Hybrid Learning Al Masoem

Pola Pembelajaran Pondok Pesantren Putri Al Masoem

Ada beberapa pondok pesantren yang bisa menentukan kurikulumnya sendiri untuk pola pembelajaran pondok mereka. Salah satunya di Pondok Pesantren Al Masoem. Meskipun boleh menentukan kurikulum sendiri namun harus tetap sesuai dengan standar yang telah ditentukan oleh pemerintah atau Kementerian Agama.

Fungsi Pemetaan Pola Pembelajaran Al Masoem

Sesuai dengan arahan Kementerian Agama Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren menyatakan bahwa pemetaan model kurikulum pesantren baik di tingkat ula, wustho, maupun ulya harus memiliki fungsi-fungsi berikut.

1. Fungsi Kesesuaian

Fungsi pertama ini mengharuskan kurikulum pesantren sesuai dengan kebutuhan santrinya, kebutuhan zaman, dan selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2. Fungsi Integrasi

Sebuah kurikulum harus sesuai dengan konteksnya, dapat mengenal dan mengetahui kebutuhan masyarakat agar tidak terasing atau bahkan diasingkan oleh masyarakat.

3. Fungsi Diferensiasi

Fungsi pemetaan pola pembelajaran pondok yang ketiga yaitu kurikulum harus bisa mengakomodasi spesialisasi keilmuan yang digunakan dalam pembelajaran agar bisa menjadi pembeda dengan pesantren yang lain.

4. Berkiprah di Masyarakat

Kurikulum di pondok pesantren juga harus bisa mempersiapkan diri para santri sebelum terjun ke dalam kehidupan masyarakat.

5. Fungsi Pemilihan

Selanjutnya kurikulum juga harus memiliki beberapa alternatif yang bisa dipilih oleh para santri dan tentunya yang bisa relevan dengan diri para santri.

6. Fungsi Diagnostik

Berkaitan dengan fungsi kesesuaian, kurikulum juga harus bisa memprediksi atau mendiaknosa perubahan zaman, perkembangan ilmu pengetahuan, dan juga perkembangan teknologi agar santri bisa lebih mudah untuk beradaptasi dengan kehidupan masyarakat.

7. Fungsi Dialogis

Fungsi terakhir yang juga tidak kalah penting untuk sebuah pondok pesantren adalah dimana kurikulum harus bisa mendialekkan isi kitab yang ditulis di abad 5 Hijriyah dengan peristiwa atau kejadian di masa sekarang.

Kurikulum dan Pola Pembelajaran Al Masoem

Di Pondok Pesantren Al Masoem mereka memiliki kurikulum sendiri dimana kurikulum tersebut sudah disempurnakan berdasarkan perpaduan antara kurikulum kemenag dan kurikulum yayasan. Tidak hanya itu, kurikulum Al Masoem juga dilengkapi dengan hasil studi banding dari berbagai tempat yang sudah dikunjungi.

Hasil dari perpaduan tersebut akhirnya dijadikan standar kurikulum yang kemudian menjadi pola pembelajaran pondok pesantren. Perpaduan tersebut dibagi menjadi 3 bagian, diantaranya intrakurikuler, kokurikuler, dan juga ekstrakurikuler.

1. Intrakurikuler

Hasil perpaduan yang pertama ini berupa kegiatan KBM pesantren sesuai jadwal, guru, dan mata pelajaran yang sudah ditentukan di kelas. Mata pelajarannya sendiri ada lumayan banyak, mulai dari Al Qur’an atau tajwid, fiqih, akidah akhlak, nahwu shorof, bahasa yang meliputi bahasa Inggris dan Arab, serta tahfidz Qur’an.

Kegiatan intrakurikuler ini wajib diikuti oleh semua santri. Para guru yang mengajar pun merupakan guru-guru dengan kompetensi di bidangnya masing-masing.

2. Kokurikuler

Berbeda dengan intrakurikuler, kokurikuler merupakan kegiatan yang menunjang kegiatan di intrakurikuler. Kegiatan ini dilakukan di luar jam pelajaran dan wajib juga diikuti oleh semua santri. Berbagai kegiatan kokurikuler diantaranya sholat wajib secara berjamaah, sholat rowatib, sholat tahajud, sholat dhuha, tadarus, muroja’ah, dan masih banyak lagi.

3. Ekstrakurikuler

Terakhir, ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran yang diberikan sesuai dengan minat dan bakat setiap santri. Kegiatan ini tidak wajib, para santri boleh dan bebas memilih satu bidang yang sesuai dengan bakat dan minatnya.

Kegiatan ekstrakurikuler di Al Masoem sendiri ada 3 macam bidang, yang pertama bidang imtaq dan iptek yang meliputi dakwah, tahfidz, animasi, bahasa Arab, dan sebagainya. Kedua bidang seni yang di dalamnya ada hadroh, marawis, tilawah, qasidah, nasyid, dan lainnya.

Terakhir bidang olahraga yang terdiri dari berbagai macam olahraga seperti futsal, volley, basket, berkuda, panahan, dan jenis-jenis olahraga lain.

Selain memiliki kurikulum dan pola pembelajaran pondok yang wajib dan paten bagi santri, Al Masoem juga memiliki beberapa kurikulum tambahan. Kurikulum tambahan ini terdiri dari 3 kelas, mulai dari kelas Takhossus Tahsin, kelas Takhossus Tahfidz, dan juga kelas Takhossus Kitab Kuning.

Untuk kelas Takhossus Tahsin diwajibkan untuk para santri yang masih belum lancar dalam membaca Al Qur’an. Kelas ini berfokus untuk membuat para santri bisa dan lancar dalam membaca Al Qur’an.

Sedangkan kelas Takhossus Tahfidz satu level lebih tinggi dari kelas Tahsin. Kelas ini hanya diikuti oleh para santri yang sudah lancar dalam membaca Al Qur’an dan hanya ingin fokus pada tahfidz atau hafalan Al Qur’an. Pola pembelajaran pondok yang seperti ini sangat bagus untuk membuat para santri lancar dan hafal Al Qur’an.

Kelas tambahan yang terakhir yaitu kelas Takhossus Kitab Kuning, kelas ini tidak bersifat wajib. Hal ini karena kelas Takhossus Kitab Kuning khusus untuk santri yang berminat mendalami Kitab Kuning, seperti Kitab Safinah, Tijan, Jurumiyah, Ta’lim Muta’alim, Jajariyah, Sulam, Nashoihul ‘Ibad, dan masih banyak lagi kitab-kitab lainnya.

Selain itu, di Al Masoem juga terdapat tiga garis besar untuk jadwal kegiatan pondok pesantren. Untuk intrakurikuler atau KBM pesantren biasanya dilakukan setiap hari Minggu sampai kamis mulai dari ba’da Isya sampai jam 9 malam. Lalu di hari Senin sampai Jumat mulai dari ba’da subuh hingga jam 6 pagi biasanya diisi dengan pengajian umum subuh.

Kemudian untuk kokurikuler atau kegiatan penunjang dilakukan setiap hari dengan waktu yang beragam. Semua kegiatan kokurikuler sudah memiliki waktu dan jadwalnya masing-masing. Sedangkan untuk ekstrakurikuler hanya dilaukan di hari Sabtu dan Minggu dengan jadwal yang disusun terpisah yakni di pagi dan sore hari.

Seperti itulah pola pembelajaran pondok yang ada di Al Masoem. Mulai dari KBM yang wajib hingga kegiatan tambahan semuanya ada di Al Masoem dengan menentukan kurikulumnya sendiri.