Perjalanan ziarah ke makam para wali Allah merupakan tradisi yang masih lestari di kalangan umat Islam Indonesia. Tradisi ini tidak hanya bertujuan untuk mendoakan para wali, tetapi juga untuk mengambil pelajaran spiritual dari keteladanan mereka.
Baru-baru ini, santri-santriwati Pondok Pesantren Al Masoem Bandung melakukan perjalanan ziarah ke makam Sunan Gunung Djati di Cirebon, Jawa Barat. Ziarah tersebut merupakan bagian dari program pesantren untuk memperdalam ilmu agama dan akhlak santri.
Di makam Sunan Gunung Djati, para santri diajak untuk merenungkan perjuangan dan pengorbanan Sunan Gunung Djati dalam menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Sunan Gunung Djati dikenal sebagai salah satu wali songo yang paling berpengaruh dalam penyebaran Islam di Indonesia. Beliau mendirikan Kesultanan Cirebon dan menjadi pemimpin umat Islam di wilayah tersebut.
Para santri juga diajak untuk meneladani akhlak mulia Sunan Gunung Djati. Sunan Gunung Djati dikenal sebagai pribadi yang shaleh, rendah hati, dan selalu berpegang teguh pada ajaran Islam. Beliau selalu berusaha untuk membantu orang lain dan menyebarkan kedamaian di masyarakat.
Melalui perjalanan ziarah ini, para santri diharapkan dapat mengambil pelajaran spiritual yang berharga. Mereka diharapkan dapat meneladani perjuangan dan akhlak mulia Sunan Gunung Djati dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut beberapa pelajaran spiritual yang dapat diambil dari perjalanan ziarah ke makam Sunan Gunung Djati:
- Pentingnya bersyukur atas nikmat Allah. Saat berada di makam Sunan Gunung Djati, para santri diajak untuk merenungkan nikmat Allah yang telah mereka dapatkan. Mereka diingatkan bahwa semua yang mereka miliki adalah pemberian Allah SWT. Oleh karena itu, mereka harus selalu bersyukur atas nikmat tersebut.
Adapun hal yang dilaksanakan kenapa harus ke makam adalah bukan untuk meminta doa, tapi untuk mendoakan mereka yang sudah ada tiada. Ada beberapa hal yang menjadi sebuah kesan kenapa harus datang ke makam sunan, karena beberapa orang berkeyakinan bahwa ada tempat dimana doa lebih mudah diijabah oleh Allah SWT. Pada dasarnya berziarah adalah salah satu cara agar kita datang ke tempat yang mungkin diberkahi oleh Allah SWT.
- Pentingnya berjuang untuk mencapai cita-cita. Sunan Gunung Djati telah menunjukkan kepada kita bahwa dengan tekad dan perjuangan yang keras, kita dapat mencapai cita-cita yang kita inginkan. Para santri diajak untuk meneladani semangat juang Sunan Gunung Djati dalam mencapai tujuan mereka.
Agar para santri dapat makna yang lebih tinggi, maka dari itu dengan datang langsung ke makam Sunan Gunung Djati diharapkan motivasi dan ambisi mereka dalam mencapai cita cita bisa digapai dengan sempurna dibandingkan dengan hanya diberikan training motivasi dari para motivator saja.
- Pentingnya berakhlak mulia. Sunan Gunung Djati dikenal sebagai pribadi yang shaleh, rendah hati, dan selalu berpegang teguh pada ajaran Islam. Para santri diajak untuk meneladani akhlak mulia Sunan Gunung Djati dalam kehidupan sehari-hari.
Al Ma’soem merupakan salah satu sekolah berpesantren yang sangat mengedepankan pendidikan akhlak mulia bagi para peserta didiknya. Hal ini memang menjadi motto dan tujuan utama Al Masoem dalam mendidik siswa agar mereka menjadi siswa yang berkarakter unggul. Tidak hanya itu, dalam wisata ziarah ini mengajarkan para santri juga untuk bisa mengambil sifat sifat para Sunan salah satunya adalah sunan Gunung Djati di Cirebon.
Perjalanan ziarah ke makam Sunan Gunung Djati merupakan pengalaman yang berharga bagi para santri Pondok Pesantren Al Masoem. Pengalaman ini diharapkan dapat membantu mereka untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi agama, bangsa, dan negara.