أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
لَقَدْ كَا نَ فِيْ يُوْسُفَ وَاِ خْوَتِهٖۤ اٰيٰتٌ لِّـلسَّآئِلِيْنَ
“Sungguh, dalam (kisah) Yusuf dan saudara-saudaranya terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang yang bertanya.” (QS. Yusuf 12: Ayat 7)
Dalam kisah Nabi Yusuf dan saudara-saudaranya terdapat tanda-tanda kebesaran Allah yang menjadi pelajaran bagi orang yang mau mencari kebenaran dan berpikir
Dalam tafsir ringkas Kementrian Agama RI; Setelah dijelaskan tentang mimpi Nabi Yusuf dan isyarat akan dipilihnya dia sebagai Nabi dan beberapa karunia lain yang akan diberikan Allah kepadanya, ayat berikut ini menjelaskan tentang sikap putraputra Nabi Yakub terhadap Nabi Yusuf, sebagaimana dijelaskan, sungguh, dalam kisah Nabi Yusuf dan saudara-saudaranya terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah dan pelajaran berharga bagi orang yang bertanya tentang kisah itu. Kisah tersebut juga menjadi bukti kebenaran Nabi Muhammad sebagai utusan Allah, karena mampu menjelaskan kisah Nabi Yusuf secara gamblang.
Ada frasa di akhir ayat bagi orang yang bertanya”
Ungkapan seperti “bagi orang yang bertanya” (لِلسَّائِلِينَ) hanya muncul sekali dalam al Quran di Quran Surat Yusup ayat 7
Itu menjadikan ayat ini unik di antara seluruh kisah Al-Qur’an.
Mengapa diakhiri dengan “bagi orang yang bertanya”?
Menurut tafsir Al-Maraghi, Ibn Katsir, dan Al-Baghawi, frasa ini memiliki makna khusus:
a. Menjawab permintaan sahabat Nabi; Beberapa sahabat meminta Rasulullah ﷺ menceritakan kisah Nabi Yusuf, karena sebelumnya orang Yahudi menyombongkan pengetahuan mereka tentang kisah itu.
Maka Allah menurunkan kisah ini secara sempurna dalam surah Yusuf, sebagai jawaban bagi mereka yang bertanya kepada Nabi. Jadi, “bagi orang yang bertanya” maksudnya bagi mereka yang ingin tahu tentang kisah Nabi Yusuf, baik untuk tujuan ilmu, ibrah, atau klarifikasi wahyu.
b. Petunjuk bagi pencari kebenaran; Makna lain dari “orang yang bertanya” adalah orang yang ingin tahu kebenaran dengan hati yang jujur. Allah menegaskan bahwa kisah Yusuf berisi tanda-tanda bagi orang yang mau mencari jawaban, bukan sekadar ingin tahu atau rasa iri.
Ini berarti kisah ini mengandung pelajaran moral dan keimanan yang hanya bisa dipahami oleh orang yang aktif bertanya dan mau berpikir.
Hikmah dan Tadabbur
- “Bertanya” dalam Al-Qur’an bukan sekadar ingin tahu, tetapi tanda pencarian ilmu dan kebenaran.
- Orang yang tidak mau bertanya tidak akan mendapat pelajaran dari sejarah.
- Maka, kisah Yusuf menjadi jawaban bagi pencari makna hidup, bukan sekadar kisah keluarga nabi.
- Hanya QS Yusuf ayat 7 yang secara eksplisit diakhiri dengan “bagi orang yang bertanya.”
- Frasa ini menunjukkan bahwa kisah Yusuf adalah jawaban langsung dari Allah bagi siapa pun yang ingin mengetahui kisah nabi Yusuf secara benar.
- Disebut demikian karena hanya orang yang bertanya dengan niat baik dan mau belajar yang dapat menangkap tanda-tanda kebesaran Allah di balik ujian, iri hati, dan takdir dalam kisah itu.
Doa tambahkanlah ilmu dan petunjuk;
اللهم علّمني ما ينفعني، وانفعني بما علّمتني، وزدني علماً وهدىً وبصيرةً
Allāhumma ‘allimnī mā yanfa‘unī, wanfa‘nī bimā ‘allamtanī, wa zidnī ‘ilman wa hudan wa baṣīrah.
“Ya Allah, ajarilah aku ilmu yang bermanfaat, berilah manfaat dari ilmu yang telah Engkau ajarkan kepadaku, dan tambahkanlah kepadaku ilmu, petunjuk, dan ketajaman hati.”

