Batu-Batu Sijjil Ditimpakan kepada Kaum Luth, Sebelum Bumi Dijungkirbalikkan

‎أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
مُّسَوَّمَةً  عِنْدَ  رَبِّكَ  ۗ وَ  مَا  هِيَ  مِنَ  الظّٰلِمِيْنَ  بِبَعِيْدٍ
“yang diberi tanda oleh Tuhanmu. Dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang yang zalim.” (QS. Hud 11: Ayat 83)
Azab Allah berupa batu-batu yang diberi tanda turun tepat sasaran kepada orang zalim, sekaligus menjadi peringatan bahwa hukuman itu tidak jauh dari siapa pun yang menempuh jalan kezhaliman
Dalam tafsir lengkap Kementrian Agama RI; Allah menurunkan batu-batu sijjil sebelum bumi dijungkirbalikkan. Menurut firman Allah dalam surah adz-dzariyat batu-batu itu adalah tanah liat yang terbakar sehingga menjadi batu yang diberi tanda oleh Allah Taala dengan nama orang-orang yang akan ditimpakannya.
لِنُرْسِلَ  عَلَيْهِمْ  حِجَا رَةً  مِّنْ  طِيْنٍ
“agar kami menimpa mereka dengan batu-batu dari tanah (yang keras),” (QS. Az-Zariyat 51: Ayat 33)
Batu-batu itu dijatuhkan di tempat yang sering dilalui orang musyrik Quraisy ketika mereka berdagang ke negeri Syam supaya menjadi
peringatan bagi mereka agar jangan memusuhi Muhammad, supaya jangan ditimpa azab seperti yang menimpa kaum Nabi Luth a.s. yang ingkar kepada nabinya. Tempat itu sering dilalui oleh mereka bila mereka berdagang di musim panas di negeri Syam seperti diterangkan dalam firman Allah: Dan sesungguhnya kamu (penduduk Mekah) benar-benar akan melalui (bekas-bekas) mereka pada waktu pagi, (ash-saffat/37: 137).
Dalam Hud 53 dan Az Zariyat 33 menyebutkan batu batu ;
QS. Hūd (11):83
‎مُسَوَّمَةً عِنْدَ رَبِّكَۗ وَمَا هِيَ مِنَ الظَّالِمِيْنَ بِبَعِيْدٍ
“(yaitu) batu-batu yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan batu-batu itu tidaklah jauh dari orang-orang yang zalim.”
QS. Az-Zāriyāt (51):33
اِنَّاۤ اَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ حَاصِبًا اِلَّاۤ اٰلَ لُوْطٍۢ نَّجَّيْنٰهُمْ بِسَحَرٍ
“agar Kami timpakan kepada mereka batu-batu dari tanah (yang keras).”
Makna batu-batu yang diberi tanda (مُسَوَّمَةً) di Hud 83
Para mufassir menjelaskan:
1.Batu itu khusus, bukan batu biasa
  • Terbuat dari sijjīl (tanah yang keras tercetak atau terbakar).
  • Setiap batu ditandai untuk siapa ia akan menimpa, tidak tertukar.
2.Tanda di sisi Allah (عند ربك)
  • Ada yang menafsirkan tanda itu berupa nama orang yang akan dihukum tertera pada batu.
  • Ada pula yang menafsirkan tanda itu berupa warna atau ciri khusus yang membedakannya dari batu biasa.
3.Ketepatan azab
  • Batu itu tidak menimpa orang yang tidak bersalah.
  • Hal ini menunjukkan keadilan Allah, bahwa azab benar-benar tepat sasaran.
4.Peringatan bagi umat setelahnya
  • Ayat menutup dengan: “dan batu-batu itu tidaklah jauh dari orang-orang zalim.”
  • Maknanya: hukuman itu bisa saja kembali menimpa siapa pun di kemudian hari yang melakukan kezhaliman serupa.
Batu -batu yang diberi tanda adalah batu azab dari Allah yang sudah ditetapkan siapa sasarannya, sebagai bentuk hukuman yang pasti, adil, dan tidak salah alamat.
Doa agar kita dijauhkan dari kebinasaan akibat kezhaliman.
اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ، وَنَجِّنَا مِنْ سَبِيْلِ الظَّالِمِيْنَ، وَلَا تُؤَاخِذْنَا بِذُنُوْبِنَا وَتَقْصِيْرِنَا، وَاعْصِمْنَا مِنْ أَنْ نَكُوْنَ مَعَ الْغَافِلِيْنَ، وَاحْفَظْ بِلَادَنَا وَأَهْلَنَا مِنْ عَذَابِكَ وَسَخَطِكَ، إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
“Ya Allah, jadikanlah kami termasuk hamba-hamba-Mu yang shalih, selamatkanlah kami dari jalan orang-orang zalim, jangan Engkau hukum kami karena dosa dan kelalaian kami, jauhkanlah kami dari sifat orang-orang yang lalai, dan lindungilah negeri serta keluarga kami dari azab dan murka-Mu. Sesungguhnya Engkaulah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”