Profil smp

Cara Beradaptasi dengan Lingkungan Baru

Sebagai orang tua, pastinya akan selalu memberikan yang terbaik bagi kehidupan anak, termasuk di bidang Pendidikan atau sekolah. Ketika seorang anak harus memulai kehidupan barunya sebagai siswa di jenjang sekolah apapun, terlebih di sekolah berbasis pesantren, mereka pasti akan merasa asing dengan lingkungan barunya.  Memuali sekolah dan asrama, sama seperti semua proses transisi besar lainnya, bisa jadi berat bagi anak-anak. Terutama jika hal tersebut membutuhkan perubahan yang bertolak belakang dengan kehidupan sehari-hari mereka di rumah. 

Memindahkan mereka ke sekolah pesantren tidak pernah mudah. Terlebih bagi anak-anak usia sekolah dasar, transisi dari satu lingkungan ke lingkungan lainnya bisa sangat melelahkan. Untuk memiliki guru, ruang kelas dan teman baru dapat menjadi hal yang menakutkan bahkan bagi anak-anak yang terbiasa mandiri sekalipun. Akan membutuhkan perencanaan yang terarah oleh orang tua untuk memastikan bahwa anak-anak mereka tidak merasa gugup saat menuju ke lingkungan belajar yang baru. Tidak jarang siswa merasa tidak pada tempatnya selama beberapa bulan pertama saat mereka pindah lingkungan. Anak-anak yang mengalami stres karena pindah ke sekolah baru mungkin menunjukkan ketidaknyamanan mereka dengan adanya penolakan, menarik diri dari kegiatan sosial atau bahkan mengubah pola makan dan pola tidur mereka. 

Namun seiring berjalannya waktu, para siswa akan menemukan kenyamanan dalam rutinitas mereka, memiliki rekan baru, kamar tidur baru, dan lingkungan sekolah baru yang kesemuanya dapat menuntut adanya kemandirian. Sebagai orang tua, tugas Anda adalah membantu meringankan transisi sebanyak mungkin, dan untungnya, ada hal-hal yang dapat Anda lakukan untuk mempercepat proses dan membantu anak-anak beradaptasi dengan sekolah baru dengan lebih cepat.

Sekolah baru sering kali berkaitan dengan hal baru dan pastinya rutinitas baru, termasuk persiapan kegiatan di pagi hari, berangkat ke sekolah dan berkegiatan setelah sekolah. Menyesuaikan diri dengan rutinitas memberi rasa keakraban dan kekeluargaan dengan rekan satu asrama. Dengan semua perubahan tersebut, jadwal harian akan membangun stabilitas. Rutinitas harus mencakup waktu tidur cukup awal untuk memungkinkan banyak tidur. Istirahat memudahkan untuk menghadapi tantangan di lingkungan baru. Saat masih menyesuaikan diri dengan lingkungan dan sekolah baru, luangkan banyak waktu untuk diri sendiri di pagi hari. Dengan begitu, akan lebih terbiasa dengan lingkungan yang baru dan menjadi lebih siap untuk menghadapi kegiatan yang akan berlangsung seharian, tanpa terburu-buru.