Cara menjaga pola hidup sehat anak

Sekolah Pendidikan Karakter dan Adab

Penulis : Mohamad Ramdan

Karakter seseorang tercermin dari bagaimana dia memperlakukan orang lain. Jika seseorang memperlakukan baik orang lain, bisa jadi orang tersebut merupakan orang yang memiliki karakter yang baik, namun bukan karena orang lain memperlakukan orang lain secara baik dia merupakan orang yang baik. Bisa jadi karena memang dia terlahir dari keluarga yang mengajarkan adab yang baik.

Adapun beberapa ciri orang yang beradab baik adalah :

  1. Selalu menghargai lawan bicara

Mereka yang beradab baik mampu menghargai lawan bicara, meskipun beberapa orang tidak sanggup untuk menatap mata lawan bicara secara langsung namun bukan berarti orang tersebut tidak memiliki adab. Yang penting ketika bertemu dengan lawan bicara, seseorang yang beradab akan mendengarkan dengan baik dan sebisa mungkin tidak akan memotong omongan orang lain sebelum orang lain selesai berbicara.

  1. Tidak ragu meminta maaf jika melakukan kesalahan

Hal paling identik dengan mereka yang beradab baik adalah mampu meminta maaf jika melakukan kesalahan. Memang sulit dan hanya beberapa orang saja yang mampu melakukan ini, maka dari itu tidak aneh jika orang beradab memiliki derajat yang lebih tinggi daripada mereka yang berilmu tapi tidak beradab. Kami juga selalu mengungkapkan kepada semua anak anak di sekolah bahwa lebih baik adab meski sedikit dari pada ilmu meski banyak, karena pada dasarnya adab mampu menutupi kurangnya ilmu tapi banyaknya ilmu tidak akan pernah mampu untuk menutupi kurangnya adab.

  1. Mampu Menjaga lisan 

Mereka yang beradab baik juga mampu menjaga lisannya agar tidak menyakiti orang lain. menjaga lisan juga dapat mengurangi beban dosa diri sendiri, karena pada dasarnya dosa yang paling mudah dilakukan manusia adalah dengan lisannya. Baik itu meng ghibah, bergosip, memfitnah dan berbagai macam perlakuan buruk karena lisan manusia lainnya.

  1. Tidak suudzon terhadap orang lain

Terkadang kita selalu mudah menilai orang lain hanya karena covernya saja, seperti menganggap orang lain tidak mampu karena mereka pernah gagal, menganggap orang lain seorang yang tidak berkeprimanusiaan karena penampilannya yang seperti preman, atau terkadang kita berpikiran buruk ketika ada orang yang tidak kenal ingin membantu kita. Hal tersebut merupakan suudzon dalam diri kita yang perlu ditinggalkan.

  1. Mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi

Mengutamakan kepentingan orang lain di atas kepentingan pribadi itu juga diperbolehkan selama kita tidak mengganggu kepentingan kita sendiri. Itulah yang kami maksudkan, bukan lebih mementingkan kepentingan orang lain tapi lalai terhadap kepentingan sendiri, itu malah akan mengakibatkan anda akan gagal terhadap diri anda sendiri, jika seperti itu efeknya adalah anda akan dimanfaatkan orang lain dan yang paling penting adalah anda akan gagal dalam mengurus diri anda karena terlalu baik dalam mengutamakan orang lain.

Selain ciri orang yang memiliki adab baik, ada juga ciri orang yang memiliki adab yang kurang baik atau buruk yang memang memerlukan pendidikan karakter di sekolah, ciri tersebut tersirat seperti :

  1. Sering marah karena hal sepele

Ketika seseorang kecewa atau dikecewakan mereka memiliki 2 pilihan ekspresi yaitu marah dan sabar. Mereka yang memiliki attitude atau adab yang kurang baik biasanya lebih mudah emosi jika dikecewakan. Emosi ini biasanya timbul meskipun pada hal yang sepele. Jika memang dizalimi secara batin dan fisik, sesekali anda marah itu masih ditoleransi. Tapi jika karena hal yang tidak harus disikapi dengan marah tapi anda marah itu jelas anda memiliki salah satu ciri attitude yang kurang baik. Cobalah belajar sabar terlebih dahulu dalam menyikapi sebuah masalah.

  1. Merasa paling benar

Pada dasarnya setiap manusia itu tidak sempurna. Baik itu saya, Guru anda, Orang tua, anda sendiri juga merupakan makhluk yang pasti memiliki kekurangan. Jadi ketika ada seseorang yang mengemukakan opini atau pendapat tentang sebuah hal bisa jadi apa yang mereka ungkapkan itu benar, dan bisa juga apa yang anda ungkapkan adalah sebuah kesalahan.

Jika anda terlibat dalam sebuah debat di sekolah, baik itu debat dengan guru atau debat dengan teman tentang sebuah kejadian jangan pernah menganggap opini anda yang paling benar. Cobalah menerima opini orang lain terhadap kejadian yang anda bahas dalam sebuah perdebatan. Selain dapat memperpanjang masalah, anda juga akan mendapatkan sifat yang dibenci oleh orang lain dan bahkan orang lain akan tidak respek dengan anda karena keangkuhan anda dengan merasa menjadi manusia yang paling benar.

  1. Tidak bisa memperhatikan lawan bicara

Ciri selanjutnya adalah tidak mampu memperhatikan lawan bicara. Ketika orang lain berbicara bukannya mendengarkan malah sibuk memainkan gadget seakan lawan bicara merupakan orang tidak penting atau orang yang hanya tong kosong saja. Perilaku ini akan menimbulkan kurang respeknya orang lain terhadap anda.
Jika anda memang memiliki attitude yang seperti ini, biasanya akan dibalas oleh orang lain dengan hal yang sama. Bayangkan saja ketika anda berbicara tentang sesuatu yang anda anggap penting, lawan bicara anda malah sibuk dengan hal lainnya. Enak tidak? Jelas tidak enak. Maka dari itu jika ingin didengarkan, berusahalah menjadi pendengar yang baik terlebih dahulu.

  1. Tidak bisa menghargai orang lain

Apa susahnya menghargai orang lain? Terkadang orang lain melakukan sesuatu untuk anda dengan mengorbankan beberapa hal di hidup orang lain, baik itu waktu, tenaga dan uang. Jika ada yang memberimu sesuatu, cobalah hargai mereka dengan mengucapkan “Terimakasih Banyak” meskipun anda tidak menyukai itu, atau jika anda memang tidak menyukainya anda bisa menolak dengan ucapan yang enak didengar seperti “terimakasih banyak, tapi maaf saya tidak menyukai ini, tidak apa kalau saya berikan kepada teman saya yang lain?” itu jauh lebih enak daripada menolak dengan bahasa yang kurang baik.

Penghargaan juga bukan hanya berbentuk barang tapi juga bisa dalam bentuk yang lain, intinya cobalah hidup dengan konsep Take and Give. Dengarkan orang lain terlebih dahulu jika ingin didengarkan. Hargai orang lain terlebih dahulu jika ingin didengarkan. Dan yang paling penting adalah jangan meminta lebih jika anda saja tidak bisa memberi lebih kepada orang lain.

  1. Kasar baik itu secara lisan maupun fisik

Hal yang paling umum mereka yang memiliki adab yang kurang baik adalah berbicara kasar tidak mencerminkan seorang siswa berpendidikan dan juga mereka yang selalu bermain fisik.

Cara sekolah menyikapi adab siswa dengan pendidikan karakter

Dari semua hal di atas sepertinya sudah umum atau sering terlihat di dunia pendidikan, dimana di sekolah siswa yang berkata kasar atau bahkan terjadinya tawuran antar pelajar. Hal seperti itu merupakan AIB bagi sekolah yang memang memiliki siswa bermasalah terutama dalam pendidikan karakternya dan tidak berjalannya sistem pendidikan di sekolah tersebut.

Maka dari itu Al Masoem sebagai sekolah favorit selalu mengajarkan siswa dan santrinya tentang pendidikan karakter. Pendidikan karakter menjadi nilai utama dalam pelajarn di Al Masoem, disini siswa dan santri diajarkan beberapa hal yang memang penting dalam kehidupan sehari hari, seperti yang paling simpel adalah membiasakan siswa dari PG, TK dan SD untuk mengucapkan terimakasih jika diberikan sesuatu dan mengucapkan permohonan maaf ketika mereka melakukan kesalahan. Hal yang simpel namun memiliki efek luar biasa.

Untuk tingkat SMP dan SMA siswa dibatasi dengan peraturan yang bersifat poin pelanggaran, artinya tidak ada cara memperlakukan siswa secara memberi efek jera seperti membuat mereka malu, tidak ada hukuman fisik tapi cukup mengurangi “imun” siswa untuk sekolah, semakin tinggi poin yang mereka dapatkan semakin dekat juga siswa dengan dikembalikannya kepada orang tuanya, ada juga poin pelanggaran yang tanpa tahapan yaitu langsung dikembalikan kepada orang tua jika melanggar salah satunya adalah pelaku bully dan pemukul pertama dalam sebuah pertengkaran.

Hal yang unik yang mungkin hanya ada di Al Masoem adalah Al Masoem menjadikan kekurangan siswa menjadi kelebihan, seperti attitude atau adab yang kurang baik dari siswa usia dini seperti suka memukul, mereka akan disalurkan kepada ekstrakurikuler taekwondo atau boxing atau karate. Agar kekesalan mereka dan hal hal yang membuat mereka melakukan itu bisa disalurkan menjadi bakat dalam bidang olahraga. Ada juga siswa yang hiperaktif di sekolah akan disalurkan ke berbagai macam cabang olahraga sesuai dengan minat dan bakat mereka. Bahkan rata rata siswa yang memang memiliki kelebihan seperti itu mampu menjadi siswa berprestasi di sekolah. Anda tertarik?