Anak usia SD, memang memiliki keunikan tersendiri. Ada mereka yang bersifat defensif lebih memilih diam dan malu apalagi anak yang memang tidak pernah merasakan bangku Kelompok belajar atau PG dan TK kebanyakan anak merasa bingung berada disekolah dan lebih memilih diam. Ya masih mending jika anak diam, beberapa anak menangis di hari pertama mereka belajar di sekolah. Memang hal yang normal mengingat anak pada usia itu memang masih ketergantungan dengan orang tua dan merasa takut dengan lingkungan yang baru.
Namun ada beberapa anak yang malah sebaliknya, bersifat aktif dan hiperaktif. Sedikit penjelasan terlebih dahulu, anak aktif dan hiperaktif itu berbeda seperti dikutip dari hermina hospitals ada beberapa perbedaan dari anak yang aktif dan hiperaktif seperti :
-
Kemampuan Fokus pada anak
Perbedaan pertama adalah kemampuan anak untuk fokus. Anak yang aktif cenderung dapat fokus terhadap satu hal walaupun perhatiannya mudah teralihkan saat melihat hal-hal yang menarik. Berbeda dengan anak hiperaktif yang lebih sulit untuk fokus pada suatu hal, Ini berakibat anak yang hiperaktif jauh lebih sulit untuk berkonsentrasi terutama pada pembelajaran di sekolah.
-
Cara Bicara
Perbedaan kedua adalah anak hiperaktif terlihat akan lebih banyak berbicara tapi dia juga suka menyela pembicaraan orang lain bahkan ikut serta dalam sebuah obrolan yang tidak melibatkan dirinya. Sedangkan anak yang aktif mereka cenderung lebih mudah diajak bicara dan lebih mudah menangkap setiap kosa kata yang guru ajarkan kepada dirinya.
-
Mengendalikan Emosi
Anak hiperaktif cenderung lebih bersifat sensitif, karena rata rata mereka tidak bisa menjaga amarah dan emosi yang mereka miliki, ini yang membuat anak hiperaktif jauh lebih mudah menangis meskipun tidak semua anak hiperaktif demikian juga. Sedangkan anak yang aktif lebih mampu menjaga perasaannya dan tidak menangis, kecuali marah, kesal ataupun sedih.
-
Hubungan Sosial
Ini yang unik, anak hiperaktif cenderung akan kesulitan dalam berkelompok atau dalam berorganisasi. Bahkan dalam beberapa kasus anak hiperaktif ini akan sulit untuk mengikuti instruksi dalam sebuah permainan di sekolah. Sedangkan anak aktif mereka mampu berorganisasi dan menghadapi setiap masalah dalam permainan disekolah. Meskipun sama sama memiliki energi yang melimpah dan cenderung tidak mau diam anak aktif bisa fokus ketika sedang berusaha mewujudkan sebuah target.
-
Rasa Lelah
Ini perbedaan yang paling lucu namun sangat disayangkan. Anak aktif memiliki batasan energi yang melimpah, dan mereka tahu kapan mereka harus diam dan tidur. Sehingga ketika kelelahan mereka akan tertidur dengan porsi waktu yang cukup, tidak kurang tidak lebih. Sedangkan anak hiperaktif mereka cenderung tidak tahu waktu kapan mereka capek dan lelah untuk tidur. Ini yang membuat anak hiperaktif cenderung memiliki waktu tidur yang kurang sehingga mengganggu kualitas tidur mereka di malam hari.
Cara sekolah menghadapi anak hyperaktif
Setiap sekolah memiliki cara tersendiri dalam menghadapi anak yang hiperaktif. Namun secara umum, anak hiperaktif tidak akan diberikan kurikulum khusus oleh sekolah, karena memang anak dengan gejala seperti ini hanya ada sekitar 4-5% saja dalam satu angkatan sekolah. Angka tersebut merupakan angka yang cukup kecil, namun meski begitu di Al Masoem guru SD dan SMP sudah mulai diberikan bimbingan untuk anak anak yang memang hiperaktif seperti :
- Merubah mindset guru bahwa anak hiperaktif itu adalah anak cerdas bukan nakal
- Memberi edukasi dan perhatian lebih kepada anak hiperaktif tentang apa yang benar dan apa yang salah
- Bekerjasama dengan orang tua dan konselor sekolah untuk mengembangkan “kelebihan” anak ini agar menjadi prestasi
- Mengapresiasi setiap pencapaian anak hiperaktif
- Menjadi teman dan mentor yang baik bagi anak
Merubah mindset guru bahwa anak hyperaktif itu adalah anak cerdas bukan nakal
Beberapa orang beranggapan bahwa anak hiperaktif itu anak nakal, karena cenderung tidak mau diam dan tidak bisa diatur. Padahal faktanya anak hiperaktif adalah anak yang cerdas bahkan memiliki kecerdasan diatas rata rata anak normal. Uniknya kecerdasan anak hiperaktif ini cenderung tidak disadari guru dan orang tua. Maka dari itu penting bagi guru untuk lebih mampu menyelam lebih dalam kepada anak didiknya agar mengetahui potensi anak didiknya.
Di Al Masoem guru diberi mindset bahwa anak hiperaktif adalah anak yang pintar bukan anak nakal karena faktanya memang begitu. Maka guru Al Masoem akan diberikan PR lebih bagi anak didiknya yang memang memiliki ciri ciri anak hiperaktif. Uniknya beberapa anak yang memang memiliki ciri tersebut akhirnya berhasil menjadi anak yang berprestasi di Al Masoem. Memang sulit tapi dengan ketekunan dan kepercayaan guru dan program wali kelas terusan di Al Masoem membuat wali kelas itu hanya 1 sampai siswa lulus sekolah, sehingga guru mampu mengontrol anak yang hiperaktif secara maksimal.
Memberi edukasi dan perhatian lebih kepada anak hyperaktif tentang apa yang benar dan apa yang salah
Guru Al Masoem cenderung memberikan edukasi tentang apa yang salah dan benar kepada anak tanpa rasa lelah. Karena beberapa alasan, 1 memang tuntutan dari yayasan untuk mampu profesional dalam menghadapi setiap jenis anak dan yang ke 2 adalah adanya reward dan punishment kepada guru yang memang tidak mampu menjadi guru yang mampu mendidik siswanya untuk menjadi lebih baik lagi.
Orang tua juga jangan kaget jika ketika anak SD kelas 1 masih banyak yang keluyuran keluar kelas atau memang tidak mau diam di kelas namun wali kelas masih membiarkan dan hanya menegur dengan baik, karena memang Al Masoem memiliki kurikulum yang unik yaitu 70% main dan 30% belajar untuk siswa kelas 1. Namun metode ini jauh sangat efektif membuat siswa untuk mampu berkembang di usia dini melebihi sekolah SD lainnya.
Bekerjasama dengan orang tua dan konselor sekolah untuk mengembangkan “kelebihan” anak ini agar menjadi prestasi
Biasanya wali kelas tidak bekerja sendiri dalam menghadapi anak anak yang memang memiliki kelebihan, pada kelas 1 sampai kelas 3 wali kelas akan memiliki guru pembimbing yang menjadi rekan wali kelas dalam menghadapi setiap masalah anak di sekolah, selain itu juga ada yang namanya konselor sekolah yang siap membantu orang tua dan wali kelas untuk menyelesaikan setiap hal baik itu tentang problem di sekolah dan anak anak yang memiliki kelebihan yang unik. Komunikasi dari wali kelas dan orang tua juga akan dilakukan sebagai bentuk kerjasama dari sekolah dan orang tua, mengingat anak SD masih membutuhkan perhatian dari orang tua secara penuh.
Uniknya dengan komunikasi ini biasanya anak yang hiperaktif yang sulit fokus lebih bisa mengeluarkan kelebihannya menjadi sebuah prestasi belajar yang membanggakan. Karena anak hiperaktif ini memiliki energi yang berlebihan, maka anak anak hiperaktif ini akan dilakukan pengetesan dan komunikasikan tentang minat dan bakatnya. Jika memang anak selalu berbicara mereka akan dimasukan kedalam kelompok anak cerdas cermat, disini mereka akan mendapatkan beberapa edukasi penting dan anak hiperaktif cenderung lebih bisa menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan kepada mereka karena mereka lebih pandai berbicara daripada anak lainnya.
Mengapresiasi setiap pencapaian anak hyperaktif
Ada pertanyaan dari beberapa orang tua, memang hanya anak hiperaktif saja yang patut diapresiasi? Jelas tidak, semua anak dengan semua prestasinya akan diapresiasi penuh oleh pihak sekolah. Tapi anak hiperaktif, setiap perubahan pada diri mereka yang menuju positif akan diberikan apresiasi, seperti ucapan selamat, terimakasih, maaf dan tolong. Meskipun hanya sebatas ucapan belaka, mereka merasa lebih dihargai dan ini yang dapat merubah mereka menjadi lebih baik lagi karena pada dasarnya anak anak lebih suka diapresiasi dengan pencapaiannya meskipun itu hanya sedikit.
Menjadi teman dan mentor yang baik bagi anak
Menjadi teman dan mentor yang baik sebenarnya tugas orang tua dirumah, namun bagi guru dan wali kelas Al Masoem ini menjadi kewajiban guru kepada peserta didiknya. Selama di sekolah anak adalah tanggung jawab guru dan tanggung jawab sekolah, maka dari itu Al Masoem menggunakan konsep seperti ini agar mudah untuk membimbing dan mudah untuk mengatur anak begitu juga kepada anak anak hiperaktif. Sehingga mereka merasa bahwa mereka diperhatikan oleh orang lain selain orang tua mereka di rumah. Efeknya, sedikit demi sedikit mereka akan mampu mengikuti pola belajar di sekolah Al Masoem.
Mungkin begitu cara sekolah Al Masoem dalam membina dan membimbing anak anak hiperaktif, ingat ya bunda dan ayah, anak hiperaktif itu bukan kekurangan justru itu adalah kelebihan tersendiri yang dimiliki anak. Jadi jangan jengkel jika anak anda memang sangat aktif dan tidak mau diam, anda cukup mencari sekolah yang mampu mengembangkan itu menjadi prestasi saja itu sudah cukup. BUkan sekolah yang merubah, tapi sekolah yang mampu menyalurkan bakat siswa.

