Al-Qur’an Berbahasa Arab Agar Mudah Dipahami

‎أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
اِنَّاۤ  اَنْزَلْنٰهُ  قُرْاٰ نًا  عَرَبِيًّا  لَّعَلَّكُمْ  تَعْقِلُوْنَ
“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Qur’an berbahasa Arab, agar kamu mengerti.” (QS. Yusuf 12: Ayat 2)
Al-Qur’an berbahasa Arab agar mudah dipahami
Dalam tafsir lengkap Kementrian Agama RI; Pada ayat ini, Allah menegaskan bahwa Dia menurunkan Al-Quran dalam bahasa Arab yang fasih agar dapat direnungkan dan difikirkan isi dan maknanya. Memang Al-Quran diturunkan untuk semua manusia, bahkan juga untuk jin, tetapi karena yang pertama-tama menerimanya ialah penduduk Mekah, maka wajarlah bila firman itu ditujukan lebih dahulu kepada mereka dan seterusnya berlaku untuk semua umat manusia.
Pertama-tama Allah menuntut perhatian orang-orang Quraisy dan orang-orang Arab seluruhnya supaya mereka memperhatikan isinya dengan sebaik-baiknya karena di dalamnya terkandung bermacam-macam ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi mereka di dunia dan akhirat seperti hukum-hukum agama, kisah para nabi dan rasul, hal-hal yang bertalian dengan pembangunan masyarakat, pokok-pokok kemakmuran, akhlak, filsafat, tata cara berpolitik, baik yang bersifat nasional maupun yang bersifat internasional, dan lain sebagainya. Semuanya itu diutarakan dalam bahasa Arab yang indah susunannya mudah dipahami oleh mereka.
Beberapa  hal yang dapat ditadaburi antara lain:
  1. Bahasa sebagai sarana memahami wahyu, Allah menurunkan Al-Qur’an dengan bahasa yang mudah dipahami oleh kaum pertama penerimanya, agar pesan-pesan Ilahi bisa tersampaikan dengan jelas. Ini mengajarkan pentingnya memahami wahyu dengan bahasa dan konteks yang benar.
  2. Al-Qur’an diturunkan untuk direnungkan, bukan sekadar dibaca.  Ayat ini mengingatkan bahwa tujuan utama Al-Qur’an adalah untuk ditadabburi dan difahami maknanya, bukan hanya untuk dibacakan secara lisan.
  3. Isi Al-Qur’an mencakup seluruh aspek kehidupan.  Di dalamnya terdapat petunjuk tentang akidah, akhlak, hukum, sejarah, politik, dan kemasyarakatan, menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang menyeluruh.
  4. Keindahan bahasa sebagai tanda kebenaran wahyu.  Struktur bahasa Arab Al-Qur’an yang indah dan tak tertandingi menjadi bukti bahwa ia bukan ciptaan manusia, melainkan wahyu dari Allah.5.  Kewajiban kaum Muslim untuk memahami isi Al-Qur’an.  Karena Allah menurunkannya agar dipahami, maka kaum Muslim tidak cukup hanya membacanya, tapi juga harus berusaha mempelajari makna dan hikmahnya.
Quran Yusuf ayat 2 mengajarkan bahwa Al-Qur’an diturunkan dengan bahasa yang mudah dipahami agar manusia merenungi kandungan ilmunya dan menjadikannya pedoman hidup. Jaminan dari Allah bahwa Al-Qur’an itu mudah dan dapat dipahami terdapat dalam Surat Al-Qamar ayat 17, juga diulang beberapa kali dalam surat yang sama.
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِن مُّدَّكِرٍ
Wa laqad yassarnal-qur’āna lidz-dzikri fa hal mim muddakir. (QS. Al-Qamar: 17)
“Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?”
Ayat ini diulang empat kali dalam surat Al-Qamar, yaitu pada:
• Al-Qamar ayat 17
• Al-Qamar ayat 22
• Al-Qamar ayat 32
• Al-Qamar ayat 40
Allah menegaskan bahwa Al-Qur’an mudah untuk diingat, dipahami, dan dijadikan pelajaran, bukan hanya oleh para ulama, tetapi oleh siapa pun yang hatinya terbuka dan mau merenung. Kemudahan ini adalah bentuk rahmat dan jaminan langsung dari Allah agar manusia tidak menjauh dari kitab-Nya.
Doa agar diberi kemudahan memahami Al-Qur’an:
اللهم فَقِّهْنَا فِي الدِّينِ، وَعَلِّمْنَا تَأْوِيلَ الْقُرْآنِ، وَارْزُقْنَا تِلَاوَتَهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَأَطْرَافَ النَّهَارِ، وَاجْعَلْهُ لَنَا حُجَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ
Allāhumma faqqihnā fid-dīn, wa ‘allimnā ta’wīlal-Qur’ān, warzuqnā tilāwatahu ʾānā’a al-layli wa aṭrāfa an-nahār, waj‘alhu lanā ḥujjatan yā Rabbal-‘ālamīn.
“Ya Allah, berilah kami pemahaman yang mendalam dalam agama, ajarkanlah kepada kami tafsir Al-Qur’an, karuniakan kepada kami kemampuan membacanya di waktu malam dan siang, serta jadikanlah Al-Qur’an sebagai hujjah (pembela) bagi kami, wahai Tuhan semesta alam