
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
اِنَّ اللّٰهَ رَبِّيْ وَرَبُّكُمْ فَا عْبُدُوْهُ ۗ هٰذَا صِرَا طٌ مُّسْتَقِيْمٌ
“Sesungguhnya Allah itu Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus.”
(QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 51)
Inilah dakwah Nabi Isa ‘alaihis salam, yakni sama seperti para nabi dan rasul lainnya, sama-sama mengajak manusia mentauhidkan Allah. Namun kaumnya mendustakan Beliau dan tidak mau beriman. Dalam ayat ini terdapat bantahan terhadap orang-orang Nasrani yang meyakini trinitas –Maha Suci Allah-, dan bahwa yang demikian bukanlah ajaran Nabi Isa ‘alaihis salam. Yaitu beribadah kepada Allah, bertakwa kepada-Nya dan mentaati Rasul-Nya. Yakni jalan yang menghubungkan kepada Allah, menghubungkan kepada surga-Nya, sedangkan jalan selain ini menghubungkan ke neraka.
اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ
Tunjukilah kami jalan yang lurus Al Fatihah 6.
Tafsir Ringkas Kemenag RI
Kami memohon, tunjukilah kami jalan yang lurus, dan teguhkanlah kami di jalan itu, yaitu jalan hidup yang benar, yang dapat membuat kami bahagia di dunia dan di akhirat, serta dapat mengantarkan kami menuju keridaan-Mu.
Allah yang disembah nabi Isa sama dengan yang disembah nabi Muhammad dan pengikutnya.
Nabi Isa dan pengikutnya pada waktu itu mengaku muslim juga.
وَ  اِذْ  اَوْحَيْتُ  اِلَى  الْحَـوَا رِ يّٖنَ  اَنْ  اٰمِنُوْا  بِيْ  وَبِرَسُوْلِيْ   ۚ قَا لُوْۤا  اٰمَنَّا  وَا شْهَدْ  بِاَ نَّـنَا  مُسْلِمُوْنَ
“Dan (ingatlah), ketika Aku ilhamkan kepada pengikut-pengikut Isa yang setia, Berimanlah kamu kepada-Ku dan kepada rasul-Ku. Mereka menjawab, Kami telah beriman dan saksikanlah (wahai Rasul) bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (muslim).”
(QS. Al-Ma’idah 5: Ayat 111)
Apakah nabi Isa muslim ? Apakah seluruh nabi Islam ?
Agama Seluruh Nabi adalah Islam
Islam adalah agama seluruh nabi dan rasul sebagaimana yang Allah beritakan tentang bapak para nabi, Ibrahim yang menjadi teladan bagi alam semesta.
وَوَصّٰى  بِهَاۤ  اِبْرٰهٖمُ  بَنِيْهِ  وَ  يَعْقُوْبُ   ۗ يٰبَنِيَّ  اِنَّ  اللّٰهَ  اصْطَفٰى  لَـكُمُ  الدِّيْنَ  فَلَا  تَمُوْتُنَّ  اِلَّا  وَاَ نْـتُمْ  مُّسْلِمُوْنَ   ۗ 
“Dan Ibrahim mewasiatkan (ucapan) itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’qub. Wahai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini untukmu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.”
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 132)
Setiap Nabi diperintahkan untuk menyampaikan pada umatnya mengenai ajaran tauhid.
,
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ
“Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Rabb yang berhak disembah melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku“.” (QS. Al Anbiya’: 25)
Agama para Nabi yang satu yaitu Islam disebut pula dalam hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu, dia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَنَا أَوْلَى النَّاسِ بِعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ ، وَالأَنْبِيَاءُ إِخْوَةٌ لِعَلاَّتٍ ، أُمَّهَاتُهُمْ شَتَّى ، وَدِينُهُمْ وَاحِدٌ
“Aku adalah orang yang paling dekat dan paling mencintai Isa bin Maryam di dunia maupun di akhirat. Para nabi itu adalah saudara seayah walau ibu mereka berlainan, dan agama mereka adalah satu.” (HR. Bukhari no. 3443 dan Muslim no. 2365)
Dalam riwayat Muslim disebutkan,
« أَنَا أَوْلَى النَّاسِ بِعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ فِى الأُولَى وَالآخِرَةِ ». قَالُوا كَيْفَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « الأَنْبِيَاءُ إِخْوَةٌ مِنْ عَلاَّتٍ وَأُمَّهَاتُهُمْ شَتَّى وَدِينُهُمْ وَاحِدٌ فَلَيْسَ بَيْنَنَا نَبِىٌّ »
“Aku adalah orang yang paling dekat dan paling mencintai Isa bin Maryam di dunia maupun di akhirat.” Para sahabat bertanya, “Bagaimana bisa seperti itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Para nabi itu adalah saudara seayah walau ibu mereka berlainan, dan agama mereka adalah satu. Dan tidak ada di antara kita (antara Nabi Muhammad dan Nabi Isa) seorang nabi.”
Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan, “Makna hadits ini adalah pokok agama mereka -para nabi- adalah satu atau sama yaitu tauhid, meskipun cabang-cabang syari’at mereka berbeda-beda.” (Fathul Bari, 6: 489).
Penyimpangan akidah yang terjadi saat ini pada Nashrani adalah dari ajaran yang mereka buat-buat sendiri dan tidak lagi ajaran Isa ‘alaihis salam yang murni yang Allah turunkan. Akidah mereka yang dibuat-buat adalah akidah trinitas, di mana meyakini dalam diri Isa adalah putera, ruh kudus dan Tuhan. Jadi tiga zat sekaligus ada dalam satu jiwa.
Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Ajaran trinitas pada Nashrani adalah ajaran yang tidak pernah diajarkan dalam kitab yang Allah turunkan, tidak disebutkan dalam kitab injil atau kitab lainnya. Bahkan yang ada adalah kontradiksi dengan ajaran tersebut. Juga jika dipandang, keyakinan trinitas tidak masuk akal. Bahkan sangat bertentangan dengan akal sehat.
Begitu pula perkataan para Nabi bertentangan dengan hal itu, juga benar-benar bertentangan dengan syari’at agama mereka. Jadi ajaran tersebut adalah ajaran bid’ah yang dibuat oleh orang Nashrani, bahkan Nabi Isa –‘alaihis salam– pun tidak mengatakannya.” (Al Jawabush Shohih liman Baddala Dinil Masih, 1: 28).
Keyakinan Nashrani yang sesat tersebut nampak jelas pada firman Allah Ta’ala,
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ ثَالِثُ ثَلَاثَةٍ وَمَا مِنْ إِلَهٍ إِلَّا إِلَهٌ وَاحِدٌ وَإِنْ لَمْ يَنْتَهُوا عَمَّا يَقُولُونَ لَيَمَسَّنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
“Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih. ” (QS. Al Maidah: 73).
Nabi Isa pun membantah akidah trinitas sebagaimana disebut dalam ayat,
وَإِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ أَأَنْتَ قُلْتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُونِي وَأُمِّيَ إِلَهَيْنِ مِنْ دُونِ اللَّهِ قَالَ سُبْحَانَكَ مَا يَكُونُ لِي أَنْ أَقُولَ مَا لَيْسَ لِي بِحَقٍّ إِنْ كُنْتُ قُلْتُهُ فَقَدْ عَلِمْتَهُ تَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِي وَلَا أَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِكَ إِنَّكَ أَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ
“Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: “Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: “Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?.” Isa menjawab: “Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib.” (QS. Al Maidah: 116)
Agama Nashrani yang ada saat ini bukanlah agama yang murni dari Isa. Umatlah yang merubah ajaran yang murni tersebut.
Semoga Allah SWT memberi kita taufik untuk berada dalam akidah yang benar.
