Dalam Islam, menegur atau menasihati orang lain merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim. Hal ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang artinya, “Barangsiapa di antara kalian melihat kemungkaran maka hendaklah ia merubahnya dengan tangannya. Jika ia tidak mampu, maka dengan lisannya. Jika ia tidak mampu juga, maka dengan hatinya dan itulah selemah-lemah iman.” (HR. Muslim)
Namun, menegur bukan sekadar menyampaikan pendapat, melainkan harus dilakukan dengan adab dan cara yang tepat agar nasihat tersebut diterima dengan baik dan tidak menimbulkan perselisihan.
Dalam pendidikan pesantren adab sangat dijunjung tinggi, mengingat pondok pesantren baik itu pesantren tradisional maupun pesantren modern sangat menjunjung tinggi adab dan perilaku. Dalam menegur, adab sangat dibutuhkan. Karena tanpa tahapan dan tanpa adab yang baik, teguran yang kita sampaikan untuk membangun malah bisa bersifat menjatuhkan maka itu penting bagi setiap orang baik itu di sekolah islam ataupun di pondok pesantren modern untuk bisa diberikan pendidikan tentang pentingnya adab dalam menegur seseorang baik itu teman atau orang lain.
Pentingnya Adab dalam Menegur
Adab dalam menegur sangat penting karena beberapa alasan:
- Agar nasehat diterima dengan baik:
 
Jika seseorang ditegur dengan cara yang kasar atau menghina, tentu saja ia akan merasa tersinggung dan menolak nasihat tersebut.
- Menjaga hubungan silaturahmi:
 
Menegur dengan cara yang baik akan menjaga hubungan baik dengan orang yang kita tegur.
- Menjadi contoh yang baik:
 
Cara kita menegur orang lain akan menjadi cerminan akhlak kita.
Adab-Adab Menegur dalam Islam
Dalam agama islam, ada yang namanya adab dalam menegur teman ketika melakukan kesalahan. Bahkan jangankan menegur, adab dalam berpakaian pun dalam agama islam disampaikan dengan baik. Lantas kenapa adab itu penting? Karena adab berperan dalam membentuk citra diri yang baik. Ketika kita bersikap sopan, memperhatikan penampilan, dan menjaga etika dalam berbicara, kita mencerminkan rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri. Orang lain akan melihat kita sebagai individu yang berkelas dan dapat diandalkan.
Dan berikut ini adalah beberapa adab yang harus diperhatikan ketika menegur seseorang:
- Niat yang ikhlas:
 
Tujuan utama menegur adalah untuk mengajak pada kebaikan dan mencegah kemungkaran, bukan untuk mencari kesalahan orang lain atau pamer keunggulan diri.
- Memilih waktu dan tempat yang tepat:
 
Jangan menegur seseorang di saat ia sedang marah atau sibuk. Pilihlah waktu yang tenang dan suasana yang nyaman.
- Menggunakan bahasa yang santun:
 
Hindari kata-kata yang kasar, menghina, atau menyakitkan hati. Gunakanlah bahasa yang lembut dan sopan.
- Menjaga rahasia:
 
Jangan menyebarkan aib orang yang kita tegur kepada orang lain.
- Mulai dengan pujian:
 
Sebelum menyampaikan kritik, sebaiknya awali dengan pujian agar suasana menjadi lebih cair.
- Menekankan solusi:
 
Setelah menyampaikan kesalahan, tawarkan solusi atau alternatif yang lebih baik.
- Bersikap rendah hati:
 
Jangan bersikap angkuh atau merasa lebih baik dari orang lain.
- Memberi contoh yang baik:
 
Tunjukkan dengan perbuatan bahwa kita juga berusaha untuk memperbaiki diri.
Menegur adalah bentuk kepedulian terhadap sesama. Namun, agar nasehat kita bermanfaat, kita harus melakukannya dengan adab yang baik. Dengan menerapkan adab-adab di atas, kita dapat mengajak orang lain pada kebaikan tanpa merusak hubungan silaturahmi.
Pendekatan Pesantren Modern Al Masoem Bandung dalam Memberikan Edukasi Pentingnya Memiliki Adab dalam Menegur
Pesantren Al Masoem mengajarkan santri tentang adab menegur melalui beberapa cara, antara lain:
- Pembelajaran Teori:
- Al Qur’an dan Hadis: Santri diajarkan ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis yang berkaitan dengan adab dalam berbicara, khususnya dalam memberikan nasihat atau teguran.
 - Kitab Kuning: Materi tentang adab menegur juga diajarkan melalui kitab-kitab kuning yang menjadi rujukan utama dalam pembelajaran di pesantren.
 
 - Praktik Langsung:
- Diskusi Kelompok: Santri diajak untuk berdiskusi dalam kelompok kecil mengenai berbagai situasi yang membutuhkan teguran. Mereka kemudian diminta untuk mempraktikkan cara menegur yang baik dan santun.
 - Simulasi: Pesantren seringkali mengadakan simulasi situasi nyata, seperti rapat atau pertemuan, di mana santri berlatih untuk menyampaikan kritik atau saran dengan cara yang efektif dan sopan.
 
 - Contoh Teladan:
- Ustadz dan Ustadzah: Para ustadz dan ustadzah di pesantren menjadi contoh teladan bagi santri dalam hal adab berinteraksi. Mereka selalu menunjukkan sikap yang santun dan bijaksana dalam memberikan nasihat atau teguran.
 - Santri Senior: Santri senior yang telah lebih lama mondok juga berperan penting dalam mengajarkan adab menegur kepada santri junior.
 
 
Manfaat Mempelajari Adab Menegur
Mempelajari adab menegur sejak dini memiliki banyak manfaat, antara lain:
- Memperkuat Hubungan Sosial: Dengan menegur dengan cara yang baik, kita dapat menjaga hubungan yang harmonis dengan orang lain, bahkan ketika kita menyampaikan kritik atau saran.
 - Meningkatkan Kualitas Diri: Kemampuan untuk menyampaikan pendapat dengan santun menunjukkan tingkat kematangan emosional dan intelektual seseorang.
 - Menyelesaikan Masalah dengan Damai: Dengan menegur dengan cara yang tepat, kita dapat menyelesaikan masalah dengan damai tanpa menimbulkan konflik yang berkepanjangan.
 
Menegur atau menasihati orang lain dalam Islam merupakan kewajiban yang harus dilakukan dengan penuh adab dan bijaksana. Berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW, teguran harus disampaikan dengan cara yang tepat agar diterima dengan baik dan tidak menimbulkan perselisihan.
Pesantren, termasuk Pesantren Modern Al Masoem Bandung, sangat menekankan pentingnya adab dalam menegur. Pendidikan adab menegur di pesantren dilakukan melalui pembelajaran teori dari Al-Qur’an, hadis, dan kitab kuning, serta praktik langsung seperti diskusi kelompok dan simulasi. Ustadz, ustadzah, dan santri senior menjadi teladan dalam menunjukkan cara menegur yang santun dan bijaksana.
Adab dalam menegur meliputi niat yang ikhlas, pemilihan waktu dan tempat yang tepat, penggunaan bahasa yang santun, menjaga rahasia, memulai dengan pujian, menekankan solusi, bersikap rendah hati, dan memberi contoh yang baik. Mempelajari adab menegur sejak dini memberikan manfaat seperti memperkuat hubungan sosial, meningkatkan kualitas diri, dan menyelesaikan masalah dengan damai. Dengan menerapkan adab-adab ini, nasihat yang diberikan akan lebih bermanfaat dan menjaga hubungan silaturahmi.

