Generasi Z atau sering disingkat Gen Z dan pendidikan karakter di sekolah merupakan dua hal yang saling berhubungan di dunia pendidikan saat ini. Gen Z, generasi yang lahir antara tahun 1997 – 2012, merupakan generasi yang saat ini duduk di bangku sekolah, mulai dari SD hingga SMA. Generasi ini dikenal sebagai generasi digital native, karena mereka tumbuh dan berkembang di era digital yang serba cepat dan penuh informasi. Sedangkan Pendidikan karakter menjadi semakin penting di era digital ini. Generasi Z dihadapkan dengan berbagai tantangan dan peluang baru, seperti cyberbullying, konten negatif, dan budaya serba instan. Oleh karena itu, pendidikan karakter perlu ditanamkan sejak dini agar generasi Z dapat menjadi pribadi yang tangguh, bermoral, dan bertanggung jawab.
Strategi Tepat untuk Menekan Kenakalan Remaja di Era Gen Z
Ada banyak strategi yang bisa diterapkan untuk menekan angka kenakalan remaja terutama para generasi Z, strategi utama adalah dengan meningkatkan pendidikan karakter di sekolah. Dan berikut ini adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan dalam pendidikan karakter untuk Gen Z di sekolah:
- Pendekatan yang kreatif dan inovatif: Gunakan metode pembelajaran yang menarik dan interaktif, seperti game edukasi, simulasi, dan proyek kelompok sehingga mereka para peserta didik bisa terbawa suasana belajar yang menyenangkan. Tidak perlu kaku dan formal, anak generasi ini lebih butuh segala sesuatu yang menyenangkan dan berbalut dengan permainan. Pola didik bermain sambil belajar juga bisa menjadi nilai positif dalam perkembangan pendidikan karakter anak remaja.
- Penekanan pada nilai-nilai universal: Ajarkan nilai-nilai seperti toleransi, saling menghormati, integritas, dan tanggung jawab sejak dini. Bahkan jika bisa ini sudah dijadikan kebiasaan dari lingkungan rumah. Memang bisa merubah untuk mereka yang sudah terlanjur memiliki adab yang kurang baik dengan pendidikan karakter di pesantren atau sekolah islam. Tapi tetap saja jika sesuatu yang tidak menjadi kebiasaan dan tidak ada kesadaran diri dari para peserta didik untuk ingin berubah semua akan terasa percuma.
- Pengembangan keterampilan sosial dan emosional: Bantu siswa untuk mengembangkan keterampilan seperti komunikasi, kerja sama, dan pemecahan masalah. Bagi siswa sekolah dasar penyaluran keterampilan sosial dan emosional bisa dikembangkan dengan metode metode tertentu karena anak usia dini masih bisa diarahkan dengan baik. Berbeda dengan anak remaja yang sudah sedikit keras dan memiliki rasa malas dalam mengembangkan keterampilan sosial tapi lebih suka menyalurkan rasa emosionalnya. Maka dari itu lebih bijaksana jika pengembnangan keterampulan sosuisal dan emosional harus bisa dibantu sejak SD hingga jenjang pendidikan SMP dan SMA mereka bisa menyesuaikan diri dengan emosional mereka sendiri.
- Pemanfaatan teknologi: Gunakan teknologi sebagai alat untuk mendukung pendidikan karakter, seperti aplikasi edukasi dan platform media sosial dan berbagai macam teknologi sistem informasi lainnya. Kebiasaan anak gen z dalam menggunakan gawai membuat mereka jauh lebih senang ketika menggunakan teknologi sistem informasi untuk belajar. Antusiasme mereka juga akan timbul meskipun kita sebagai orang tua dan guru menggunakan teknologi ini untuk proses belajar mengajar.
- Keterlibatan orang tua dan masyarakat: Libatkan orang tua dan masyarakat dalam kegiatan pendidikan karakter di sekolah. Seperti menciptakan lingkungan yang aman nyaman dan baik. Baik itu disekolah ataupun di lingkungan masyarakat termasuk lingkungan rumah.
Pendidikan karakter bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi juga tanggung jawab orang tua dan masyarakat. Dengan kerja sama yang baik, kita dapat membantu generasi Z untuk menjadi pribadi yang tangguh, bermoral, dan bertanggung jawab, sehingga mereka dapat membawa perubahan positif bagi bangsa dan negara.
Penerapan Pendidikan Karakter bagi Gen Z di Sekolah
Penerapan pendidikan karakter di sekolah abgi generasi Z ada berbagai macam dan setiap sekolah memiliki metode yang berbeda beda. Al Masoem saja contohnya, kami menggunakan metode pembiasaan, percontohan, keagamaan dan lain sebagainya dan berikut beberapa contoh penerapan pendidikan karakter di sekolah:
- Pembiasaan salam dan sopan santun: Mengajarkan siswa untuk selalu mengucapkan salam dan bersikap sopan kepada guru, teman, dan staf sekolah. Bahkan setiap mereka yang berakhlak mulia berhak mendapatkan beasiswa juga namun tetap ada penilaian lainnya juga namun salah satunya adalah akhlak yang baik dan mulia.
- Kegiatan keagamaan: Mengadakan kegiatan keagamaan untuk menumbuhkan nilai-nilai spiritual dan moral pada siswa. Kegiatan keagamaan juga tidak hanya bisa diadaptasikan oleh mereka yang mengambil sekolah dan pesantren tapi mereka yang mengambil sekolah formal pun akan mendapatkannya. Seperti PHBI (Peringatan Hari Besar Islam) Al Masoem selalu mengadakan beberapa event seperti pengajian dan lain sebagainya. Bahkan khusus shalat 5 waktu itu wajib berjamaah, untuk yang full day atau tidak mengambil pondok pesantren kami mewajibkan dzuhur dan ashar berjamaah sebelum mereka pulang kembali ke rumah. Bahkan program tahfidz Quran juga tidak hanya didapatkan oleh mereka yang berpesantren, untuk mereka yang sekolah formal juga sama dan mereka juga berhak mendapatkan beasiswa yang sama.
- Pembinaan OSIS dan ekstrakurikuler: Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan bakat dan kepemimpinan melalui kegiatan OSIS dan ekstrakurikuler. Selain itu juga kami memiliki program pembinaan dewan santri atau DESAN. Ini merupakan sejenis osis yang berlaku di pondok pesantren yang berguna untuk membimbing dan membina santri untuk bisa berorganisasi selama di pondok pesantren.
- Program anti-bullying: Mengajarkan siswa tentang bahaya bullying dan bagaimana cara mencegahnya. Bahkan Al Ma’soem memberikan sanksi tegas kepada putra putrinya yang melakukan pelanggaran bullying seperti dikembalikan kepada orang tuanya.
- Pendidikan literasi digital: Mengajarkan siswa tentang penggunaan internet dan media sosial yang bertanggung jawab. Ini biasanya diberikan ketika diseminasi atau KPAM dan ketika ada pengayaan dengan wali santri di pesantren.; Edukasi tentang pendidikan literasi digital sangat penting bagi generasi Z.
Kesimpulan : Pendidikan Karakter Sangat Penting Bagi Generasi Z
Pendidikan karakter adalah proses yang berkelanjutan dan membutuhkan waktu. Dengan komitmen dan kerja sama dari semua pihak, kita dapat membantu generasi Z untuk menjadi pribadi yang tangguh, bermoral, dan bertanggung jawab, sehingga mereka dapat membawa perubahan positif bagi bangsa dan negara.