Prestasi siswa al masoem (21)

Ciri Pesantren yang Bagus: Siswa Betah untuk Disiplin dan akan Tidak Betah jika Tidak Disiplin

Pondok pesantren merupakan lembaga untuk mendidik siswa atau santri agar bisa disiplin dan islami. Pesantren menjadi salah satu jenis sekolah yang menerapkan konsep disiplin dan islami, karena disiplin ini merupakan hal yang penting dan menjadi nilai jual utama sebuah pesantren. Bahkan ada sebuah kiasan jika santri betah di pesantren artinya santri tersebut ingin merubah dirinya menjadi pribadi yang disiplin namun jika santri tidak betah di pesantren artinya santri tersebut merasa tertekan dengan aturan yang dibuat sebuah pesantren. Lantas seberapa penting kedisiplinan siswa di pesantren? Jawabannya jelas. Sangat penting. Karena itulah lulusan pesantren tidak hanya berilmu tapi juga rata rata mereka bisa menjadi seorang yang memiliki kedisiplinan yang sangat tinggi.

Ciri Ciri Pesantren yang Bagus : Selain membentuk santri yang disiplin tapi juga mandiri

Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan yang memiliki ciri khas tersendiri, yaitu menekankan pada aspek kedisiplinan. Disiplin menjadi salah satu hal yang penting di pesantren, karena dapat membantu siswa untuk mengembangkan diri secara optimal.

Siswa yang betah di pesantren biasanya adalah siswa yang disiplin. Siswa tersebut akan merasa nyaman dengan aturan-aturan yang berlaku di pesantren. Mereka akan merasa bahwa aturan-aturan tersebut membantu mereka untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Sebaliknya, siswa yang tidak disiplin akan merasa tidak betah di pesantren. Mereka akan merasa tertekan dengan aturan-aturan yang berlaku di pesantren. Mereka akan merasa bahwa aturan-aturan tersebut membatasi kebebasan mereka.

Oleh karena itu, pesantren yang bagus adalah pesantren yang memiliki ciri siswa yang betah untuk disiplin dan akan tidak betah jika tidak disiplin.

Berikut adalah beberapa ciri pesantren yang bagus dari segi kedisiplinan:

  • Aturan yang jelas dan tegas

Pesantren yang bagus memiliki aturan yang jelas dan tegas. Aturan tersebut harus dipahami dan dipatuhi oleh seluruh siswa. Aturan yang dibuat oleh pesantren juga sudah seharusnya disosialisasikan dengan baik oleh pihak pesantren kepada orang tua calon santri, ini penting agar orang tua juga paham betul dengan peraturan yang dibuat di pondok pesantren tersebut. Karena bagaimanapun kadang banyak orang tua yang tidak tahu aturan yang berlaku di sebuah pondok pesantren sampai akhirnya mereka tahu setelah putra atau putrinya mendapatkan sanksi dari pesantren. Maka dari itu sosialisasi merupakan hal yang penting dalam mendistribusikan informasi kepada orang tua tentang aturan pesantren.

Al Masoem selalu mensosialisasikan peraturan pesantren diawal, ini sebagai pertimbangan untuk orang tua jika tidak cocok dengan aturan yang dibuat oleh pihak pesantren Al Masoem maka orang tua diberikan opsi untuk tidak melanjutkan ke Al Ma’soem. 

  • Aturan yang diterapkan secara konsisten

Aturan di pesantren harus diterapkan secara konsisten, baik oleh guru maupun santri. Jika aturan tidak diterapkan secara konsisten, maka siswa akan merasa bahwa aturan tersebut tidak penting. Al Masoem menetapkan aturan secara konsisten jadi tidak hanya berlaku bagi para peserta didik tapi juga bagi para guru dan ustadz. Contoh ketika pesantren melarang siswa merokok, maka guru dan ustadz juga tidak boleh merokok. Jika santri ketahuan merokok maka mereka akan mendapatkan punishment berupa poin pelanggaran begitu juga para ustadz dan guru jika ketahuan merokok maka akan mendapatkan sanksi bisa itu berupa teguran hingga pemotongan insentif. Metode ini tidak hanya efektif dalam membangun SDM yang baik tapi juga mampu mengangkat peraturan sekolah menjadi lebih bijaksana dan konsisten tanpa memandang gelar dan jabatan. Tapi perlu diingat juga dibalik punishment yang berlaku banyak reward juga bagi mereka yang melakukan tindakan kebaikan dan tidak melanggar aturan seperti untuk santri ada gratis SPP hingga beasiswa free SPP hingga 6 bulan.

  • Ada sanksi yang tegas bagi pelanggaran

Sanksi yang diberikan bagi pelanggaran harus tegas, tetapi juga adil. Sanksi tersebut harus menjadi pelajaran bagi siswa agar tidak mengulangi pelanggaran tersebut di kemudian hari. Sanksi ini bisa berupa skors atau bisa berupa bentuk lain, untuk Al Masoem sendiri sanksi yang diberikan berupa poin pelanggaran. Dimana setiap siswa dan santri memiliki imunitas sebanyak 100 poin dimana poin poin ini akan berkurang jika mereka melakukan pelanggaran, dan setiap santri dan siswa melakukan kebaikan seperti (ketahuan memungut sampah orang lain, tidak kembali melakukan pelanggaran yang sama pada satu semester, menambah hafalan Al Quran, puasa senin kamis, ketahuan melaksanakan shalat sunnah dan lain sebagainya) maka santri tersebut berkah mendapatkan keringanan atau pemutihan sanksi.

  • Ada bimbingan dan arahan dari guru

Guru harus memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa agar mereka dapat memahami pentingnya kedisiplinan. Guru juga harus memberikan dukungan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam menerapkan kedisiplinan.

Dengan menerapkan ciri-ciri tersebut, maka pesantren dapat menciptakan suasana yang kondusif bagi pengembangan diri siswa. Siswa akan merasa nyaman dan betah untuk belajar dan mengembangkan diri di pesantren.

Kedisiplinan merupakan salah satu ciri khas pesantren yang penting. Siswa yang betah di pesantren biasanya adalah siswa yang disiplin. Sebaliknya, siswa yang tidak disiplin akan merasa tidak betah di pesantren.

Oleh karena itu, pesantren yang bagus adalah pesantren yang memiliki ciri siswa yang betah untuk disiplin dan akan tidak betah jika tidak disiplin. Ciri-ciri pesantren yang bagus dari segi kedisiplinan antara lain:

  • Aturan yang jelas dan tegas
  • Aturan yang diterapkan secara konsisten
  • Ada sanksi yang tegas bagi pelanggaran
  • Ada bimbingan dan arahan dari guru

Dengan menerapkan ciri-ciri tersebut, maka pesantren dapat menciptakan suasana yang kondusif bagi pengembangan diri siswa. Siswa akan merasa nyaman dan betah untuk belajar dan mengembangkan diri di pesantren.

Berikut adalah beberapa saran untuk meningkatkan kedisiplinan di pesantren:

  • Pesantren harus memiliki peraturan yang jelas dan tegas. Peraturan tersebut harus dipahami dan dipatuhi oleh seluruh siswa.
  • Pesantren harus menerapkan peraturan secara konsisten. Jika peraturan tidak diterapkan secara konsisten, maka siswa akan merasa bahwa peraturan tersebut tidak penting.
  • Pesantren harus memberikan sanksi yang tegas bagi pelanggaran. Sanksi tersebut harus tegas, tetapi juga adil. Sanksi tersebut harus menjadi pelajaran bagi siswa agar tidak mengulangi pelanggaran tersebut di kemudian hari.
  • Pesantren harus memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa agar mereka dapat memahami pentingnya kedisiplinan. Guru juga harus memberikan dukungan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam menerapkan kedisiplinan.