nya.
اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا مِمَّنْ يَحْفَظُ آمَانَتَكَ، وَيَحْتَرِمُ آيَاتِكَ، وَلَا يَعْتَدِي عَلَىٰ مَا جَعَلْتَهُ دَلِيلًا عَلَى قُدْرَتِكَ، وَقِنَا عَذَابَكَ الْقَرِيبَ
“Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang menjaga amanah-Mu, menghormati tanda-tanda kekuasaan-Mu, tidak melampaui batas terhadap apa yang Engkau jadikan sebagai bukti kekuasaan-Mu, dan lindungilah kami dari azab-Mu yang dekat.”