Islam adalah agama yang mengajarkan untuk hidup seimbang dalam berbagai aspek kehidupan. Sebagai ajaran ketuhanan dan kemanusiaan yang tidak dapat dilepaskan dengan umat Islam. Selain itu agama Islam membimbing umatnya untuk selalu tampil lebih baik lagi dari hari sebelumnya. Hal tersebut menandakan jika Islam adalah agama sangat sempurna, seperti dalam firman Allah SWT sebagai berikut.
اِنَّ الدِّيْنَ عِنْدَ اللّٰهِ الْاِسْلَامُ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ فَاِنَّ اللّٰهَ سَرِيْعُ الْحِسَابِ
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya”. (Q.S. Ali Imran: 19)
Lintasan peradaban dan kebudayaan yang terus berkembang mengenai Islam selalu diikuti oleh umat Islam sebagai subjek atau pelaku dari sejarah Islam itu sendiri. Islam memiliki sejarahnya sendiri, yang berjalan beriringan dengan umat Islam diawali dari lahirnya Nabi dan Rasul penutup dari kalangan Quraisy, Nabi Muhammad Saw yang lahir dari kesucian garis keturunan (nasab) yang dimilikinya. Karakteristik ini muncul mulai dari ‘Abdul Muthalib dengan nasab, sebagai pemuka kaum Bani Zuhrah yang memiliki kemuliaan sebagai pemimpin pada saat itu. Keturunan yang terjaga kesucian nasabnya tidak terlepas dari pernikahan yang dilakukan oleh ‘Abdullah dengan Aminah suku Quraisy. Pada akhirnya sosok mulia ini mengantarkan Islam menjadi sebuah kebudayaan dan peradaban, yang mempengaruhi berbagai belahan dunia baik timur maupun barat abad dari ke-7 hingga sekarang.
Perkembangan Islam menjadi sebuah peradaban baru memberikan pengaruh sangat besar terhadap kebudayaan dan peradaban Islam, yang kemudian membentuk pool ataupun corak yang berbeda-beda sesuai dengan wilayah penyebaran dan perkembangan di wilayah yang didatanginya. Islam merupakan agama sepanjang masa tidak lekang oleh waktu, bahkan selalu berkesinambungan dengan prinsip-prinsip teori, riset keilmuan modern. Ibadah bagi umat Islam memerlukan pembelajaran tambahan ilmu pengetahuan, misalnya saja shalat memerlukan pengetahuan mengenai astronomi karena waktu shalat wajib melihat letak posisi matahari, dan banyak Ibadah lainnya yang bersinergi dengan ilmu pengetahuan.
Walaupun perkembangan zaman terus berubah, Islam adalah agama yang mampu menjawab tantangan kedepan. Termasuk dengan era revolusi industri 4.0 saat ini yang ditengarai akan menggantikan seluruh kegiatan manusia oleh teknologi sangat canggih misalnya saja robot agar dapat lebih efektif dan efesien. Perubahan besar-besaran tersebut harus dipersiapakn oleh umat Islam dengan menempuh jalur pengetahuan dan juga peningkatan keimanan dan ketaqwaan pada Allah SWT.
Zaman kejayaan Islam dari 750 M – 1258 M dikarenakan umat Islam mampu mengamalkan ajarannya secara kaffah, sehingga kejayaan dunia, baik dalam ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat. Tetapi apabila umat Islam jauh dan pergi dari nilai-nilai keIslamannya maka kehancuran akan terus menhampiri sebagai contoh konflik kekuasaan dizaman dinasti Abasiyah dan serangan dari luar saat masa pemerintahan dan kaum muslimin banyak yang lalai dengan bergelimpangan dunia. Hal tersebut menandakan Islam dan umatnya dapat berjaya dengan mengamalkan seluruh nilai ajaran agama secara holistik sehingga akan meraih kemenangan baik didunia maupun diakhirat. Maka dengan adanya era revolusi Industri dan berbagai rintangan umat Islam bisa bersinergi dan bahkan lebih maju dikarenakan Islam mengajarkan untuk terus belajar “tolabbul ilmii faridhootun alla qulli muslimin wal muslimat”, dan terus mengamalkan nilai ajaran secara holistik atau kaffah.