Asmaul Husna “Al Malik”

‎أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

وَلِلّٰهِ  مُلْكُ  السَّمٰوٰتِ  وَا لْاَ رْضِ   ۗ وَا للّٰهُ  عَلٰى  كُلِّ  شَيْءٍ  قَدِيْرٌ

“Dan milik Allah-lah kerajaan langit dan bumi; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
(QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 189)

لِلّٰهِ  مَا  فِى  السَّمٰوٰتِ  وَمَا  فِى  الْاَ رْضِ   ۗ وَاِ نْ  تُبْدُوْا  مَا  فِيْۤ  اَنْفُسِكُمْ  اَوْ  تُخْفُوْهُ  يُحَا سِبْكُمْ  بِهِ  اللّٰهُ   ۗ فَيَـغْفِرُ  لِمَنْ  يَّشَآءُ  وَيُعَذِّبُ  مَنْ  يَّشَآءُ   ۗ وَا للّٰهُ  عَلٰى  كُلِّ  شَيْءٍ  قَدِيْرٌ
“Milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Jika kamu nyatakan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu sembunyikan, niscaya Allah memperhitungkannya (tentang perbuatan itu) bagimu. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki dan mengazab siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 284)

Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu

Memahami Al-Malik artinya salah satu dari 99 nama-nama terbaik lagi indah Allah SWT dalam Asmaul Husna. Al-Malik artinya Yang Maha Kuasa. Al-Malik artinya sifat pemimpin yang mempunyai kekuasaan atau otoritas tertinggi untuk mengendalikan segala sesuatu.

Asmaul husna Al-Malik artinya Maha Merajai, mengatur kerajaan-Nya sesuai dengan kehendak-Nya sendiri.

Mengimani asmaul husna Al-Malik artinya Yang Maha Kuasa, menjadikan Allah SWT sebagai satu-satunya yang bisa menentukan siapa saja yang berhak menerima kuasa dan rahmat yang mutlak.

Mendawamkan zikir asmaul husna Al-Malik artinya Yang Maha Kuasa, mengingatkan bahwa Allah SWT harus ditaati karena kuasanya.

“Nama terbaik Allah SWT ini mengandung pengertian bahwa Allah SWT itu Maha memiliki kekuasaan, kerajaan, dan kepemilikan. Ketiga cakupan makna Al-Malik artinya jika dirujuk kepada makna dasarnya, yaitu mîm-lâm-kâf, maka sifat ini menunjukkan makna kekuatan dan kesahihan,”

Al-Malik artinya Maha Merajai adalah sebagai seorang hamba, manusia harus bersikap rendah hati, tidak sombong, tidak semena-mena, tidak angkuh dengan kekuasaan yang bersifat semu dan sementara, jangan sombong dengan jabatan, kekayaan, kepintaran, itu semu dan sementara.

Al-Malik artinya Maha Kuasa tidak ada yang memintai pertangggungjawaban , sebaliknya manusia wajib mempertanggungjawabkan sikap dan perbuatannya di hadapan Al-Malik, yang Maha merajai hari perhitungan dan pembalasan amal manusia.

مٰلِكِ  يَوْمِ  الدِّيْنِ

“Pemilik hari pembalasan.”
(QS. Al-Fatihah 1: Ayat 4)

“Bersikap mawas diri dan hati-hati [bertakwa] memilih dan menentukan sikap dan perbuatan dalam hidup di dunia yang fana ini. Meneladani sifat Al-Malik artinya Maha Kuasa mengharuskan setiap muslim untuk bersikap sami’na wa atha’na, menjadi hamba yang taat, takwa, shalih, dan mushlih [reformis, selalu memperbaiki] kualitas hidupnya.

Semoga kita termasuk muslim yang taat sami’na wa atha’na, merasa diawasi dan berhitung bahwa nanti ada hari pembalasan