Berkhianat Merupakan Perbuatan yang Dilarang Keras

‎أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

وَاِ مَّا  تَخَا فَنَّ  مِنْ  قَوْمٍ  خِيَا نَةً  فَا نْبِۢذْ  اِلَيْهِمْ  عَلٰى  سَوَآءٍ  ۗ اِنَّ  اللّٰهَ  لَا  يُحِبُّ  الْخَآئِنِيْنَ

“Dan jika engkau (Muhammad) khawatir akan (terjadinya) pengkhianatan dari suatu golongan, maka kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka dengan cara yang jujur. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berkhianat.” (QS. Al-Anfal 8: Ayat 58)

Allah tidak menyukai orang-orang yang berkhianat, dan juga tidak membolehkan pengkhianatan secara mutlak

Dalam tafsir lengkap Kementrian Agama RI; Jika kaum Muslimin merasa ada tanda-tanda pengkhianatan dari satu golongan yang mengadakan perjanjian pertahanan, haruslah dikembalikan perjanjian itu kepada mereka dan hendaklah mereka berusaha untuk menghalangi terjadinya pengkhianatan itu, dengan jalan mengembalikan perjanjian itu secara jujur disertai peringatan bahwa setelah adanya pengkhianatan itu pihak kaum Muslimin tidak terikat lagi dengan janji apa pun dengan mereka. Allah tidak menyukai orang-orang yang berkhianat, dan juga tidak membolehkan pengkhianatan secara mutlak.

Kaum Muslimin dilarang memerangi mereka sebelum ada pemberitahuan, bahwa perjanjian antara mereka dengan pihak lawan tidak berlaku lagi, karena adanya pengkhianatan. Hal ini perlu diumumkan, agar tidak ada tuduhan dari musuh bahwa orang Islam telah memerangi mereka tanpa sebab atau melanggar perjanjian. Allah memberi peringatan pula kepada orang-orang yang berkhianat dengan azab yang akan menimpa diri mereka sebagai akibat dari pengkhianatannya.

Dalam Islam berkhianat dan tidak menjaga amanah adalah perbuatan yang dilarang keras.

1. Quran Surah Al-Anfal, Ayat 27
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul, dan (jangan pula) kamu mengkhianati amanah-amanah yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.”

2. Quran Surah An-Nisa, Ayat 58.
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya…”

3. Hadist;
– Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Tanda orang munafik itu ada tiga: jika berkata, ia berdusta; jika berjanji, ia mengingkari; dan jika diberi amanah, ia berkhianat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

– Dari Abdullah bin Amr bin al-Ash radhiyallahu ‘anhuma, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Tidak ada iman bagi orang yang tidak memegang amanah, dan tidak ada agama bagi orang yang tidak menepati janji.”
(HR. Ahmad)

Dari ayat dan hadis di atas, jelas bahwa menjaga amanah adalah salah satu tanda orang beriman, dan berkhianat merupakan salah satu sifat yang sangat dibenci dalam Islam.

Menjalankan amanah adalah salah satu tanda keimanan yang kuat, dan Allah menjanjikan pahala besar bagi orang yang menjaga amanah. Beberapa rujukan terkait pahala atau reward bagi orang yang menjaga amanah;

1. Surah Al-Mu’minun, Ayat 8-11:
“Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya, dan orang-orang yang menjaga shalatnya. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, yaitu yang akan mewarisi (surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.”

2. Hadis Riwayat Bukhari:
“Berikanlah amanat itu kepada orang yang memintanya dan janganlah kamu berkhianat kepada orang yang telah memberikan kepercayaan kepadamu.”

3. Hadis Riwayat Tirmidzi:
“Orang yang menjaga amanah adalah kekasih Allah.”

Dari ayat-ayat dan hadis-hadis tersebut, jelas bahwa menjaga amanah adalah tindakan yang sangat dihargai dalam Islam, dan Allah menjanjikan surga, keberkahan, serta kecintaan-Nya kepada mereka yang mampu menjaga amanah dengan baik.

Doa Memohon Agar Bisa Menjaga Amanah dan Tidak Berkhianat:

اللّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الصِّدْقَ وَالأَمَانَةَ فِي كُلِّ أَمْرٍ، وَنَجِّنِي مِنَ الْغِشِّ وَالْخِيَانَةِ، وَثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ وَعَلَى مَا تُحِبُّ وَتَرْضَى.

“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kejujuran dan amanah dalam setiap urusan, dan selamatkanlah aku dari sifat menipu dan berkhianat. Teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu dan pada apa yang Engkau cintai dan ridhai.”