TK Al Masoem

Metode dan Teknik Pengajaran Bahasa Inggris untuk Anak Usia Dini

Deskripsi: Pengajaran Bahasa Inggris untuk Anak Usia Dini adalah kursus bagi semua guru sekolah dasar. Ini bertujuan untuk memberi guru pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung anak usia dini melalui penyampaian pelajaran yang menarik dan memotivasi. 

==========

Sejumlah asas dapat menginformasikan pendekatan berikut untuk mengajar anak usia dini.

  • Bangun pengajaran di sekitar aktivitas dan gerakan fisik

Hubungkan pembelajaran bahasa dengan aktivitas fisik dengan meminta anak-anak menggunakan dan mendengar bahasa Inggris untuk membuat sesuatu, menggambar, menyelesaikan teka-teki, memberi label pada gambar, mencocokkan kata dan gambar, bermain game, melakukan gerakan sebagai respon terhadap instruksi. Demikian pula, kegiatan berbicara dengan mereka mungkin melibatkan penggunaan lagu, dialog, nyanyian dan ekspresi tetap yang dapat dilakukan siswa dalam situasi yang berbeda.

  • Bangun pelajaran di sekitar aktivitas terkait

Karena anak usia dini memiliki rentang perhatian yang terbatas, penting untuk memasukkan beberapa aktivitas singkat dalam sebuah pelajaran dan untuk berpindah dengan cepat dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya. Kegiatan yang berdurasi 5 hingga 10 menit adalah yang paling berhasil. Keseimbangan antara jenis kegiatan berikut seringkali berguna:

  1. Aktivitas tenang/berisik.
  2. Keterampilan yang berbeda: mendengarkan, berbicara, membaca/ menulis.
  3. Kerja individu/kerja berpasangan/kerja kelompok/aktivitas seluruh kelas.
  4. Kegiatan guru-murid/murid-murid.
  • Bangun pelajaran di sekitar tugas.

Tugas adalah aktivitas yang berfokus pada makna yang mengharuskan peserta didik untuk menggambar dan menggunakan sumber daya linguistik yang ada untuk menyelesaikan tugas, seperti menggambar gambar dari instruksi lisan, atau bekerja berpasangan atau berkelompok dan mengurutkan serangkaian gambar untuk menyelesaikan sebuah cerita. .

  • Sediakan perancah.

Perancah mengacu pada bagaimana seorang anak belajar melalui berkolaborasi dengan mitra yang lebih berpengetahuan (orang tua, teman sekelas, guru). Ketika anak-anak bekerja secara kolaboratif pada tugas-tugas (seperti mengurutkan gambar dalam sebuah cerita, menyelesaikan teka-teki atau menyelesaikan tugas kesenjangan informasi), pelajar yang lebih mahir sering kali dapat membuat perancah yang dibutuhkan oleh pelajar yang kurang mahir.

  • Libatkan siswa dalam menciptakan sumber daya yang mendukung pembelajaran mereka.

Peserta didik dapat menggambar karakter yang mereka dengar dalam sebuah cerita atau membuat boneka untuk membantu menceritakan kembali sebuah cerita. Mereka dapat mewarnai gambar dan karakter dari cerita. Mereka dapat menemukan gambar di majalah, terkait dengan tema atau topik dalam sebuah pelajaran, dan membawanya ke kelas.

  • Menciptakan pelajaran di sekitar tema

Pelajaran dapat dibangun di sekitar topik atau tema, seperti hewan, teman, makanan atau keluarga, untuk pelajar yang sangat muda; dan untuk pelajar yang lebih besar, tema dapat diambil dari mata pelajaran di kelas dan komunitas mereka yang lain, seperti transportasi, kehidupan pedesaan, perjalanan dan orang-orang terkenal.

  • Pilih konten yang familiar bagi anak-anak. 

Pengajaran juga dapat dibangun di sekitar konten yang sudah dikenal dari budaya anak-anak, seperti cerita dan acara (misalnya hari libur nasional atau praktik budaya). Karena pelajar akan terbiasa membicarakan topik-topik ini dalam bahasa ibu mereka, akan lebih mudah bagi mereka untuk terhubung dengan cara mereka membicarakannya dalam bahasa Inggris.

  • Gunakan aktivitas yang melibatkan kolaborasi. 

Anak-anak menikmati bersosialisasi dengan anak-anak lain dan aktivitas yang paling berhasil dengan anak usia dini adalah aktivitas di mana anak-anak bekerja dengan orang lain secara berpasangan atau kelompok, daripada tetap duduk di kursi mereka dan mendengarkan guru.

  • Ciptakan komunitas belajar yang mendukung di dalam kelas

Anak-anak yang berinteraksi dan berkolaborasi dengan peserta didik lain mengembangkan sikap yang lebih positif terhadap pembelajaran dan rasa percaya diri yang lebih besar daripada mereka yang berada dalam pengaturan pembelajaran lainnya.

  • Gunakan aktivitas menyenangkan yang bisa dilakukan anak-anak tanpa merasa frustrasi

Kegiatan semacam ini bergantung pada guru yang memberikan masukan dan pemodelan bahasa untuk pembelajar bahasa muda, di mana guru dan materi adalah sumber utama bahasa.

  • Berikan tujuan dan umpan balik yang jelas

Pujian atas kesuksesan sangat penting bagi para pembelajar muda, misalnya dengan menggunakan bintang, stiker, poin atau wajah tersenyum.

  • Menggunakan bahasa Inggris untuk manajemen kelas

Gunakan bahasa Inggris untuk instruksi, untuk rutinitas seperti membentuk kelompok, untuk memperkenalkan kegiatan, untuk memberi umpan balik dan untuk proses pengajaran lainnya.

  • Gunakan bahasa ibu bila diperlukan. 

Meskipun tujuan mengajar anak muda adalah menggunakan bahasa Inggris sebanyak mungkin di kelas, saat mengajar di kelas yang homogen, sangat tepat menggunakan bahasa ibu jika perlu untuk menjelaskan arti kata dan ungkapan dan untuk membantu menjelaskan kegiatan. Penggunaan bahasa ibu sesekali memberikan zona nyaman bagi anak usia dini.

  • Membawa penutur bahasa Inggris ke kelas

Jika memungkinkan, undanglah penutur bahasa Inggris ke kelas untuk bertemu dengan para pelajar. Ini bisa jadi anak-anak dari sekolah internasional atau anak-anak yang lebih tua yang sekarang sudah cukup mahir berbahasa Inggris. Mereka dapat bertanya dan menjawab pertanyaan sederhana, mengambil bagian dalam permainan peran dan melakukan kegiatan lain yang akan menarik dan memotivasi peserta didik.